Kelima jiwa yang hilang dari raga , mereka tumbal bagi permainan . Apakah mereka berhasil lari dari setiap perangkap ?
Mereka semua harus berjuang demi agar bisa keluar dari dalam kotak misteri itu
" Saya tidak tau siapa kalian dan datang dari mana...
Derap langkah memenuhi rumah dengan gaya bangun lama
Sudah hampir terkikis oleh waktu , rumah itu berdiri tegak dan menjadi saksi bisu segala kekuatan alam atau bagaimana manusia menentang jalannya alam
' Glek .. '
Air dengan mudah masuk kedalam tenggorokan kering milik gadis bermata bulat itu
Sudah hampir setengah hidupnya , ia biarkan terbengkalai dan hidup bersama sang kakek
Yang merupakan salah satu pendeta disalah satu gereja tertua didunia
Hidup dengan penuh masukan rohani , membuat gadis bernama lengkap Cha Chaeryeong itu menjadi gadis yang kental dengan namanya 'tuhan'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Foto itu diambil satu tahun yang lalu tepat setelah hari kelulusannya
' Pyar .. '
Terdengar pecahan kaca , membuat chaeryeong segera bergegas munuju asal suara
" KAKEK ! " teriak chaeryeong karena mengkhawatirkan sang kakek
" Kakek dimana ! " ucap chaeryeong yang mulai kalang kabut
Sampai dimana , dia berhenti dikursi goyang milik sang kakek
Ia , sering melihat sang kakek melamun di kursi itu .. dan kali ini juga
" Tapi darimana asal suara pecahan kaca itu " lirih chae sambil melangkah menuju sang kakek
" Kakek ? Apa kakek enggak istirahat besok ada acara doa pagi loh kek " ingat chae sambil menyentu punggung sang kakek
" Akh .. " teriak chae , saat ia melihat ada sosok lain tengah duduk di pangkuan sang kakek
" Jangan ambil dia ! Dia cucuku , ambil yang lain " ucap kakek chae yang malah membuat chae semakin bingung ada apa ini , dan siapa sosok perempuan itu
' Cap .. '
' Cap .. '
Suara orang tengah menguyah itu berasal dari mulut gadis misterius itu
" Berikan dia pada ku ! Berikan ! " ucap gadis itu murka sambil menunjuk kearah chae
" Lari chae ! Lari " perintah sang kakek
Membuat chaeryeong semakin ketakutan , dia segera berlari sempat dia menoleh kebelakang dan mendengar suara jeritan
" Akh ... berikan .. BERIKAN !! " teriakan itu membuat bulu kuduk chae naik , dengan sekuat tenaga ia mencari bala bantuan
' Sret .. '
Tapi langkahnya berhenti saat mengingat sang kakek Bagaimana bisa ia meninggalkan sang kakek sendirian , itu terlalu berresiko apa lagi dengan makhluk tidak jelas itu
Tapi sayang nasib malang menghapiri chae , baru saja ia hendak kembali rumahnya sudah terbakar
Dengan berlari chaeryeong menuju rumah itu , rumah dengan seribu kenangan manis tentang hidupnya tentang ayah dan mama chae yang selama ini sudah tiada
" KAKEK !! " teriak chaeryeong histeris , ia berjalan menuju rumah tetangganya tapi nihil tidak ada satu orangpun yang membuka pintu untuknya
Air matanya terus keluar , dimana semua orang kenapa seperti hanya ada dirinya sendiri dan semua orang pergi menghilang
" Kakek hiks .. hiks .. " isak chae tak tertahan
Tapi isakan itu tak bertahan lama , saat sebuah teriakan membuatnya kembali ketakutan
" MILIKKU ! MILIKKU ! " teriakan itu semakin membuat chae ketakutan
Semua terlambat , chae melihat sosok itu datang menujunya dan tak lupa sebuah rantai yang terseret
' Cring .. '
Rantai itu berhasil mengikat chae , sosok itu tersenyum dan membanting tubuh chae menuju kobaran api
" AKH ... ! " teriak chae saat tubuhnya terhempas
Darah mengalir dimana - mana , semua kabur dalam pengelihatan chae tapi satu hal yang membuat chae tetap sadar
Disana ! diluar rumah , ia melihat sang kakek baik - baik saja dan dia melihat sosok gadis itu tengah tersenyum dengan darah yang menghiasi mulutnya
