12 Ciuman

607 46 4
                                    

12. Ciuman.

Lachio beserta empat daki monyet nya sedang berada di rooftop disaat jam pelajaran, mereka lebih memilih membolos daripada harus masuk pelajaran pak Ijot terlebih Lachio sangat malas. Sudah pasti guru itu akan banyak menyanyi daripada mengajar.

Kalau mau jadi penyanyi kenapa harus menjadi guru!

Mereka berlima sibuk dengan kegiatan masing masing.

Lachio dengan game di handphonenya terlihat sangat pokus tidak mau jika dirinya diganggu.

Bima, masih sama dengan tempo hari.Lelaki itu memilih memainkan game free cacing nya,entah kenapa dirinya sangat kecanduan akan game anak milenial satu ini.

Ergi sudah pasti ia disibukan untuk ngechat secara random pada semua cewek, rupanya kejadian tempo hari di kantin tidak membuat jiwa playboy milik Ergi lenyap .

Jika Uye sedang membuat puisi karena dia baru saja mendapatkan job untuk membuatkan puisi dengan iming iming bayaran yang cukup menggiurkan.

Sementara itu Yugi, hidup nya terlalu santuy. Lelaki itu memilih untuk tertidur saja berdamai dengan dunia mimpinya.

"Ish taik amat si, gue yang matiin kenapa lo yang makan cing! Capek tau gue yang berusaha eh malah orang lain yang dapet!" Bermonolog sendiri Bima dikala dia sedang serius bermain game di benda pipih miliknya.

"Lo kalo maen game bisa diem nggak kaya si Cio, gue ngerasa keganggu ni. Dari tadi ide buat bikin bait berbait puisi gue seketika ilang denger teriakan lo!" Uye melayangkan protes. Pasalnya sedari tadi dirinya tidak pokus untuk berbuat puisi karena teriakan Bima.

"Apaan dah lo, Yugi yang tidur aja nggak ngerasa keganggu."

"Dari pada lo mainin mulu tuh cacing mending lo chat cewek deh kaya si Ergi noh,lo kalau maen mulu cacing ntar lo ikutan cacingan."

"Ih sorry aja gue bukan fakeboy kaya si Gigi yah yang chat cewek sana sini." Lelaki itu masih pokus pada gamenya. "Yang cacingan cacingan gue kenapa jadi lo yang sewott"

Untuk saat ini cacing lah yang menjadi prioritasnya. Mau dong diprioritasinnn...

"Lo berdua diem napa elahh, berisik banget dari tadi." Pendengaran Lachio mulai terganggu dengan perdebatan tidaj berpaedah itu.

"Nyesel gue ikut bolos, ah gue pengen goyang bareng pak Ijot." Tidak biasanya Ergi merindukan goyangan yang aduhai dari gurunya itu.

Dahi Lachio mengkerut dengan kedua alis yang ssling bertaut. "Lo setelah diputusin semua cewek , selera lo pindah ke modelan pak ijot?"

"Njirrrrr..batang suka batang " ucap Uye ambigu.

"Dari pada pak Ijot mending bu Lenah, lebih nikmat kemana mana."usul Bima.

Lagi dan lagi salah paham, kenapa semuanya selalu salah paham dengan apa yang jeluar dari mulutnya, KENAPAAA!! perasaan tadi Ergi cuma bilang pengen ikut goyang sama pak Ijot, bukannya pengen memacarinya! Coba dimana letak salah dari perkataannya barusan? Hobi banget sih salah mengartikan ucapan gue!

"Sumpah, kenapa sih orang orang terdekat gue selalu salah faham, ya kali gue suka pak Ijot! " membayangkannya saja Ergi sudah ngeri sendiri.

"Gue gabut nih, mending gangguin si Yugi yuk." Lachio mulai bosan pada game di handphonenya.

Terlihat memang yugi sedang tenang ,aman, damai, tentram, dan sejahtera dalam mimpinya. Sayang jika tidak diganggu!

"Ngak ada kerjaan lain apa selain ganggu tuh curut tidur." Bima sedikit ngegas,memang dirinya juga bosan tapi apa harus ganggu Yugi tidur sebagai pilihannya?

LACHIO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang