Tidakkah kau mau memerintahku ?

52.2K 1.4K 26
                                    

*** Konten dewasa, 18+! Yang tidak suka jangan dibaca.

"Mark, apakah ada yang menggodamu di tempat kerja ?" tanya Lucas melalui telepon. Dia terdengar sedikit kehabisan nafas. Mark tersenyum jahat ketika dia menjawab.

"Ya. Ada beberapa karyawan baru di sini dan mereka belum tahu tentang kita," katanya dengan acuh tak acuh. Lucas berhenti sebentar menuju pintu apartemen.

"Apakah kau memberi tahu mereka bahwa kau memiliki pacar yang imut dan posesif ?"

"Aku belum sempat melakukan itu. Mereka sangat cantik. Aku benar-benar menikmati atensinya, sekarang kau bekerja di tempat yang begitu jauh dan aku tidak bisa melihatmu setiap hari." Senyum Mark memudar ketika dia memikirkan kebenaran dalam kata-katanya. Sebelumnya mereka tidak dapat dipisahkan, tapi mereka sekarang lebih sibuk dari sebelumnya dan bekerja di kota yang berbeda. Dia hanya berharap suatu hari Lucas bisa kembali untuk mencari pekerjaan yang dekat dengan rumah.

Tiba-tiba Mark mendengar ketukan keras di pintu. Sudah jam 11 malam, dia tidak tahu siapa yang bisa mengetuk semalam ini. Ketukannya semakin keras saat dia mendekati pintu dan dia dengan khawatir melihat melalui lubang pintu. Matanya melebar saat mendapati dirinya memandangi wajah Lucas.

Mark tersenyum lebar dan dengan cepat membuka pintu. Dia hendak membuka mulut untuk menyambut Lucas, tapi Lucas mendorong masuk dengan barang bawaannya. Sebelum Mark sempat mengucapkan sepatah kata, dia didorong ke dinding dan bibir Lucas sudah menempel di bibirnya. Lucas membelai rahangnya dan memberi tanda untuk memasukkan lidahnya.

Mark meleleh dengan sensasi jari-jarinya yang membelai dan membuka mulutnya. Lidahnya keluar untuk membelai mulut Lucas. Lucas menghisap lidahnya dan kemudian menggigit bibir bawah Mark dengan keras.

"Aduh!" Mark meringis sambil memundurkan langkahnya. Dia mengelus bibir bawahnya yang berdenyut dengan jari-jarinya dan menatap Lucas dengan marah.

"Itu untuk menggoda wanita-wanita lain."

"Aku tidak menggoda, bodoh. Aku hanya menggodamu." Kemarahan Lucas masih belum mereda. Dia mengukung Mark dengan agresif dan meraih dagunya.

"Apakah kau tahu rasanya berada jauh dari seseorang yang kau cintai dan merasa tidak pasti ?" Lucas tidak membiarkan Mark menjawab. Dia hanya menundukkan kepalanya dan memberi Mark ciuman kasar. Kepalanya dimiringkan ke sana ke sini sambil dia melepaskan baju Mark.

Kancing baju berserakan dan Mark mengerang di sela-sela bibir Lucas. Dia mencoba membuka baju Lucas, tapi Lucas meraih kedua pergelangan tangannya dengan satu tangan dan memegangnya erat-erat di pangkal pahanya. Dengan tangan satunya, Lucas menarik celana Mark dan membiarkannya telanjang. Mark melangkah keluar dari celananya dan menatap Lucas dengan memohon.

"Biarkan aku ..." Mark tidak bisa menyelesaikannya karena Lucas sekali lagi membungkam bibirnya. Lucas membenamkan tangan kanannya ke rambut Mark dan berjalan mundur ke arah ranjang. Dia berbalik begitu merasakan ranjang berada di belakang kakinya dan mendorong Mark ke ranjang. Mark mengangkat tangannya untuk menyentuhnya dan membuka bajunya, tapi Lucas tetap menatapnya dengan tajam.

"Berbaringlah telentang." Kata Lucas.

Pandangannya yang tajam membuat Mark patuh diam-diam. Mark merasa ini berbeda, tapi menggembirakan di saat bersamaan. Terlepas dari betapa marah dan sakitnya Lucas dan betapa dia ingin menenangkannya, dia ingin melihat bagaimana ini akan terjadi. Dia tahu Lucas tidak akan pernah menyakitinya.

Lucas menanggalkan pakaiannya dengan sentakan kasar. Dia ingin mendominasi Mark. Agar dia tahu dengan setiap bagian tubuhnya bahwa dia adalah miliknya. Ketika Lucas telanjang, dia membelai penisnya dan meraih rahang Mark. Dia menarik Mark ke depan.

SOTUS : A BDSM Story [ LuMark Ver ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang