Kelima jiwa yang hilang dari raga , mereka tumbal bagi permainan . Apakah mereka berhasil lari dari setiap perangkap ?
Mereka semua harus berjuang demi agar bisa keluar dari dalam kotak misteri itu
" Saya tidak tau siapa kalian dan datang dari mana...
" Kakak !! " pekik gadis berwarna pirang itu saat ia melihat sang kakak memulai aksinya
" Lama amat lo ji , pegel nih gue ! " teriak gadis yang tengah duduk manis diatas pohon dan jangan lupa sebuah pistol keluaran terbaru yang tengah ia mainkan
" Sabar jing !! tuh kotak jauh " ketus gadis yang dipanggil ji atau ryuji
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ryuji kim
" Kak masih lama enggak sih yuna engga mau telat lihat siara ulang Mr. Ben " pekik yuna
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuna Kim
" Cerewet lo bocil , tinggal ngawasin ada petugas kagak yang lewat gitu aja cerewet ! " ketus ryuji dan yap dia dapat kotaknya
" Udah nih ayo !! " seru ryuji antusias
Lantas mereka segera berlari menuju loteng yang tak jauh dari tempat penyimpanan kitab - kitab
' Ha .. '
' Ha .. '
" Lia cepat ledakin " perintah ryujin dan lia gadis itu hanya menatap tajam kearah ryujin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lia kim
" Berani sekali kau ! memerintah hm " dengus lia sambil berjalan membawa peledak
' Pyar .. '
Lia dan ryuji menatap tajam kearah yuna , yang dengan santainya membuat kebisingan
" SIAPA DISANA ! " teriak seseorang dari arah bawa loteng
" Gadis sialan " dengus lia sambil melemper peledak yang mulai aktif
" hanya mempercepat itu saja " ucap yuna sambil meloncat melalui kaca yang ia pecahkan
' Breg .. '
Mereka bertiga terjun dengan mulus dari lantai dua
Dan
' BOOM '
Sebuah ledakan berhasil menghancurkan mansion milik salah satu pengusaha kaya
Mereka melangkah menuju mobil yang terpakir yang tak jauh dari mansion
' Breg '
Pintu mobil tertutup , mesin bertenaga seribu kuda itu berjalan cepat membelah jalanan
" Kak ini kotak apaan sih ? Kok lo mau nekat ambil nih kotak dari mansionnya si kikir itu " ucap yuna sambil membolak - balikkan kotak yang ia pegang
" Gue nekat ambil tuh kotak , gara - gara kotak itu bisa buat kita cepet kaya dan enggak perlu kerja capek - capek " ucap ryuji sambil fokus menyetir
" Dikira ada tuyulnya gitu tuh kotak ! lagian gue juga masih bisa kerja kok . Kita enggak perlu nyuri tuh benda ! Dengan tangan gue sendiri aja gue bisa ngebuat kepala negara mana pun tunduk " ketus lia yang memang sejak awal tak setuju dengan rencana ryuji
" Ck .. tapi nunggu lo itu lama gue mau yang cepet " ucap ryuji tak terima
" Gue punya firasat buruk tentang kotak itu , mending lo buang aja deh tuh kotak ! " perintah lia
" Enak aja lo , kita susah - susah nyuri bukan buat di buang ya maemunah " kesal ryuji
" Buang ! Yuna buang kotak itu sekarang ! " ucap lia final
" Enggak ! " ucap ryuji dengan tatapan tajam menuju lia
" Buang !! "
" Enggak ! "
" Buang ! "
" Eng__"
" KAKAK !! " pekik yuna saat mobil yang ia tumpangi menabrak bus
" Akh .. "
' Cit .. '
' Brag .. '
Darah mengalir dimana - mana , pecahan kaya menusuk kulit ketiga gadis yang masih duduk dikursi penumpang dan pengemudi
Mata mereka terbelalak saat sebuah benda tajam menusuk perut mereka
Lia gadis itu sempat melihat sosok lain tengah berdiri disebrang jalan
Bukan sosok biasa melainkan sosok gadis memakai gaun putih dan ia menggenggam sesuatu
Ia , tak tau pasti tapi kotak dibelangkanya bercahaya dibalik darah milik yuna
