Serra kembali memasuki perkuliahannya sebagai mahasiswi tingkat akhir. Birunya langit pagi dan bangunan gedung yang dominan berwarna orange serta dengan sejuknya udara dari pepohonan, ia melangkah demi langkah menuju gedung FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik).
Serra memasuki lift untuk sampai ke kelasnya, kelas B201. Ia hanya memiliki satu teman di kampus, bernama Ayla, berteman sejak masih menjadi maba (mahasiswa baru) hingga saat ini.
Serra merupakan seorang tipe mahasiswi yang rajin dan pintar. Selain itu, ia juga mempunyai kemampuan public speaking yang bagus dan selalu aktif saat presentasi di depan kelas. Tujuannya, karena ingin mendapatkan IPK yang bagus. Tipe mahasiswi sepertinya sering disebut dengan mahasiswi kutu-kupret (kuliah tugas-kuliah presentasi). Selain kutu-kupret, ia juga tipe mahasiswi yang rajin ke perpustakaan demi menyelesaikan skripsi, bukan tipe mahasiswi kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) apalagi tipe mencari kating (kakak tingkat) ganteng, karena pacarnya saja sudah ganteng. Spontan, uhuy.
Kelas berlangsung selama tiga jam. Setelah selesai kelas, Serra ke kantin bersama Ayla, mereka berjalan beriringan. Bukan Ayla namanya kalau jalan tidak pegangan tangan dan nempel-nempel.
"Lo bisa nggak sih, Ay, sehari aja kalau jalan nggak usah pegangan sampai nempel-nempel kaya gini? Gue gerah jadinya."
Ayla hanya cengengesan, "Hehe, nggak bisa."
"Buset, jalan aja pegangan kaya mau nyebrang." goda Delvin, teman se-fakultas yang berpapasan dengan mereka.
"Komen aja lo, ancuran astor!" sahut Ayla.
Di kantin, Serra membeli Siomay sedangkan Ayla membeli Gado-Gado. Kantin FISIP menjual bermacam-macam makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Kantin FISIP juga mempunyai aturan yaitu self service, selesai makan beresin sendiri.
Namanya juga mahasiswi tingkat akhir, apapun aktifitasnya, yang ada dipikiran tetap skripsi. Setelah ini, Serra dan Ayla akan bimbingan skripsi ke dospem (dosen pembimbing). Mereka ingin lulus dengan predikat cumlaude, jadi tidak heran kalau mereka sedikit lebih awal mengerjakan skripsi-nya.
Kuliah, mengerjakan skripsi, membantu Ibunya jualan dan bekerja paruh waktu menjadi produktifitas Serra saat ini. Setelah selesai kuliah, ia membantu Ibunya di warung dan lanjut bekerja sebagai Barista di Kopi Kenangan. Walaupun rasanya sangat lelah, Serra tetap bersemangat menjalani aktifitasnya yang padat.
Jika sedang tidak ada orderan, lebih tepatnya sedang sepi, bekerja di bidang Food & Beverage sesekali boleh bermain ponsel. Serra melihat ke arah luar, hari sudah gelap. Ia melihat jam tangannya yang melingkar di tangan kiri, jam menunjukkan setengah tujuh. Serra baru sempat mengecek ponselnya, banyak pesan masuk dari Galen.
Serra segera membalasnya. Ia mengetik balasan pesan di room chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romanticize
Teen FictionRavendra Galen Nugroho (Galen) dipertemukan dengan Lavanya Anaserra (Serra). Mereka saling kenal dari Twitter. Masing-masing dari mereka mempunyai masa lalu percintaan yang pahit. Galen diselingkuhi dan gagal move on sedangkan Serra dikhianati oleh...