Kelima jiwa yang hilang dari raga , mereka tumbal bagi permainan . Apakah mereka berhasil lari dari setiap perangkap ?
Mereka semua harus berjuang demi agar bisa keluar dari dalam kotak misteri itu
" Saya tidak tau siapa kalian dan datang dari mana...
" Maaf tuan - tuan ini sedang mencari siapa ? " tanya seseorang dari luar pagar kayu rumah ayah yeji
Yeji yang mengenal suara itu langsung menoleh
" Paman lee " seru yeji , sontak hal itu membuat pria parubayah itu terkejut bukan main
" Bagaimana tuan bisa tau nama saya ? " tanya paman lee takjub
" Ka--kami seorang peramal , ya peramal bukan begitu ? " potong chaeryong cepat saat melihat gelagat aneh dari paman lee
" Oh .. peramal , tapi tuan - tuan kalian sedang mencari siapa ? Keluarga yakamoto sudah tiada enam tahun silam dan sekarang rumah itu kosong , jadi tuan - tuan lebih baik segera pergi takut hal buruk menimpa tuan - tuan " nasehat paman lee
Yeji yang mendengar fakta mengejutkan itu terdiam bak patung
" B--benarkah paman ? Bagaimana dengan tuan yuta yakamoto ? Dia tak matikan paman ? " tanya yeji penuh rasa takut
" Tentu penyihir hitam itu tiada bahkan jazadnya dilempar kejurang aurora penyebab kematiannya pun tak diketahui " ucap paman lee datar tapi tak bagi mereka yang mendengarnya
Bagai tersambar petir , yeji hampir terjatuh jika saja yuna tak menyanggahnya dari belakang
" Ah .. terimakasih paman , paman boleh melakukan aktifitas paman kembali " ucap yuna sopan
" Yeji lo gak papakan " pasti ryujin yang berada dibelakang yuna dan yeji
" Ayah .. " lirih yeji dengan mata berkaca - kaca ia masih tak percaya atas apa yang ia dengar
" Hyunjin ... aku harus menemuinya " ujur yeji kalang kabut
" Siapa hyunjin ? " tanya lia
" Sahabatku dia pasti percaya terhadap ku , dia tak akan meninggalkan ku kan ? " tanya yeji diakhir kalimat
" Tenanglah " ucap chaeryong
~~~
Sedangkan disisilain seorang lelaki menatap lekat - lekat gelas birnya
Bibir merah merekah itu terus membentuk sebuah kurva mini
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Pengeran izinkan pelayan rendah ini membersihkan kamar pangeran " ucap pelayan tua diantara para pelayan
" Baiklah , oh ya singkirkan dia juga " tunjuk hyunjin pada wanita tak berbusana diatas ranjangnya
" Baik pangeran "
Tapi tak ada yang tau bahwa salah satu orang dikelompok pelayan itu memasang wajah syok karena melihat seorang gadis dengan keadaan mengenaskan diatas ranjang sahabatnya ini
' Ada apa denganmu hyujin ini bukan hyujin sahabatku' tanyanya dalam hati
Dan beberapa menit berlalu kini ruangan pangeran hyunjin sudah rapi seperti sediakala
Para pelayan sudah keluar dari kamar sang pangeran kecuali satu orang pelayan " Ada apa ? Apa kau ingin menghangatkan ranjang ku ? Tapi maaf aku sedang tak berminat " ucap hyunjin dingin tanpa melihat sosok pelayan rendah disana
Pelayan itu tertutup oleh sebuah cadar yang hanya memperlihatkan mata pelayan itu
' Sret '
Pelayan itu menarik kasar cadar yang menutupi wajahnya
Memperlihatkan kulit putih , mata sipit dan bibir ceri
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Hyunjin " panggilnya
Sedangkan hyunjin ia seketika menegang saat mendengar suara yang tak asing baginya
Tapi sudah hampir beberapa tahun ini dia tak mendengar suara itu karena pemilik suara itu sudah tiada
" Yeji " lirihnya saat mata itu melihat sosok lama
