Kelima jiwa yang hilang dari raga , mereka tumbal bagi permainan . Apakah mereka berhasil lari dari setiap perangkap ?
Mereka semua harus berjuang demi agar bisa keluar dari dalam kotak misteri itu
" Saya tidak tau siapa kalian dan datang dari mana...
" Kak yeji apa kau tak punya kain , sebaiknya kita tutup jendela depan agar cahaya dari lilin tak sampai keluar , takut warga lain curiga " ucap chaeryong saat matanya menangkap empat jendela kaca
Yeji yang mendengar itu segera berjalan menuju lemari di dekat dapur dan kembali membawa beberapa potong kain lusuh
" Apa sebaiknya kita menyusun rencana sekarang , gue takut ada serangan dadakan " seru ryujin
" Hm " dan diangguki oleh lia
Mereka berlima masih berjalan mengelilingi rumah yeji dan sesekali memeriksa hal janggal
Yuna tak sengaja menginjak hal lain dibalik karpet berbulu diruang baca
Dan saat ia mengangkat karpet berbulu itu ia menemukan sebuah hal lain
" Kak yeji ! " seru yuna , yeji dan yang lainnya segera menuju yuna takut ia menemukan hal - hal aneh
" Ada apa ? " tanya yeji
" Ini " ucap yuna sambil mengangkat benda yang ia temu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Kau menemukan kalung itu dimana ? " selidik lia
" Dibawah karpet berbulu itu " tunjuk yuna pada asal liontin itu
" Aku seperti pernah melihatnya " desis yeji
" Bisa aku melihat kalung itu lebih dekat " ucap yeji
Yuna memberikan kalung itu dan yeji melihat dengan teliti apa yang sekarang ia genggam
" Kalung ini sama persis seperti yang sosok itu genggam , tapi bagaimana liontin ini ada disini " ucap yeji tak yakin
" Bagaimana kalau kita cari informasi besok dipasar , gue yakin banyak rumor yang beredar tentang kematian kak yeji dari yang gue amati dari sikap paman lee tadi " usul chaeryeong
" Baiklah kita bagi tugas aja gimana ? Gue rasa lebih cepat lebih baik " setuju lia sambil mengetuk - ngetuk dahinya
" Yeji maaf sebelumnya kalau gue salah omong sama lo , tapi apa bener ayah lo itu penyihir " tanya lia hati - hati
Dan diangguki mantap oleh yeji
" Apa dia punya buku - buku mantra atau hal - hal yang bisa kita gunain untuk mencari tau tentang kalung ini atau setidaknya kita punya petunjuk untuk esok hari " tanya lia lagi
" Setauku ada tapi itu ada dirumah lama " ucap yeji mantap
Dan sekilas ingatan lama masuk dalam ingatannya tentang gambaran ruangan yang penuh aroma dupa yang bakar
Dan berbagai macam alat sihir disetiap dindingnya
Dan ruangan itu yang selama ini ia benci selama ia tinggal disana , dimana ruangan itu dimana ia melihat jazad ibunya tergeletak tak bernyawa
Yeji menghapus semua ingatan yang menghantui ingatannya , dengan menggeleng - gelengkan kepalanya
" Baiklah ! Berarti yeji dan yuna akan menuju rumah lama milik ayah yeji , chaeryong dan gue bakal pergi kepasar buat cari informasi dan buat ryujin lo amati keadaan sekitar gue rasa ada yang ngikutin kita semenjak kita pergi dari istana " ucap lia tegas
Dan disetujui yang lain
" Dan kita pergi dengan menyamar " lirih lia , dan disusul dengan senyum mengerikan
