9

1K 115 3
                                    

Flashback on

Hari itu terbilang cukup dingin karena hujan terus mengguyur tanpa henti dari 4 hari yang lalu. Namun anak anak cowok sangat senang karena guru guru banyak yang izin tidak hadir dengan alasan hujan badai juga banjir menggenangi jalan.

Setiap freeclass, para murid cowok bermain hujan hujanan tanpa peduli kesehatan. Kapan lagi bisa sesenang ini tidak ada guru pula.

Di salah satu murid cowok ada Sungwoon disitu. Ia bermain dengan penuh semangat ceria tiada henti hingga dirinya berasa di tarik oleh seseorang dan ia sudah tau siapa itu.

"kenapa main hujan hujanan bodoh" gerutu namja yang lebih tinggi darinya.

Sungwoon hanya cengengesan tidak takut dengan ungkapan marah dari namja yang ia sebut kakak.

"mian Jimin hyung. Seru soalnya"

Jimin hanya membuang nafasnya kasar lalu membawa Sungwoon ke toilet cowok untuk mengeringkan rambut sang adik kecilnya yang hanya beda 1 tahun.

Sungwoon mah senang senang aja. Toh ia sengaja melakukan itu agar Jimin memperhatikannya lalu berbuat layaknya kakak untuknya.

Sesudah itu, Jimin mencubit pipi Sungwoon gemas lalu mengantarnya sampai kekelas adik kecilnya itu.

Kini, Sungwoon adalah murid kelas 2 sedangkan Jimin kelas 3. Dan kelasnya pun tidak berjarak terlalu jauh jadi mereka sering sekali bertemu.

Sungwoon sangat menyukai Jimin. Walaupun Jimin pemalas, suka membuat onar , urutan terbatas murid yang sering dipanggil bk tetapi Jimin sangatlah baik dan hangat kepada Sungwoon.

Sikap lembutnya Jimin membuat Sungwoon tidak suka jauh jauh darinya.

Jimin juga selalu ceria di rumah. Walaupun hanya ada mereka bertiga, Jimin sudah merasa cukup. Ia tidak ingin meninggalkan keluarga kecilnya ini.

Semua harapannya itu tidak bertahan lama saat hari dimana Jimin dan Sungwoon bertemu dengan ibunya Jimin dari jauh. Tertawa bahagia dengan keluarganya.

Sungwoon tidak mengerti apa apa melihat raut wajah kecewa terlukis di wajah Jimin.

Hingga Jimin meninggalkan Sungwoon sendirian disitu kebingungan.

Setibanya di rumah, Jimin mengamuk di kamar. Ia melempar semua barangnya tanpa berperasaan. Hal ini menakuti Sungwoon.

Namja muda itu sudah menghubungi Taemin agar segera pulang. Tetapi dirinya makin tidak bisa diam lagi. Jadi ia mencoba menenangkan Jimin dengan memeluknya dari belakang.

Teriakan penuh hancurnya Jimin membuat tangisan Sungwoon pecah. Meskipun ia pernah melihat Jimin seperti ini ia tidak pernah melihat rapuh dan hancurnya Jimin.

Ingin ia hapuskan dan menggantikannya dengan kenangan baru itu sangatlah sulit.

Sungwoon sudah tidak tahan lagi. Ia memanggil terus menerus Jimin sampai Namja itu berhenti.

"Jimin hyung berhenti!!! Jimin hyung!!!!"

Jimin tidak mengurus panggilan Sungwoon. Terus ia abaikan sembari meraih kaca kaca yang telah berjatuhan di lantai.

Firasat buruk datang menghampiri Sungwoon. Matanya membulat horror ketika pecahan kaca itu ingin menggores urat nadi di tangan Jimin.

Dengan cepat, Sungwoon menahan tangan Jimin agar kaca itu tidak menyentuhnya .

"lepaskan aku Sungwoon, lepaskan!!!!!" teriaknya penuh amarah.

"tidak akan!!! Jangan lakukan ini hyung!!!!!"

Be my friend | Vmin Brothership/Friendship ✔Where stories live. Discover now