Lirik

351 54 13
                                    

Sepulang dari tempat les musik, pria Ahn itu bergegas ke kamar dan mendudukkan diri di kursi meja belajar sambil memangku gitar kesayangan. Di depannya telah siap buku catatan andalan yang kini berlembar kosong, ia siap untuk mengukir kata.

Sedetik kemudian ia terdiam; bingung, apa yang harus pemula lakukan ketika hendak menciptakan suatu karya; lirik dahulu, ataukah nada yang lebih dahulu dibuat? Ia sama sekali tak paham.

Bibirnya mengerucut seiring kerutan di dahi "Oh iya! Nona!" Yujin menjentikan jarinya sambil tersenyum senang saat satu sosok muncul dalam benaknya.

Langsung saja ia raih ponsel di atas meja dan menekan kontak seseorang. Menunggu beberapa kali bunyi dering sampai panggilannya diangkat. Yujin terdiam begitu suara merdu dari seberang menerobos masuk dalam pendengarannya.

"Eh-- iya. Halo, Nona. Apa kau sibuk?"

Percakapan pun berlangsung hampir limabelas menit; berisi topik seputar saran dan masukan tentang lagu yang ingin dibuatnya. Tentunya dengan selingan gurauan dan obrolan ringan yang dimulai oleh Yujin sendiri.

"Oke. Terima kasih, Nona" begitulah akhir percakapan inti dari maksud dan tujuan Yujin. Lalu...

"Kau suka eskrim, Nona?" Yujin menaikkan satu alis, menunggu respon dari seberang yang sempat hening beberapa detik.

"Oke! Hari sabtu sore kita ketemu. Sampai jumpa, Nona" tak memberi kesempatan si lawan bicara, pria Ahn itu membuat kesepakatan sendiri usai mendapat jawaban dari pertanyaannya.

Panggilan berakhir bersamaan dengan senyum lebar yang terukir di wajah. Yujin menatap lockscreen ponselnya dengan hati gembira. Potret dirinya bersama sang pujaan beberapa hari lalu. Mereka sempat bertukar nomor dan melakukan pertemuan di waktu senggang, memang diam-diam Yujin melakukan pembelajaran tambahan bersama Minjoo; sebenarnya lebih ke meminta saran dan masukan, walau sebenarnya ia bisa lakukan itu ke Yuri, tapi namanya dia rindu.

Dasar bucin!

Yujin mengejek diri sendiri dalam hati seusai memandangi dirinya bersama Minjoo. Seketika semangatnya muncul dan pandangannya kembali ke arah buku berlembar kosong di hadapannya.

"Mungkin aku akan mulai membuat lirik?" Yujin memajukan sedikit kursinya dan mulai bermain dengan pena di tangan.

Ia senang karena pikiran dan perasaannya sedang searah saat ini. Hati yang berdebar saat memikirkan Minjoo membuat ia dengan mudah merangkai kata demi kata hingga menjadi beberapa bait.

Senyuman terus terpancar dari wajahnya; di samping ia tak sabar melihat respon Minjoo tentang lagu ciptaannya, di saat yang sama pula hatinya berdebar karena memikirkan bagaimana pendapat Yuri tentang lirik yang ia buat dalam semalam ini.

Tiba-tiba ia mendapatkan ide untuk nadal lagunya. Berkat kebiasaan Yuri yang suka bersenandung membuat Yujin jadi mendapat inspirasi.

 Berkat kebiasaan Yuri yang suka bersenandung membuat Yujin jadi mendapat inspirasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Teach Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang