*** Konten dewasa, 18+! Yang tidak suka jangan dibaca.
Lucas merasakan sebuah beban di dadanya dan sesuatu yang terasa seperti jari-jari mengusap ke atas dan ke bawah tubuhnya. Dia tersenyum dalam tidurnya dan setengah membuka matanya untuk melihat rambut gelap Mark dan jari-jari yang berani menyentuhnya. Mark menggerakkan kepalanya untuk menatapnya dan Lucas pura-pura kembali tidur.
Mark menyeringai ketika dia melihat Lucas masih tidur dan membiarkan tangannya turun ke selangkangannya. Dia meraih penis Lucas dan mengelusnya ke atas dan ke bawah. Ketika dia membiarkan tangannya turun lebih jauh untuk memeras bola kembar Lucas, dia mendengar erangan. Karena terkejut, Mark pura-pura kembali tidur.
"Mark, mengapa kau begitu malu sekarang ? Kau baik-baik saja ?" dia mendengar suara Lucas. Mark membenamkan wajahnya di dada Lucas dengan wajah memerah.
"Sudah berapa lama kau bangun ?"
"Sejak kau mulai menyentuhku. Ditambah, kau tahu aku orang yang selalu bangun pagi." Kata-kata Lucas mengingatkan Mark bahwa Lucas ada di sini bersamanya walaupun dia seharusnya tinggal di kota lain.
"Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan di sini ?"
"Apakah kau keberatan ?" Lucas menggodanya sambil tersenyum.
"Tidak, tapi kau membawa koper besarmu. Bagaimana bisa kau punya waktu untuk datang ?"
"Mark, aku menemukan pekerjaan di sini. Aku kembali untuk tinggal bersamamu."
Mark terbangun dari ranjang dan menatap Lucas karena terkejut. Dia tersenyum dan lesung pipinya mengedip pada Lucas.
"Benarkah ? Apa ? Bagaimana ? Bagaimana ini mungkin ?" Lucas duduk dan bersandar di sandaran ranjang.
"Perusahaannya memiliki cabang di sini dan mereka akhirnya menawariku posisi di sini. Jaraknya hanya 20 menit dari kantormu."
"Kapan kau meminta transfer ?"
"Sehari setelah aku tiba. Aku tidak bisa tahan terpisah darimu selama ini. Ada baiknya juga aku datang atau aku harus bersaing dengan banyak wanita untukmu," Lucas mengatakan pernyataan terakhir dengan seringai.
"Lucas, kau tahu aku bahkan tidak melirik mereka. Hanya saja kau punya pacar yang sangat tampan." Mark menyeringai dan matanya kembali memandang Lucas dengan gembira.
"Tentu saja." Lucas meraih tengkuk Mark dan menariknya ke bibirnya. Lidahnya membelai bibir bawahnya. Dia pindah ke pipi kiri Mark dan mencium lesung pipinya. Dia kemudian kembali ke bibirnya dan melesakkan lidahnya ke dalam.
Mark memegang bahu Lucas dan mengerang di dalam mulutnya. Kemudian dia memikirkan sesuatu dan menarik diri dari Lucas.
"Hei, siapa bilang kau bisa tinggal di sini ?"
"Bolehkah aku tinggal di sini, Mark ? pweasee ?" Lucas memohon sambil dia menelusup ke leher Mark. Dia menjilati menuju daun telinganya dan menggigit bagian sensitif itu. Mark menengadahkan lehernya untuk memberinya akses lebih.
"M-m-mungkin kita bisa menemukan tempat baru ?" Mark tergagap ketika dia mencoba menyatukan pikirannya yang tersebar.
"Ya, apa pun yang kau inginkan." Lucas terus mencium Mark.
Lucas menarik diri dan menatap Mark. Bibirnya bengkak dan puting merah mudanya mengeras. Ya ampun, dia sangat menginginkannya. Lucas bangkit dari ranjang dan menuju kopernya. Dia mengambil dua buah dasi dan kembali ke ranjang. Mark menatapnya dengan mata bulat yang besar.
"Untuk apa itu ?"
"Ini untukmu. Biarkan aku mencoba sesuatu." Mark memandangi dasi itu dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOTUS : A BDSM Story [ LuMark Ver ]
FanfictionSaya selalu merasa bahwa Mark bisa menjadi submisif dominan. Artinya seseorang yang suka memerintah, tapi suka dikuasai. Sementara itu, Lucas selalu menyukai Mark untuk memerintahnya. Menyenangkan baginya untuk menentangnya dan menyenangkan mereka b...