MATAHARI begitu terik ketika Elisa mengamati latihan para pasukan Xanders dari jendela lantai 2 gedung barat. Pasukan Xanders sedang belajar ilmu pedang bersama tuan Benjamin Ester dan Charlotte. Elisa mengamati pertarungan antara Charlotte dan Thomas. Mereka sama-sama kuat, Charlotte dengan kecepatannya dan Thomas dengan kelincahan pedangnya. Pada akhirnya Thomas harus menyerah dan mengakui kelincahan Charlotte dalam pedang
"Sepertinya mengamati mereka lebih menarik bagimu daripada bekerja nona," mendengar itu Elisa menoleh dan menemukan salah satu pejabat istana sedang berbicara kepadanya
"Maafkan saya tuan, saya baru saja menyelesaikan tugas saya, dan ketika saya melihat mereka saya berhenti sejenak untuk melihat mereka berlatih pedang tuan," Elisa menghadap kearah pejabat itu sambil menundukan kepalanya memberi hormat. Ia tak ingin bermasalah dengan pejabat istana, meskipun ia di sini karena pangeran Louis
"Aku heran, bagaimana bisa Pangeran Louis menunjuk perempuan sebagai asisten untuk pedang dan panahan," pejabat istana itu mengerutu sambil berjalan meninggalkan Elisa. Elisa hanya menatap kepergian pejabat istana itu yang baru Elisa sadari namanya adalah Winston Wood, ayah dari Garrick Wood yang tempo hari meragukan kemampuan Elisa
"Gadis kecil, kemarilah aku membutuhkanmu," tuan Madley yang berada di ujung lorong dimana Elisa berada memnggilnya. Melihat itu Elisa langsung segera menghampiri tuan Madley
"Ya tuan, ada apa?" Elisa mengikuti tuan Madley sampai ke ruangannya. Begitu sampai di ruangannya tuan Madley duduk di kursinya dan Elisa duduk di depannya
"Aku dan Ben merencanakan perburuan untuk kelas gabungan dengan Ben, aku ingin membagi mereka menjadi dua tim, dan berburu di hutan Rugrim," tuan Madley memberi Elisa sebuah kertas yang berisi nama-nama pasukan Xanders yang sudah dibagi menjadi dua tim
"Tuan apakah ini tidak terlau cepat?" Elisa berpendapat
"Aku tahu kau akan berpikir seperti itu gadis kecil, aku pun juga berpikir seperti itu, tapi Ben bersikukuh untuk mengadakan kelas gabungan, setelah kupikir-pikir lagi aku akan lansung bisa mengenali kemampuan memanah mereka gadis kecil, selain itu aku ingin melihat kerjasama mereka" Elisa terdiam memikirkan penjelasan tuan Madley, memang kemarin ia dan tuan Madley kesulitan melihat kemampuan pasukan Xanders dalam memanah jika hanya dilihat dengan latihan kemarin saja
"Baiklah tuan, lalu apa yang harus saya lakukan tuan?" Elisa menanti perintah tuam Madley
"Mengawasi pasukan kedua gadis kecil, aku dan Charlotte mengawasi kelompok pertama dan kau dengan Ben mengawaai kelompok kedua," pinta tuan Madley, Elisa melihat daftar nama kelompok kedua, ia tak begitu mengenal nama-nama yang terdaftar dalam kelompok kedua. Ia hanya mengetahui dua nama saja, Thomas Butler dan Garrick Wood. Oh baguslah, baru saja aku bertemu ayahnya dan sekarang dengan anaknya, batin Elisa kesal
"Baiklah tuan saya akan mengawasi kelompok kedua dengan tuan Benjamin Ester," jelas Elisa
"Bagus, kita sudah selesai gadis kecil kau boleh meninggalkan ruanganku," Elisa lalu berdiri dan meninggalkan tuan Madley di ruangannya sendirian
***
Pagi ini Elisa berada di halaman asrama pasukan Xanders, ia sedang menunggu tuan Madley dan tuan Ester yang akan mengajaknya untuk mengawasi pasukan Xanders berburu. "Elisa," Elisa melihat seorang perempuan yang berlari ke arahnya
"Charlotte," Elisa senang, dengan kedatangan Charlotte ia tak sendirian lagi untuk menunggu tuan Madley dan tuan Ester
"Jadi kau akan mengawasi tim pertama ya?" tanya Elisa begitu Charlotte sudah berada di sampingnya. Charlotte tersenyum, tapi semakin lama senyumnya memudar
"Kenapa?"
"Aku lebih ingin mengawasi kelompok pertama daripada kelompok kedua," gumam Elisa jujur
Beberapa saat kemudian tuan Madley dan Ester datang membuat Elisa dan Charlotte menghentikan percakapan mereka. Tuan Madley pun membagi pasukan Xanders menjadi dua kelompok. Tuan Madley menyuruh masing-masing kelompok untuk memilih pemimpin. Elisa langsung menuju ke kelompok yang di awasinya
"Elisa kau harus berhati-hati, ini bawalah pedangku," kata Robert yang menghampiri Elisa. Elisa tersenyum kepada Robert
"Tidak, kau saja yang membawanya, aku sudah membawa senjataku," kata Elisa sambil menunjuk busur dan anak panah yang berada di punggungnya. "Dan kau jangan cemas, ada tuan Benjamin Ester yang bersamaku, dia kan ahli pedang, aku juga membawa pisau kecil dan pedang yang ku letakkan di kudaku," jelas Elisa, Robert menghela napas lega, kemampuan pedang Elisa tak sebagus kemampuan pedangnya tapi setidaknya adiknya sudah bersiap-siap dengan berbagai senjata yang ia bawa
"Baiklah, hati-hati," kata Robert yang kemudian kembali ke kelompoknya. Elisa sedang menunggu kelompoknya untuk memilih pemimpin pasukan dan beberapa saat kemudian Randalien terpilih sebagai pemimpin kelompok yang Elisa awasi. Sedangkan pasukan yang diawasi tuan Madley memilih Edward sebagai pemimpinnya
"Kau audah siap gadis kecil?" tanya tuan Ester yang sudah berada di samping Elisa
"Ya tuan, saya sudah siap untuk ini," Elisa tersenyum kepada tuan Ester. Ia tak mengenal tuan Ester sebaik ia mengenal tuan Madley. Tapi hal itu tak mengurungkan niatnya untuk beraikap baik kepada tuan Ester
"Rupanya kau juga sangat berhati-hati gadis kecil," gumm tuan Ester, Elisa tak mengerti dengan apa yang dimaksud tuan Ester
"Maaf tuan?"
"Kudamu, penuh dengan senjata," gumam tuan Ester sambil menunjuk kuda Elisa, Elisa tersenyum
"Ah itu hanya untuk menenangkan kakak saya tuan, walaupun saya pandai dalam memanah, kakak saya tetap menghawatirkan saya tuan," jelas Elisa
"Ya aku mengerti, sepertinya kau juga bisa memakai pedang gadis kecil, kapan-kapan aku ingin melihat kemampuan pedangmu,"
"Kemampuan pedang saya tak sebagus kakak saya tuan,"
"Tak apa, aku menyukai gadis yang padai dalam membela diri dengan senjata, seperti kau dan Charlotte, mari gadis kecil," kata tuan Ester sambil menuju ke kudanya
Beberapa saat kemudian mereka berangkat ke hutan Rugrim. pasukan yang di awasi Elisa dan tuan Ester pergi ke hutan Rugrim di sebelah kanan sedangkan pasukan yang di awasi tuan Madley dan Charlotte memasuki hutan sebelah kiri
***
Kimie | 01 Nov' 19
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall Crown
RomanceElisa adalah gadis muda yang suka berpetualang, ia tinggal di kerajaan Ashmore bersama Ayah dan kakak laki-lakinya. Namun Ayahnya dan kakaknya dipanggil untuk urusan kerajaan yakni menjadi pasukan Raja Alexander meninggalkan Elisa sendirian. Tanpa d...