Bagian 6

21 7 0
                                    

Tatap kenyataan kau di tinggalkan, silahkan bersedih karena hatimu ingin di mengerti.
                                   ~ferdian hamzah~

"Seriusan kak Gevan bilang gitu ke Lo?"

"Ih jahat banget tuh es balok!"

"Dasar sok kecakepan! Berani-beraninya ngasih harapan palsu ke sahabat gue!

Anggi tidak henti-hentinya mengomel dari tadi, menurut Anggi Gevan adalah orang yang sombong! Sok sok an! Dan tidak berperasaan!
Bisa-bisanya dia membuat Nesa terbang tinggi dengan sejuta harapan, lalu dengan teganya ia hempaskan Nesa ke dasar paling dalam. Huh!

"Udahlah gapapa gi, lagian gue juga sadar diri kok gue siapa. Gue gak pantes kalau sama Gevan" sebenarnya Nesa sudah menceritakan kepada Anggi dan Dita jika ia menyukai Gevan. Dan ini yang membuat Anggi kesal kepada cowok itu, jika ia tidak menyukai Nesa buat apa dia selalu menolong Nesa? Itu hanya akan memberikan Nesa harapan kepada cowok itu! Dan benar, kini Gevan sukses membuat Nesa sedih.

"Lo gak boleh gitu Nesa! Lo itu cantik, Lo baik, pintar dan banyak cowok yang suka sama lo"

"Iya bener tuh kata Dita! Mending lo buang jauh-jauh deh rasa cinta lo sama Gevan. Daripada makin lama lo makin sakit nes"

"Kayaknya gak bisa deh, soalnya kalau gue udah terlanjur cinta sama seseorang bakal susah ngilanginnya. Gapapa kalau gue sakit hati gara-gara Gevan, kalian gak usah khawatir. Gue bisa ngatasin ini sendiri kok!"  Jawab Nesa dengan mantap.

"Iya gue tau lo perempuan yang kuat Nesa! Tapi kalau suatu saat lo udah terlalu sakit dengan apa yang Gevan lakuin ke lo, ingat! Lo masih punya gue dan Dita. Kita gak bakalan biarin lo sendirian, kita siap jadi tempat lo berbagi masalah"

Nesa tertegun dengan ucapan anggi "Iya, kalian memang sahabat yang terbaik sepanjang masa"

Nesa beruntung mempunyai sahabat yang peduli dan selalu ada untuk menyemangati nya. Nesa sayang Anggi dan Dita! Selamanya!

~~

"Kenapa lo bro? Kusut amat tuh muka! Ya gak fan?"  Tanya Dean kepada Gevan sambil terkekeh.

"Yoi de, kayak orang lagi di putus cinta hahaa"

"Diem lo pada!"

"Wehhh macan ngamuk" bisik Dean pada Ifan.

Tidak lama kemudian, guru b.indonesia memasuki kelas dan mulai mengajar. Dan selama pelajaran itu berlangsung, Gevan tidak fokus sama sekali. Pikirannya hanya tertuju pada gadis yang telah ia sakiti semalam dengan perkataan nya. Ia menyesal telah mengucapkan itu kepada Nesa samalam!

Maaf~batin gevan

~~

Suasana kantin kini sedang ramai dan di padati oleh manusia-manusia kelaparan yang ingin mengisi perutnya, tidak terkecuali Nesa dkk.

"Kita duduk di sana aja deh, masih kosong tuh"  tunjuk Dita ke arah meja yang berada di pojok kiri kantin.

"Kalian pesen apa biar gue yang pesenin?"  Tanya Anggi kepada Nesa dan Dita.

"Gue nasi goreng ayam sama lemon tea aja deh, kalo lo nes?"

"Samain aja"

Sementara Nesa dan Dita mengobrol dan menunggu pesanan mereka datang, tiba-tiba datanglah Lexa yang tiba-tiba melabrak Nesa.

Brakkk

Lexa menggebrak meja tempat Nesa duduk sekarang, dan seisi kantin melihat ke arah kebisingan yang di sebabkan Lexa itu. Tidak terkecuali Gevan, cowok itu sedang mengamati apa yang sedang dilakukan Lexa pada Nesa.

"Lo gausah gatel ya jadi cewek!"

"M-maksud kakak apa?"

"Halah gausah sok gatau deh lo, Lo lagi deketin Gevan kan! Gevan itu milik gue, hanya gue! Gak boleh ada yang deket-deket Gevan selain Alexa Zamora!"  Ucap Lexa penuh emosi.

Kemudian Anggi datang dengan membawa makanan yang mereka pesan tadi.

"Eh apa-apaan nih mainnya keroyokan!"

"Lo gausah ikut-ikut! Ini urusan gue sama jalang ini!

"Kakak boleh ya ngatain aku apa aja, tapi satu hal yang kakak harus tau. Aku.bukan.jalang" ucap Nesa penuh penekanan, ia sudah tidak tahan dengan kelakuan kakak kelasnya ini.

"Berani lo sama gue hah!" Lexa niat menampar pipi mulus Nesa, namun sebelum tangannya menyentuh pipi Nesa. Sebuah tangan kekar mencekal tangannya dengan kuat dan menghempaskannya kasar.

"G-ge-gevan?" Lexa kaget dengan kehadiran Gevan yang menghalangi aksinya.

Tidak hanya Lexa, seisi kantin pun kaget dengan kedatangan Gevan yang membuat keributan itu berhenti, apalagi Gevan tiba-tiba menarik Nesa menjauh dari kerumunan tersebut. Banyak bisikan-bisikan siswi yang menggosipkan Nesa dan Gevan. Apakah Gevan menyukai Nesa? Hanya Gevan yang tau!

Sialan-batin seseorang

Kini Nesa dan Gevan sedang berada di rooftop sekolah.

"Makasih yang tadi, tapi kalau itu hanya karena rasa kasihan kakak ke aku. Lebih baik tidak usah! Aku benci di kasihani" ucap Nesa dingin dan meninggalkan Gevan sendiri disana.

Hayo lo Gevan kenapa tuh selalu belain Nesa. Kira-kira ada yang tau gak hehe?
Tunggu kelanjutan part berikutnya ya. Jangan lupa votmen:)

See you next part ♥️

GEVANESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang