Bab 10 - Lian Hua

130 9 0
                                    

Author Playlist BEAST -  Without You OST Scholar Who Walks The Night

*****

Hari itu begitu cerah. Matahari bersinar tidak seterik biasanya. Angin musim semi berhembus pelan, menggoyangkan dedaunan. Suasana pasar yang terletak di tengah kota terlihat tidak seramai seperti hari-hari sebelumnya. Meski begitu, tidak membuat Yunzu dan Jian urung untuk menghabiskan sebagian waktunya dengan menyusuri sepanjang ruas jalan di pasar. Justru hal tersebut mereka manfaatkan supaya tidak terlalu mencolok dan menarik perhatian.

Biasanya, mereka akan menghabiskan waktu senggang dengan berburu atau berlatih dengan kepala prajurit. Namun hari ini, Jian yang sudah beberapa kali pergi menyelinap keluar bersama Yuan, mengajak serta Yunzu untuk mengikuti kegilaan sang putra mahkota. Entah apa yang membuat pemuda itu menerima ajakan Jian, karena biasanya Yunzu memilih untuk tetap berdiam diri di dalam istana dan mematuhi peraturan dari raja. Namun, setelah sedikit bujukan dari Jian, Yunzu menyetujuinya.

"Kau sering pergi ke tempat ini dengan putra mahkota?" tanya Yunzu sembari mengedarkan pandangannya ke sekitar mereka. Ia memperhatikan para pedagang yang berjualan di setiap ruas jalan yang mereka lalui.

Jian mengangguk dengan wajah antusias. "Kak Yuan sering mengajakku ke sini. Beberapa kali juga aku pergi sendirian dan masuk ke sana." Jian menunjuk salah satu kedai minuman yang menjual berbagai jenis arak. "Disana, banyak wanita cantik," tambahnya dengan senyum lebar dan polos.

Yunzu berdecak sembari menggelengkan kepalanya. "Aku akan mengadukanmu pada raja jika terus melakukan hal semacam itu."

Jian memasang wajah masam mendengar ancaman Yunzu. Dia berjalan cepat dan berdiri di dekat Yunzu. "Aku ke sana hanya menikmati sedikit hiburan. Permainan kecapinya sangat terkenal, kapan-kapan aku akan mengajakmu masuk ke sana." Jian berujar dengan nada percaya diri.

Yunzu tak lagi memperdulikan bermacam celotehan Jian yang menceritakan banyak hal selama dia dan Yuan pergi ke tempat ini, karena kali ini perhatian Yunzu tertuju ke arah pedagang manisan yang berada tak jauh dari mereka. Bukan karena ia tertarik dengan manisan, melainkan yang membuat kedua kakinya berjalan ke sana adalah melihat dua gadis remaja dan dua pemuda yang terlihat sedang bersitegang.

Diantara ke empat remaja tersebut. Fokus Yunzu hanya terpusat pada Lian Hua. Untuk beberapa lama, Yunzu merasa ingin lebih lama memandangi wajah cantik Lian Hua dari kejauhan seperti saat ini, meski dia tidak tahu, siapa gadis tersebut yang untuk pertama kalinya mampu menarik perhatiannya dan membuat jantungnya berdegup kencang.

"Kak, kau tidak mendengarkan ku?" tanya Jian dengan nada kesal saat mendapati Yunzu justru lebih tertarik pada hal lain dibandingkan mendengarkan ceritanya.

"Apa yang sedang kau perhatikan?" tanya Jian lagi semakin kesal saat tak mendapati tanggapan dari Yunzu. Bahkan pemuda itu kini sudah berjalan mendahuluinya. Jian dengan cepat mengikuti langkah Yunzu dan mengekor di belakang kakak ketiganya. Saat ia menyadari apa yang membuat perhatian Yunzu tersita, Jian membeliak tak percaya.

"Oh, bukankah itu putri jenderal Lian dan putra menteri Ming?" seru Jian mengerjapkan kedua matanya.

Yunzu menghentikan langkahnya mendengar Jian menyebut nama jenderal Lian. Dia sudah tahu jika salah satu pemuda di sana itu adalah Fao Shan, putra dari menteri Ming.

"Apa kau mengenalnya?" tanya Yunzu penasaran. Lebih tepatnya ia tujukan tentang Lian Hua.

Jian mengangguk cepat. "Kita pernah bertemu saat dia berkelahi dengan Fao Shan. Gadis itulah yang—" Belum sempat Jian menyelesaikan perkataannya, Yunzu kembali berjalan dengan cepat menuju tempat Fao Shan dan Lian Hua. Diam-diam pemuda itu tersenyum saat mengetahui bahwa gadis yang bersinar seperti matahari kecil itu adalah putri jendral Lian yang pernah mereka bicarakan.

The Crown Royal PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang