"...min, Jimin ah!"
Jimin terbangun karena ada yang menepuk bahunya. Itu membuatnya sangat kesal sehingga ia menatap orang yang mengganggunya itu dengan tatapan iblis.
"kali ini apa, Kim Tae-"
"PARK JIMIN!!"
Jimin mengalihkan pandangannya ke dosen yang sudah tak bisa menahan amarahnya lagi. Taehyung segera kembali fokus mencatat, Jimin tidak mengubah sorotan matanya sedikitpun. Hal itu membuat dosennya makin kesal.
"PARK JIMIN, LEBIH BAIK KAMU DILUAR JIKA MASIH INGIN TIDUR!!!"
Dikiranya Jimin akan balik marah ke dosen, nyatanya tidak.
Ia membereskan barang-barangnya, berjalan ke dosen, membungkuk serta berterima kasih, lalu keluar.
Orang-orang yang berada di dalam ruangan itu tidak bisa berkata apa-apa. Ya, mereka shock, tetapi mau bagaimana lagi. Kelakuan Jimin yang seperti itu sudah mulai terbiasa di kampus tersebut. Tidak ada yang dapat merubahnya. Ya, tidak ada.
Kata 'tidak ada' itu tidak berlaku bagi Taehyung.
Ia tidak ada henti-hentinya bergaul dengan Jimin. Setiap hari, setiap waktu, setiap saat Taehyung selalu bersama Jimin. Para mahasiswa berpikir kalau itu adalah tugas yang diberikan rektor dan dekan untuk Taehyung. Akan tetapi mereka salah.
Tidak ada yang menyuruhnya untuk mengawasi atau merubah sikap Jimin. Itu semua karena Taehyung ingin melakukannya. Demi menjadi teman Jimin.
Hanya itu saja.
------------------------------
"Jimin ah!"
yang dipanggil tidak merespon. Jimin masih setia menutup matanya serta merasakan nyamannya udara di siang hari. Sedikit ia berterima kasih kepada Taehyung karena telah membawanya ke taman ini. Yang akhirnya menjadi tempat favorit yang ia temukan di kampus. Meskipun tidak membuat Taehyung pergi darinya.
Taehyung sudah tau dimana dan kemana ia akan pergi.
toh sudah 1 setengah bulan Taehyung bergaul dengannya.
dan Jimin masih belum menerima pertemanan Taehyung.
"Jiminnie!!!"
Kali ini Jimin bangun, tentu merasa geli juga kesal dengan panggilan itu.
"apa maumu kali ini??! belum cukupkah kamu mengganggu hidup nyamanku?? aiish kenapa aku harus di tempatkan disini" Jimin ngedumel kesal.
"tentu saja belum cukup. Karena kamu belum menerima pertemananku" ucap Taehyung singkat.
Jimin mengubah posisinya menjadi duduk. Ia melirik benci ke Taehyung namun itu tidak mempan bagi Taehyung.
"berapa kali aku harus mengatakan ini, Kim Taehyung shii. Aku tidak akan, TIDAK AKAN, mau menerima pertemananmu. Kenapa kamu selalu ingin aku berteman denganmu, hah?! aku ini anak berandalan. Anak yang selalu membuat rekor masalah di setiap harinya. Anak yang menjadi sisi negatif bagi orang-orang. Aku tidak akan pernah mau menjadi teman sepertimu. Kita ini berbeda Kim. Kamu dan aku itu sangat jauh berbeda. Sudahlah, lupakan semua omong kosong ini. Masih baik aku biarkan kamu lolos. Kalau tidak sudah aku hajar habis habisan kau" Setelah ngomong panjang lebar, Jimin pergi meninggalkan Taehyung yang tidak bergeming sedikitpun.
Taehyung menatap punggung lebar Jimin dari kejauhan. Ia menata semua perkataan Jimin barusan. Ada kata-kata yang membuatnya sedikit kesal.
" "kita ini berbeda" kah..." gumam Taehyung.
Namja bermarga Kim kini berdiri, ia masih memikirkan kata-kata itu. Seketika poker face kuatnya sedikit runtuh.
"tentu kita beda. Kamu bersinar, aku....."
YOU ARE READING
Be my friend | Vmin Brothership/Friendship ✔
FanfictionRanking #5 - Brothership Ranking #3 - Brothership 160420 Ranking #2 - Brothership 230420 Most impressive ranking #1 - Brothership 040520 ------------------------- Completed ✔ (22-04-20) Kim Taehyung, seorang mahasiswa yang terbilang terkenal karena...