Bagian 3

23 6 0
                                    

Senja tidak tiba-tiba hilang hanya karena malam ingin datang
                                   ~ferdian hamzah~

"Nesaaa! Bangun kamu!"  sudah beberapa kali Mira membangunkan Nesa, tapi tetap saja tidak ada perubahan. Nesa tetap tidur dan tidak mau bangun.

"Nesa cepetan ini udah jam 06.45!"

"enggghh iya bentar lagi"

"Bangun atau mama siram kamu!"

"Eh iya iya Nesa bangun nihh" Nesa bangun dengan secepat kilat, ia takut jika mamanya akan menyiramkan air. Ia malas jika harus mencuci dan menjemur sprei yang basah.

Setelah siap dengan seragam dan sepatunya, kini Nesa berpamitan kepada mamanya.

"Nesa berangkat ya takut telat, dah mamahhh"

"Waalaikumsalam" teriak Mira dari dalam rumah, mungkin saja Nesa masih dengar teriakannya. Enak saja pergi tanpa mengucapkan salam!

Dewi Fortuna sedang berpihak pada Nesa kali ini, ia sampai pas sebelum gerbang di tutup. Huhh!

Nesa berjalan menuju lapangan dengan kedua sahabatnya, hari ini adalah hari Senin. Upacara akan segera di mulai.

"Nes lo yakin gapapa?" Tanya Anggi dengan khawatir, pasalnya saat ini wajah Nesa terlihat sangat pucat.

"Iya gapapa" jawab Nesa lemah.

Hingga ketika pembina upacara selesai memberikan berbagai wejangan kepada siswa-siswinya, tiba-tiba..

brukkk

"Nesa!"

~~

Aroma khas obat-obatan tercium di indra penciuman Nesa, yaaa Nesa saat ini sedang ada di UKS.

"Gimana keadaannya? Sudah membaik?" Tanya petugas kesehatan yang sedang bertugas

"Iya" jawab Nesa

Tidak lama kemudian datanglah dua sosok yang sangat cerewet, siapa lagi kalau bukan Anggi dan Dita!

"Ya ampunnn Nesa gimana keadaan lo?"

"Lo gapapa kan? Gak ada yang sakit kan? Atau lo perlu sesuatu biar gue ambilin?"

"Kalian kalo tanya pelan-pelan aja dong jangan kayak introgasi gini" jawab Nesa dengan sedikit tertawa.

"Ishh kita itu khawatir tau gak sama lo"

"Iya makasih ya udah khawatirin gue. Kalian emang sahabat gue yang terbaik deh"

"Eh tapi lo hutang penjelasan ya sama kita!"

"Maksudnya?" Nesa mengernyit keheranan.

"Ya lo jelasin lah ke kita kenapa bisa kak Gevan nolongin lo tadi, apalagi gendong lo kesini tau gak omaygatttt"

Nesa bingung dengan jawaban yang di lontarkan anggi.

"Emang yang bawa gue kesini kak Gevan?"

"Iya Nesa! Lo tau gak tuh tadi muka nya si Lexa waktu liat lo di gendong kak Gevan? Ishh sumpah gue mau ngakak liatnya"

"Keliatan banget ya kalau tuh cabe gasuka"

"Iyalah, kan emang tuh cabe ngejar-ngejar Gevan Mulu dari dulu"

Nesa yang mendengarkan perbincangan antara Anggi dan Gita pun jengah.

"Udah lah gausah di bahas"  ucap Nesa.

~~

"Wuihhh masbro darimana bae?"

"Biasalah, nganterin si doi. Tadi kan si doi pingsan"  goda ifan kepada Gevan.

"Bacot lo pada!"

"Tapi gue mau tanya nih sama lo Van" ucap Dean dengan serius.

"Lo suka ya sama cewek tadi?" Lanjut Dean.

"Eh iya ya, gue juga mau tanya gitu sih cuma keduluan sama Dean"

"Yeee emang lo nya aja tukang copas"

"Enak aja lo" jawab Ifan.

"Jawab dong van! Lo suka ya?"

"Gak"

"Halah sok sok an gak suka tapi khawatir, ya gak de?"

"Yoi fan!"

Gevan bingung dengan pola pikir temannya ini, hanya karena ia menolong Nesa mereka sudah berpikiran bahwa Gevan suka pada Nesa? Baik bukan berarti suka!

See you next part ♥️

GEVANESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang