Setidaknya kamu pernah indah, meski akhirnya rapuh dan patah
~ferdian hamzah~Hari ini adalah hari Minggu, diamana hari yang menyenangkan untuk kebanyakan orang, tetapi tidak bagi Nesa. Nesa berpikir hari Minggu adalah hari yang membosankan, karena ia tidak punya kesibukan untuk mengisi hari Minggu. Jika tidak menonton tv, ia akan membaca buku-buku novel yang ia koleksi. Hmm sedikit membosankan!
"Nesaaa! Turun sebentar bantuin mamah" teriak Mira dari dapur.
Nesa merupakan anak yang nurut kepada orang tuanya, ketika di panggil ia akan langsung memenuhi panggilan itu.
"Iya mah kenapa?"
"Tolong kamu ke supermarket ya, beli bahan-bahan dapur banyak yang habis. Mamah soalnya sibuk mau bersih-bersih rumah"
"Yaudah mana catatan belanjaan nya?"
"Nih, mamah juga titip kalau pulang dari supermarket jangan mampir-mampir. Langsung pulang ya!"
"Iyaaa pasti mah, Nesa berangkat dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
~~
Lain halnya dengan Nesa, kini di kediaman Ifan sedang mengadakan kumpul. Sebenarnya ini hanya sekedar kumpul biasa antara Gevan,Dean,dan Ifan ketika hari libur.
"Fan, laper nihh"
"Iya gue juga laper, tapi di dapur lagi gak ada makanan. Bokap nyokap gue lagi gak ada."
"Hmm Gevan. Lo mau gak pergi keluar bentar beli camilan di supermarket, lumayan lah buat ganjel perut"
"Hm"
Gevan pun mengendarai motor sport hitam miliknya ke supermarket yang letaknya tak jauh dari kediaman Ifan. Sebenarnya ia malas jika harus pergi ke supermarket sendirian, tetapi demi sahabat-sahabat nya yang kelaparan. Ia rela.
Ketika sedang mengambil salah satu Snack, tiba-tiba ada sebuah tangan yang tidak sengaja memegang tangan Nesa. Sepertinya orang itu ingin mengambil Snack yang sama seperti dirinya.
Nesa syok ketika matanya menangkap sosok Gevan yang berada sangat dekat dengannya. Bahkan ternyata tangan itu adalah tangan Gevan yang sedang memegang tangannya! Oh tuhan, apalagi ini? Jantung Nesa sepertinya sedang lari maraton sekarang.
"Sorry" ucap Gevan singkat.
"Ee-iya gapapa kak"
"Eumm kakak disini mau beli camilan juga ya?"
"Hm"
Barusan apa? Gevan hanya membalas ucapan Nesa dengan deheman doang? Oh sungguh Nesa ingin sekali memaki-maki orang di depannya ini, Untung saja ganteng huh!
Nesa sedang berjalan kaki menuju rumahnya, ia sengaja tidak membawa kendaraan. Hitung-hitung sambil olahraga.
"Naik"
Ucap seorang laki-laki yang berhenti di sebelahnya, Nesa kenal motor sport ini!
"Gausah kak, aku jalan kaki aja"
"Gak terima penolakan!"
Ishhh nyebelin~batin nesa
"Makasih kak" ucap Nesa ketika ia sampai di depan rumahnya.
"Hm"
Lagi? Gevan hanya membalas dengan deheman saja. Nesa harus sabar menyikapi Gevan yang dingin sedingin kutub selatan!
Jumpa lagi hallooo! Jangan lupa vote dan komen:)
See you next part ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANESA
Teen Fiction"Nama aku gevan novaro bagaskara" "Yaudah aku manggil kamu varo ya" "Iya Echa" "Kok Echa? Nama aku Nesa!" Akankah hubungan pertemanan mereka berlanjut hingga dewasa? Apakah justru pertemuan mereka hanya sekali itu saja? Selamat membaca dan semoga s...