20 masa lalu

309 30 4
                                    

Mff jika tyypo masih bertebaran. Ok semangat gengs!

------------

------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

☆☆☆☆


20. Masa lalu.

Pagi itu suasana sekolahan masih terbilang sepi karena waktu yang terlalu pagi, terlihat seorang lelaki tengah sendirian, selepas kasus Pembunuhan Friska si Ketua Osis kemarin. Lagi dan lagi dirinya di pertemukan dengan sebuah teka teki terlebih sampai pagi ini pihak dari polisi sama sekali belum menemukan sebuah bukti. Penasaran? Ya sangat! Dirinya ingin sekali menangani kasus ini.

Perlahan namun pasti lelaki itu melangkahkan kaki nya menuju lapangan basket tempat dimana saksi bisu tubuh seorang Friska menggantung kaku disana. Pikirannya mulai berkelana kemana saja, pembunuhan ini masih di ambang kejanggalan dia masih bingung dengan apa motif di balik pembunuhan ini, bahkan dalam satu malam sukses sekolahan mereka menjadi tranding topik di segala berita namun sayang semua itu tidak bisa membantu menemukan siapa pelakunya. Satu hal yang masih dia tanyakan, apakah pelakunya juga sama menyandang sebagai siswa SMA Buana? Jika memang iya, kemungkinan si pembunuh itu sedang berkeliaran bebas di sekitarnya.

Dia mengabsen sekelilingnya, lalu  pandangannya menumukan sebuah benda mengkilau yang tertutup sedikit oleh dedaunan kering di bawah pohon cemara itu. Dirinya membulatkan mata saat netranya tidak salah menangkap benda berkilau tidak lain sebuah pisau lipat dengan guratan berwarna merah menghiasi benda tersebut. Ada yang unik di pisau lipat itu terlihat sebuah pahatan rapih yang membentuk sebuah kata 'sara' disana. Seketika pikirannya pecah jika memang ini punya 'si pelaku' itu, jika memang ini milik 'si pelaku' untuk apa meninggalkannya seakan memberikan jejak? Dan lagi jikapun ini bukan sebuah kebetulan sudah pasti pisau lipat ini lebih dulu di lihat oleh pihak polisi. Ini tidak benar, dirinya harus mencari teka teki ini.

"Ada yang tidak beres, gue harus selidiki masalah ini." ujarnya seraya menyimpan pisau lipat itu ke dalam sakunya.

Tanpa lelaki itu ketahui berjarak dari radius 10 meter rupanya seseorang tengah menatapnya dengan seringai andalannya.

"Gotcha! Sangat mudah sekali tikus kecil ini masuk dalam perangkap," lelaki itu tidak tahu saja sebentar lagi dirinya akan masuk dalam permainan orang ini.

☆☆☆

Sehabis pelajaran olahraga Fifi  langsung berhambur menuju kantin tujuannya hanya satu, ya hanya satu!  Untuk mencari pangerannya yang sudah membuat dirinya gila kemarin. Ah jadi melayang layang lagi kan kalo mengingatnya! Tidak sampai disana saja rupanya setelah mereka berada dirumah masing masing Lachio tidak henti hentinya memberikan kabar kadang kali menggombal sudah seperti seorang kekasih kan? Aish.. niat nya ingin tadi pagi untuk menemui Lachio  tetapi karena dirinya  sedikit telat jadi niatnya ia urungkan.

LACHIO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang