Strumming

332 58 6
                                    

Sudah masuk bulan kedua pembelajaran musik berlangsung. Selama itu pula Yujin begitu giat mempelajari dan melakukan hal-hal yang diajarkan oleh gurunya. Setiap hari ia rela berjam-jam memangku gitar kesayangan demi melenturkan jari-jemari.

Tak bohong bahwa ia lelah dan nyaris frustasi. Belajar gitar sungguh sulit dan sakit; beberapa kulit jarinya terkelupas, memerah dan meninggalkan luka. Pergelangan tangannya pun sering dirasa pegal. Namun banyangan Kim Minjoo yang sering hadir dalam pikirannya membuat ia tak pantang menyerah.

Ini baru dua bulan, Yujin. Masa sudah mau menyerah? Ayo semangat!

Begitulah ia membatin setiap harinya saat hatinya mulai lelah dengan kesulitan ini. Mengingat pula bahwa sang guru pun butuh waktu enam bulan untuk benar-benar lancar dan menguasai seluruh akord hingga di luar kepala.

Yujin punya target, bahwa setidaknya dalam waktu tiga bulan jemarinya harus bisa lancar saat memainkan akord. Meski saat ini kesulitan baru yang ia alami adalah strumming.

"Yujin?"

Yujin menengadah dan langsung membeku saat mendapati sosok yang kini menunduk dan sedikit membungkuk tepat di depan wajahnya. Sangking dekatnya, helaian rambut orang itu menyentuh pipi Yujn.

"Kim Minjoo--" gumam Yujin.

Sebentar. Sejak kapan ia memanggil nama depanku?

"Kau rajin belajar gitar ya akhir-akhir ini" Minjoo mendudukkan diri tepat di sebelah Yujin.

Sejak awal ia belajar alat musik, ia jadi sering membawa gitarnya itu kemana-mana. Memainkannya di kala senggang sembari mengisi jam kosong .

"Se-sedang apa di sini?" Yujin gugup bukan main. Posisi duduknya langsung bergeser agak jauh karena merasa minder.

"Kebetulan lewat" jawab Minjoo sekenanya.

Yujin diam, tak melanjutkan praktik gitarnya. Padahal sedari tadi gadis pujaannya itu menunggu untuk mendengar permainannya. Tapi dasar dirinya pemalu dan minder, jadinya suasana malah canggung.

"Kenapa tidak dimainkan? Aku mau lihat"

"Minjoo saja yang main bagaimana?" Spontan Yujin menyodorkan gitarnya pada Minjoo. Sedang gadis itu tertawa geli melihat tingkah Yujin yang sungguh kikuk.

Tanpa ragu, Minjoo meraih gitar itu dan memainkannya; tidak bermain lagu, hanya petikan yang mengalun dan sesekali genjrengan. Yujin pun terpaku dengan permainan Minjoo; jari jemari yang menari pada fingerboard dengan begitu lentur, dan petikan demi petiakan yang bergerak begitu lincah. Seakan sudah hapal letak tanpa melihat. Hebat!.

"Bagaimana melakukannya?" Tanya Yujin antusias saat Minjoo memetik dawai tersebut secara bersamaan dengan tempo cepat dan gerakan naik turun.

"Strumming, maksudmu?" Ujarnya sambil menunjukan apa yang dimaksud Yujin tadi, dan pria itu mengangguk "Kau cukup lakukan secara turun-naik seperti ini"

Pada dasarnya strumming adalah memainkan susunan chord pada dawai-dawai gitar secara bersama-sama, dengan arah ke bawah dan ke atas. Atau secara sederhananya, strumming adalah memainkan gitar dengan cara digenjreng.

"Tapi sulit. Aku masih susah mengikuti temponya"

Minjoo nampak berpikir sejenak dan berniat memberika tips "Coba lakukan begini"

Kemudian ia menyatukan jari telunjuk dan jempolnya lalu menggesek keenam senar dari atas kebawah (down stoke) secara bersamaan dengan berulang kali dan tempo yang lambat.

"Wah. Ini seperti yang diajarkan Nona!" Seru Yujin tanpa sadar. Memang di awal Yuri sudah mengajarkan teknik itu, tapi karena Yujin tak sabaran, dirinya pun memilih melakukan strumming dengan teknik naik-turun secara cepat.

Teach Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang