(52)Hilang kendali

436 39 4
                                    

Krystal baru saja membuka matanya dan yang pertama ia lihat adalah wajah sang Ayah yang sarat akan rasa khawatir.

"Akhirnya kau sadar!" Ucap Jaejoong seraya mengecup kening putrinya.

"Ayah, kenapa aku bisa ada disini? Seharusnya aku aaa.." Ucapan Krystal terhenti saat ia merasakan sakit di perutnya.

"Jangan bangun! Kau masih harus beristirahat!"

Krystal terdiam. Ia mengingat kembali apa yang terjadi sebelum ia berakhir di tempat ini. Dan akhirnya ia ingat semuanya.

"Pisau yang Rery gunakan untuk melukaimu itu beracun.. jika bukan kau yang kena, maka siapa pun sudah pasti tak akan selamat. Beruntung kau kuat, Krys!" Jelas Jaejoong sembari mengusap surai putrinya.

"Lalu dimana yang lain?"

"Mereka masih berjuang di luar sana. Ayah disini untuk menjagamu,"

"Aku harus membantu mereka!"

"Tidak! Ayah bilang kau harus istirahat.. meskipun racun itu sudah dikelurkan dari dalam tubuhmu, tapi kau tak boleh banyak bergerak dulu!"

"Tapi, Ayah.."

"Seunghyun masih belum muncul. Jadi untuk saat ini turuti ucapan Ayah!" Ucap Jaejoong tegas.

Krystal pun tak bisa membantah lagi. Ia menatap keluar jendela. Tidak ada cahaya matahari meskipun ia yakin saat ini merupakan tengah hari.

"Ayah, apa Jaehyun sudah kembali?"

"Tidak ada satu pun yang melihatnya sampai saat ini.. Arcel pikir dia kabur. Dan kita khawatir ia akan.."

"Jaehyun tak berkhianat!" Potong Krystal. "Ia pergi mencari bangsanya, peri hutan.. mereka akan sangat membantu kita!"

"Peri hutan? Sudah lama sekali makhluk itu menghilang,"

"Jaehyun pasti akan menemukan mereka,"

Jaejoong pun mengangguk menanggapinya.



*****
Entah sudah berapa lama Krystal terlelap, yang pasti saat ia bangun Jaejoong sudah tak ada disana. Karena itu Krystal pun bangkit dengan menahan rasa sakit di perutnya. Dan saat itu ia baru sadar jika di sampingnya terdapat ranjang lain yang diisi oleh beberapa makhluk yang terluka cukup parah dan tak sadarkan diri.

Perlahan Krystal mengambil jaketnya yang berada di atas sebuah kursi, lalu berjalan keluar ruangan itu.

Krystal menatap sendu semua makhluk yang berlalu lalang di sekitarnya. Banyak juga para medis yang berlarian kesana kemari. Tempat itu terasa sangat kacau. Sampai akhirnya Krystal berdiri di ambang pintu besar yang mengarah keluar isatana.

"Nona Krystal!" Gadis itu berbalik. "Kenapa kau disini? Kau harus tetap beristirahat!"

Krystal pikir wanita itu mungkin yang merawatnya. "Aku harus membantu yang lain!"

"Tidak bisa, Nona! Kau masih lemah. Lihat wajah pucatmu itu!"

Krystal menahan diri saat tangannya ditarik. "Kau tahu aku harus membunuh generasi pertama?! Jika aku hanya tidur di ruangan itu tanpa melakukan apapun, bagaimana dengan nasib Winston? Nasib kalian semua?!"

Wanita itu terdiam.

"Kau lihat semua yang terluka disini! Aku tak ingin jumlah mereka semakin bertambah," Ucap Krystal. "Terima kasih sudah merawatku sebelumnya, tapi sekarang lebih baik kau urus yang lain.. mereka lebih membutuhkanmu,"

"B-baiklah, Nona Krystal.. semoga tuhan selalu melindungimu!"

Krystal mengangguk dan mengamini doa wanita itu dalam hati. Setelahnya ia segera berjalan keluar istana dengan sedikit terpincang-pincang.



IMMORTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang