Adelia Clark menatap hutan dengan pepohoan besar yang menjulang di segala sisi jalan. Dia menyandarkan tubuhnya dengan desah nafasnya yang tidak teratur. Sudah sejak lama dia memikirkan hal ini tapi dia tidak bisa menghentikan dirinya untu bertanya. Haruskah mereka pindah ke pinggiran hutan seperti ini? Apa ibunya benar-benar tidak memiliki uang untuk hidup di kota? Atau ini hanya cara ibunya menghindar dari bajingan yang adalah ayahnya.
Ayahnya selama ini hanya memanfaatkan ibunya, membiarkan ibunya mencari uang sedangkan dia sibuk dengan wanita simpanannya. Bahkan Adelia merasa kalau dia siap menancapkan belati ke jantung sosok yang disebutnya dengan ayah tersebut. Dia tidak pernah menjadi suami yang baik dan ayah yang baik. Dia hanya bisa mabuk setiap malamnya dan menjadi bajingan setiap paginya.
Jadi Adelia akan sangat mengerti kalau alasan ibunya pindah adalah demi menghindari ayahnya tersebut. Tapi ibunya memang sangat hebat dalam menyembunyikan kebusukan ayahnya. Bahkan ibunya bisa dikatakan bodoh karena mau saja bertahan selama ini dengan bajingan seperti ayahnya.
"Del, lihat di arah sana. Hutan itu indah bukan?"
Adelia mencari tempat yang di maksud ibunya dan dia tampak kagum setelah menemukannya. Sangat indah dan tampak air terjun itu membuat segalanya menjadi lebih indah lagi. Adelia sangat suka dengan apa yang dilihatnya.
"Apa tempat kita dekat ke sana, Mom?"
"Mommy rasa ya. Tapi kata mereka sebaiknya jangan ke sana. Terlalu berbahaya."
Adelia menatap ibunya dengan cepat. "Kenapa? Apa ada hantunya?"
Christina tersenyum mendengar pertanyaan putrinya. Adelia memang terkenal sangat takut dengan hantu atau segala jenis mahkluk astral lainnya. "Tentu saja tidak," bantah Christina pada putri satu-satunya tersebut.
"Lantas?"
"Ada hewan buas dan juga jalana terjal. Jadi kalau mau ke sana, kamu harus sama orang yang berpengalaman."
"Lalu apa ada orang yang berpengalaman di tempat kita?"
Christina tampak berpikir. Dia memang sudah lebih dulu datang mengunjungi tempat tinggal barunya dan mengecek segalanya sebelum berani membawa Adelia ke sana.
Adelia hanya menatap hutan itu menunggu penjelasan ibunya.
"Sepertinya ya."
Adelia mengangguk mendengar itu. Jadi dia bisa pergi dengan orang berpengalaman itu nanti. Dia benar-benar penasaran dengan area itu. Sangat eksotis dan tampaknya belum terjamah tangan usil manusia. Jadi Adelia bisa ke sana dan melihat keindahan itu. Menikmatinya lebih tepatnya.
Mata Adelia mengerjap. Dia melihat asap.
"Mom, apa terjadi sesuatu dengan tempat itu? Banyak sekali asap di sana."
Christian menatap tempat yang di tunjuk Adelia. Dia harus meminggirkan mobilnya untuk mencari tahu lebih jauh. Menatap bagian hutan yang sepi dan hanya ada asap mengepul. Mereka ada di dataran tinggi jadi mudah bagi mereka melihat bagian hutan yang lebih rendah dan benar ada asap di sana.
"Tidak apa-apa, Del. Itu mungkin hanya orang -orang yang bermalam di sana dan mematikan api unggun mereka."
Adelia menatap dengan lebih seksama dan kemungkinan ibunya terasa mustahil baginya. "Benarkah?"
"Jangan terlalu di pikirkan."
Christina menjalankan kembali mobilnya dan meninggalkan apa yang baru saja dia lihat dengan melupakannya. Tapi Adelia tetap merasa penasaran dengan asap itu. Tidak mungkin hanya orang yang mematikan api unggun sampai terkepul asap hitam seperti itu. Itu seperti ban yang dibakar. Tapi kenapa ada orang yang membakar ban di hutan? Sangat mustahil sekali.
Tapi Adelia juga tidak mau menambah beban ibunya. Sudah terlalu banyak hal yang harus di pikirkan ibunya tanpa perlu di tambah dengan keanehan hutan. Jadi Adelia juga akan menghentikan rasa penasarannya. Gadis itu menghadap ke depan dan melihat jalanan beraspal yang mengalihkan perhatiannya dari hutan.
Beberapa saat kemudia mereka sampai ke halaman di mana tepat di depan rumah mereka ibunya berhenti. Ibunya pernah mengirim foto rumah ini jadi Adelia mengenalnya. Setelah ibunya mematikan mesin mobil, Adelia segera keluar dari mobil. Menatap pada rumahnya yang cuku memuaskan.
Mereka bukan dari kalangan orang kaya jadi rumah seperti di depannya saat ini cukup untuk mereka.
"Kau suka rumahnya, Del?"
Christina memegang bahu putrinya dan meminta pendapat.
Adelia mendongak dan segera dia mengangguk. Dia menyukai rumah ini dan rasa sukanya membahagiakan ibunya. Itu lebih dari cukup baginya tidak menolak apapun hidup mereka saat ini. Walau Adelia harus meninggalkan dunia mereka di London dan juga teman-teman yang sangat di sayanginya. Apalagi ibunya juga memberikan dia nomor kartu yang baru di ponselnya. Ibunya benar-benar menutup akses baginya untuk menghubungi London.
Pastilah alasannya agar ayah mereka tidak menemukan mereka.
"Christina, senang melihatmu di sini."
Suara itu mengalihkan fokus Adelia. Ibunya sudah berjalan ke sosok paruh baya di mana rambutnya telah memutih semua. Tapi pria tua itu tampak ramah sekali. Apalagi ibunya tanpa sungka memeluk pria itu.
"Senang bisa bertemu denganmu lagi, Steven."
Christina melepaskan pelukan mereka. Dia menatap pada putrinya di mana Adelia segera mendekat pada ibunya.
"Ini putriku, Steven. Yang aku ceritakan tempo hari."
Steven tersenyum dengan sumringah ke arah Adelia. Dia mengulurkan tangannya dengan hangat. Adelia cukup terkejut saat Steven memeluknya.
"Dia teman kakek dan nenekmu, Del. Mom pernah cerita."
Adelia mengangguk saja dan Steven tidak memeluknya lama jadi Adelia tidak perlu merasa terlalu risih cukup lama. Tapi Steven tetap memegang tangannya dengan hangat seolah Adelia adalah cucunya yang hilang. Tapi Steven sepertinya memang menganggap Adelia cucunya. Sepertinya kedekatan kakek neneknya dan kakek Steven cukup terjalin erat.
"Benar katamu, Christina. Dia memang mirip sekali dengan Naura." Steven mengelus kepala Adelia.
Naura adalah nama neneknya dan banyak yang mengatakan kalau Adelia memang mirip dengan neneknya. Steven menambah daftar itu.
"Kita masuk, Stev. Aku sudah tidak sabar memperlihatkan Adelia kamarnya," ujar Christina.
Adelia mengikut saja. Dia hanya menatap hutan itu sekali lagi di mana tidak ada asap dari tempatnya sekarang. Dia penasaran dan tidak bisa melepaskan ingatannya dari hutan eksotis tersebut.
Tapi dia bisa melakukan apapun nanti.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/215195974-288-k648336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Robotic Obsession ✓ TAMAT
Fiksi IlmiahCerita lengkap ada di playstore. Cari dengan kata kunci ENNIYY atau langsung ketik judulnya *** Adelia Clark pindah ke kota baru yang terletak di pinggiran hutan. Menjauh dari hiruk pikuk kota London membuat Adelia merasa berada di neraka dunia. Tap...