Kelima jiwa yang hilang dari raga , mereka tumbal bagi permainan . Apakah mereka berhasil lari dari setiap perangkap ?
Mereka semua harus berjuang demi agar bisa keluar dari dalam kotak misteri itu
" Saya tidak tau siapa kalian dan datang dari mana...
Mereka berlima tengah menatap prihatian pada pria di hadapan mereka , mereka masih diam dan saling melempar tatapan
" Lo apain ? " tanya lia pada ryujin , karena tak merasakan pergerakan pada pria dihadapannya
" Cuma gue pukul titik akupunturnya " ucap ryujin santai sambil berjalan mendekat kearah pria yang ia tangkap
' Tuk '
Dengan sekali pukulan , pria dihadapannya mulai siuman
" Halo tampan udah sadar ya? Gimana mau ngelawan gue lagi " tantang ryujin
" Pengendali tanah hm ? " ucap yeji dingin
" Lepas ! Lepaskan aku kalian tak akan mendapatkan apapum dariku " hardik pria itu
' Krak ' tanpa bersalah chaeryong menarik , tidak lebih tepatnya merobek kain yang menutupi wajah pria dihadapannya
" Lebih bagus " lirihnya tanpa dosa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Lee jeno ? Bukankah namamu lee jeno " pasti yeji saat melihat wajah dihadapannya
Ia ingat saat ia menemani hyunjin bermain dia melihat sosok lain dan benar saja kata hyunjin itu adalah penjaga bayangannya dan yeji ingat betul hyunjin hanya mengijinkan jeno saja sebagai penjaga bayangannya
" Wah wah penyihir sepertimu bahkan tau namaku , sehebat apa kau ! " sinis jeno
" Dia terlalu banyak gaya dan omong boleh gue pukul lagi " tanya ryujin yang mulai kesal dengan nada bicara jeno
" Sebentar " sarkas lia
" Jadi yang nyuruh lo kesini tuh si hyunji - hyunjin itu " ucap lia memastikan
" Lo ? " beo jeno
" Ji lo aja yang ngomong gue capek ngomong sama orang bodoh kayak dia " jengah lia
Sedangkan yeji hanya bisa menghela nafas , karena itulah sifat lia
" Jadi yang suruh kamu mengikuti kami hyunjin " tanya yeji mengulangi ucappan lia
" Bukan urusan mu " sinis jeno yang masih mempertahankan martabatnya
" Menyusahkan " tutur yuna yang tampak ingin melempar tapal kuda kearah jeno
" Bukankah kita dapat menghisap kekuatan manggis orang lain ? Kenapa kita enggak coba ngehisap kekuatan dia " lirik chaeryong pada jeno
Ia baru saja selesai membaca buku mantra dan ingin mencobanya
" Gila " maki ryujin yang masih bisa didengar yang lain
Sedangkan chaeryong sudah mendelik tak terima dihina gila oleh ryujin
" Suka - suka lo deh chae , yuna ama ryujin yang bakal bantuin lo " ucap lia sambil beranjak pergi sebelum mendengar protes dari dua saudara itu
" Sialan " maki keduanya kompak
Sedangkan yeji hanya beradu tatap dengan jeno yang tengah terikat
Dan beranjak pergi begitu saja
" Mari kita bermain " ucap chaeryong dengan senyum jahat
~~~
" Jadi apa yang kau dapatkan dari dia " tanya lia to the point pada chaeryong yang baru saja memasuki rumah
" Sebuah kristal elemen dan beberapa kata " ucap chaeryong yang dibuat semisterius mungkin
