Flashback on
Seorang gadis kecil yang cantik berusia 7 tahun kini tengah bermain di sebuah taman, senyum indahnya tak pernah luntur selama ia bermain. Hingga ia mendengar suara isakan tangis
"Hikss..hikss..varo takutt"
"Kamu kenapa? Jangan nangis lagi ya, nanti kita bisa main bareng" Nesa kecil sedang menghibur seorang anak laki-laki yang kelihatannya 1 tahun lebih tua darinya, Nesa tidak tau apa penyebab anak itu menangis.
"Kamu sendirian disini?"
"I-iyaa" jawab anak laki-laki itu.
"Namu aku Nesa, kalau nama kamu?"
"Nama aku gevan novaro bagaskara"
"Yaudah aku manggil kamu varo ya"
"Tapi nama panggilanku Gevan"
"Gapapa deh anggap aja nama kesayangan dari aku buat varo"
"Iya Echa"
"Kok Echa? Nama aku Nesa!"
"Biar sama-sama punya nama kesayangan hehe"
Anak laki-laki tersebut sudah bisa tertawa, usaha Nesa untuk membuat anak tersebut berhenti menangis akhirnya berhasil.
"Aku punya sesuatu buat kamu Cha"
"Ini apa?" Tanya Nesa sambil menerima pemberian dari anak tersebut.
"Itu kalung persahabatan, buat tanda terimakasih karena kamu udah nemenin aku"
"Wahhh makasih ya varo. Aku suka!"
"Iya semoga kalau kita besar nanti bisa ketemu lagi"
Akhirnya kedua anak tersebut di ajak pulang oleh masing-masing orang tua mereka, ada sebenak rasa sedih di hati mereka masing-masing. Rasanya mereka tidak ingin berpisah! Entah apakah takdir bisa mempertemukan mereka lagi atau tidak.
Flashback off
~~
"Gevan, nanti malam kamu ikut bunda ya" pinta seorang wanita paruh baya namun masih terlihat cantik, yakni Elma. Bunda Gevan.
"Kemana bun?"
"Ke rumah temen bunda, mau sekedar silaturahmi aja sih. Soalnya udah lama gak ketemu"
"Iya bunda"
Sikap dingin dan cuek Gevan tidak berlaku ketika ia sedang bersama bundanya. Menurut Gevan, bundanya adalah segalanya, ia tidak mau menyakiti hati bunda hanya karena sikapnya yang dingin dan cuek. Biarlah Gevan seperti ini, dingin dan tak tersentuh ketika bersama orang lain, kecuali bunda!
Di lain tempat, kini Nesa sedang membantu mamahnya masak. Tumben sekali mamah Nesa masak banyak dan beragam hari ini, entahlah Nesa juga tidak tau akan ada acara apa nanti malam.
"Ini sebenernya mau ada apa sih mah?"
"Sekedar makan malam bersama doang kok sayang"
"Kok tumben banyak banget masakannya?"
"Iya, soalnya temen lama mamah nanti mau kesini sama anaknya. Silaturahmi" Nesa hanya mengangguk paham.
Waktu berjalan begitu cepat, dan saat ini sudah pukul 7 malam. Gevan pergi bersama bundanya, tapi di tengah-tengah perjalanan Gevan menyadari sesuatu! Bukankah ini perumahan rumah Nesa? Ah sudahlah! Gevan berpikir mungkin teman bundanya adalah tetangga Nesa.
Tok tok tokkk
Suara ketukan pintu terdengar, pasti teman mamahnya sudah datang.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam Tante" ketika sedang Salim dengan teman mamanya, tiba-tiba Nesa kaget karena ternyata ada Gevan juga disana. Sial!
"E-eehh kak Gevan?"
"Loh Nesa ada tamu kok gak di ajak masuk sih" mamah Nesa baru saja datang dan menghampiri mereka.
"Iya mah maaf, silahkan masuk Tante" pinta Nesa dengan tersenyum dengan ramah.
Mira tengah sibuk berbincang dengan Elma sehingga melupakan anak-anak mereka yang sedang bingung dengan pikiran mereka sendiri.
Kok bisa sih mamah temenan sama mamahnya kak gevan~batin Nesa
Dasar ibu-ibu rempong! Asik ngobrol anaknya di anggurin~batin Gevan
"Nesa, mending kamu ajak Gevan ngobrol di taman belakang sana! Kasihan bosan mungkin kalau disini" suruh Mira kepada Nesa
"Iyaa" sahut Nesa.
Di taman belakang rumah Nesa, kini sedang ada Gevan dan Nesa. Mereka sama-sama tidak bicara, antara malu atau memang tidak ada yang perlu di bicarakan.
Duhh kok suasananya jadi canggung gini sih elahhh~gerutu Nesa dalam hatinya
"Jgn GR"
"M-maksudnya kak?"
"Gw nganter lo balik selama beberapa kali itu karena gw kasihan! Gak lebih." Ucap Gevan dengan tegas.
"I-iya kak"
Nesa sedikit kecewa dengan apa yang di lontarkan Gevan barusan, pasalnya Nesa berpikir apakah Gevan menyukainya? Namun nyatanya tidak!
See you next part ♥️
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVANESA
Dla nastolatków"Nama aku gevan novaro bagaskara" "Yaudah aku manggil kamu varo ya" "Iya Echa" "Kok Echa? Nama aku Nesa!" Akankah hubungan pertemanan mereka berlanjut hingga dewasa? Apakah justru pertemuan mereka hanya sekali itu saja? Selamat membaca dan semoga s...