13 Enyah lo musang jelek!

509 45 7
                                    


13. Enyah lo musang jelek!

Merasa lelah dengan apa yang  terjadi waktu disekolah tadi, saat itu juga Lachio langsung menancap gas motornya untuk segera pulang kerumah.vPersetan dengan bolos dirinya tidak terlalu memusingkan,dan perihal apa yang akan kedua orang tuanya katakan jika mengetahui ini masa bodo dia hanya cukup  mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja.

Akan tetapi lagi dan lagi pilihannya pulang untuk mengistirahatkan sejenak jiwa dan raganya dari tuduhan seorang Yugi bukan lah hal yang tepat. Ok katakanlah dirinya sangat lebay!

Lihat sekarang moodnya bertambah buruk setelah dia menginjakan kaki ke istana milik nya, apa apaan dan apa apaan ini seorang pria yang seharusnya  mengurusi pekerjaan kantor dan seorang wanita yang selayaknya melakukan pekerjaan rumah, dengan tidak punya rasa malu keduanya sedang melakukan senam eurobik di ruang keluarga. Dan oh ya satu lagi keluarga macam apa ini yang mengajak  seekor musang jelek itu senam. CATAT ITU CATAT MENGAJAK MUSANG SENAM!!

Apalagi ditambah dengan suara musik yang sangat keras membuat telinga sakit. Dan dari sekian banyak nya genre musik demi apapun kenapa musik ber-genre dangdut lah yang kedua orang tuanya pilih di tengah tengah hari bolong gini!

"Aduh apalagi coba ini!" Lachio memijat pangkal hidungnya merasa pusing sendiri melihat kelakuan kedua orang yang telah lanjut usia ini.

Sudah terlalu sakit hati jika dirinya dibanding bandingkan dan harus mengakui bahwa musang itu kembarannya, jangan sampai dirinya merasa sakit kembali melihat pemandangan menjijikan seperti ini.

"Eh anak ayah yang paling ganteng ngapain kesini?" Lihatlah sekarang Damar ayah nya sendiri seperti tidak mengiginkan keberadaannya. Dan ayolah kenapa ayah nya ini masih pokus pada gerakan lentur tubuhnya yang terlihat sangat menjijikan jika lelaki yang melakukannya.

Lachio patut acungi jempol gerakan dari kedua orang tuanya ini karena terlihat sangat elastis dan sudah mahir. Akan tetapi dan akan tetapi  tetap sama saja ini sangat gila dan dirinya tidak mau kedua orang tuanya beralih ganti propesi menjadi seorang guru privat senam. OH BIG NO! membayangkannya saja sudah..
seram.

"Tumben pulang cepet?"

"Ayah juga tumben ada dirumah?" Alih alih ingin mendapatkan jawaban Lachio malah berbalik nanya.

"Ayah lagi kangen pengen quality time sama keluarga kecil ayah"

APAAA..

bahkan dirinya tidak dianggap jika dia bagian dari keluarga itu.

"Ahhh paling anak mu ini bolos dan bolos pelajaran lagi, nggak ada kerjaan lain selain bolos. Kadang mamih suka pusing sendiri  beda banget sama Yiyi udah cantik, penurut, baik, ahh imut lagi dan pandai menabung...sayang nya mamihhh." Karolin meremehkan anaknya dan membanggakan hewan peliharaannya, bukan hal yang lumrah bagi Lachio perihal tersebut sudah sering terjadi malah ia muak mendengar semua itu.

"Oh iya, ayah juga lihat Yiyi makin hari makin pinter aja. Pertahankan yah sayang ngak kaya Cio kembaran kamu lihatlah sekolah saja tidak becus pantas saja jika tidak ada yang mau memacarinya." AAAA...KEDUA NYA SAMA SAJA ,SAMA SAMA GILAA!!!

Jika saja mengutuk kedua orang tuanya tidak dosa sudah sedari tadi Lachio akan kutuk keduanya menjadi kulit pisang. Dirinya sungguh sangat muak melihat kegilaan dari silsilah keluarganya, dan apa ini dari sekian banyaknya kutukan kenapa dirinya memilih mengutuk kedua orang tuanya menjadi pisang? Apa  sangkutannya coba! ARRRGGHHH....

LACHIO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang