11. Selebrasi

153 5 2
                                    

Selain bekerja sebagai Barista, futsal juga bagian dari kesibukan Galen saat ini. Sore ini ada pertandingan, tim Flamboyan yang merupakan tim-nya Galen dkk melawan tim Himera.

Galen sangat bersemangat menyambut pertandingan kali ini karena Serra datang untuk menyemangatinya.

"SEMANGAT GALEN SAYANG!!!" teriak Serra dari kerumunan penonton.

Karena ini adalah final match, tim siapapun yang bisa mencetak gol kali ini, ialah yang akan menjadi pemenang. Serra membulatkan matanya dan berteriak paling kencang ketika melihat Galen berhasil mencetak gol untuk timnya.

"GOLLLLL!!!" teriak semua penonton yang mendukung Tim Flamboyan termasuk Serra.

Tim Flamboyan menjadi pemenang pada pertandingan kali ini. Galen dkk pun berpelukan di lapangan dan setelahnya, mereka menepi ke pinggir lapangan untuk istirahat.

Karena gerah sehabis futsal, Galen membuka kaos jersey yang dikenakannya dan meneguk air mineral botol yang langsung dihabiskan secepat kilat, sangkin hausnya.

Serra menghampiri Galen ke pinggir lapangan. Seketika matanya membelalak tertuju ke arah tubuh Galen yang sixpack. Ia benci dengan pikiran kotornya kali ini.

"Oy Serra, biasa aja keles liatnya." cibir Azuhael yang membuat Serra buru-buru mengalihkan pandangannya dari roti sobeknya Galen, ia berpura-pura melihat ke arah lain.

"Apa sih, Zuhel? Nggak jelas lo!" alibi Serra.

"Do you want to try tonight with me, Babe?" Galen menggoda dengan menunjukkan wajah smirk-nya.

"Sekali lagi lo godain gue begitu, gue tebas ya leher lo!" Serra mengucapkannya dengan wajah yang blushing.

Galen gemas sekali dengan tingkah pacarnya yang sedikit-sedikit blushing itu, ia yang tidak kuat dengan kegemasannya langsung memeluk Serra dengan posisi tubuhnya yang telanjang dada.

"GALEN, KAMU BAU ASEM IHH!" teriak Serra sambil berusaha melepas pelukannya.

Padahal Galen tidak bau masam, itu hanya alibinya saja justru baunya harum, harum dari parfumnya yang manis. Galen tidak melepas pelukannya, ia malah memeluknya semakin erat.

"WADAW! SELEBRASI APA NIHH?!" heboh Bregas ketika dirinya melihat Galen dan Serra sedang berpelukan.

"Udah woi kasihan itu anak orang gelagapan!" lanjutnya yang membuat Galen menyudahi pelukannya.

"Nyosor aja lu Len, kaya soang." cerocos Azriel.

"Proud of you, Galen. Kamu keren banget tadi." puji Serra setelah Galen menyudahi pelukannya.

"Thank you, Sayang. Kiss-nya?" Galen menggoda dengan menunjukkan pipi kanannya, menandakan dirinya sudah siap jika dicium oleh Serra.

Cup.

Entah keberanian ini datangnya darimana, Serra dengan santainya mengecup pipi Galen. Membuat orang-orang yang ada di sekitarnya mendadak heboh melihatnya termasuk ketiga teman Galen.

"EDANNN!!"

"JANCOK, TIBA-TIBA MATAKU BUREM!!"

"WADUUU LIAT DIA NIH PAK USTAD!!"

Galen yang tadi hanya menggoda, tidak menyangka kalau dirinya akan dicium sungguhan oleh Serra. Apakah setelah ini dirinya tidak perlu mandi selama dua minggu?

"Ini beneran?" Galen bertanya-tanya sambil memegang pipi kanannya.

Ia berusaha menetralkan dirinya yang masih tidak menyangka ini, ia mencubit lengannya sendiri, sakit. Itu tandanya, kali ini sedang tidak bermimpi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RomanticizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang