Seorang wanita tampak menatap kerlap-kerlip lampu gedung-gedung tinggi yang berada di kota Seoul itu. Ia menatapnya dari jendela besar apartemennya yang berada di lantai tujuh.
"Apakah kau akan pulang ke Seoul besok?" tanya seorang wanita paruh baya yang merupakan ibunya itu sembari menatap baju-baju yang telah disusun rapi dalam sebuah koper.
Song Ji Hyo. Wanita itu tampak mengangguk sembari menggumam. Lalu berjalan ke arah Ibunya yang kini sedang terduduk di atas ranjangnya.
"Ibu tahu kan dulu aku sebenarnya tak ingin pindah dari Korea?" tanya Ji Hyo sembari tersenyum. "Sekarang aku sudah mempunyai pekerjaan dan aku tak bergantung lagi pada ibu dan ayah."
"Haruskah ibu menebak alasan kamu ingin pindah ke Korea?" tanya Ibu dengan senyuman jahil. "Pasti karena kau merindukan seseorang, kan?"
Dalam sekejap, rona merah di pipi Ji Hyo langsung tampak. Dengan tersipu malu, ia memukul bahu ibunya dengan sangat pelan. "Ibu bisa saja."
Tapi, setelah dipikir-pikir, memang itulah alasannya ia sangat ingin pulang ke Korea.
•••
Sementara itu di Korea...
Seorang pria sedang menghabiskan waktu liburnya di sebuah cafe. Dengan semangat ia menyeruput kopi susu yang sudah ia pesan tadi sambil menatap ke arah luar. Dinding cafe terbuat dari kaca dan membuat semua orang yang berada dalam cafe dapat melihat ke luar dengan leluasa.
Hujan deras turun di kota Seoul, dan membuat seluruh orang yang sedang bepergian mendengus kesal. Kecuali pria itu. "Cuaca yang Indah." komentarnya dengan semangatnya sehingga membuat orang-orang menatapnya dengan aneh.
Sebenarnya ia menyadari tatapan orang-orang itu. Namun, "Biar saja. Hari ini aku sedang bahagia. Persetan dengan apa yang mereka pikirkan." pikirnya.
Kim Jong Kook. Pria itu baru saja mendengar kabar bahwa seseorang akan pulang kembali ke Korea.
Setelah wanita itu pergi selama lima tahun, akhirnya Jong Kook dapat bertemu dengan orang yang ia cintai itu. Meskipun, sebenarnya perasaannya belum diketahui oleh wanita itu.
Ya. Ia dan wanita itu hanya mempunyai hubungan sebatas sahabat.
Sebenarnya Jong Kook mempunyai rasa khawatir jika saja wanita itu telah mempunyai pacar di sana. Namun, ia tetap akan menunggu dan menemuinya. Ia ingin menyatakan perasaannya dan tak ingin menyia-nyiakan waktu seperti dulu.
•••
Jong Kook dan Ji Hyo berdiri berhadapan di koridor sekolah yang telah sepi. Rencananya Jong Kook ingin menyatakan perasaannya yang sebenarnya kepada Ji Hyo setelah semua siswa-siswi pulang selepas jam pelajaran berakhir.
"Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." ucap Ji Hyo dengan ekspresi datar.
"Kebetulan." Jong Kook menampakkan senyuman manisnya. "Aku juga ingin menyampaikan sesuatu padamu."
"Kalau begitu, kau bisa membicarakannya duluan."
"Tidak, kau bisa duluan."
"Aku akan pindah ke luar negeri." ucap Ji Hyo tanpa basa-basi.
Hal itu membuat Jong Kook syok sesaat. Dia bahkan tak bisa berkata apa-apa. Wajahnya juga hanya menampakkan ekspresi datar.
"Lalu, apa yang akan kau bicarakan?" tanya Ji Hyo berusaha tersenyum seolah tak ada apa-apa.
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin menjahilimu saja. Aku ingin membuatmu penasaran setengah mati dengan apa yang ingin kubicarakan." jawab Jong Kook sembari tertawa miris dan melupakan apa yang ingin ia katakan. "Tapi, ternyata kau lebih mengejutkanku."
Ji Hyo langsung membuang mukanya lantaran tak ingin memperlihatkan matanya yang sebenarnya sedang berkaca-kaca saat ini. "Aku melupakan sesuatu di lokerku. Aku harus mengambilnya. Kau bisa menungguku di sini."
Jong Kook hanya mengangguk seiring Ji Hyo yang melangkah ke arah kelas.
Jong Kook masih terdiam. Ia tak tahu harus apa. Haruskah ia menangis atau bagaimana? Kepalanya terasa pusing karena semuanya terlalu mendadak untuknya. Baru saja ia akan jujur dengan perasaannya, mengapa ia harus berpisah dengan gadis yang selama ini ia cintai diam-diam?
Tiba-tiba ia merasakan pelukan seseorang dari belakang. Ia sedikit terkejut saat itu.
"Aku akan kembali padamu." suara serak Ji Hyo terdengar. "Aku janji."
•••
Ji Hyo keluar dari bandara. Ia melihat ke sekelilingnya untuk mencari seseorang dan berharap orang itu datang menjemputnya. Mengingat kemarin ia mendapat telfon dari pria itu bahwa pria itu sedang sibuk dan tak dapat menjemputnya membuat semangatnya menciut.
"Sepertinya ia benar-benar tak datang." pikirnya kecewa karena tak mendapati pria itu dimanapun.
Tiba-tiba sebuah pelukan dari belakang mengejutkannya. Pelukan hangat itu menghangatkan hatinya yang telah membeku selama beberapa tahun ini.
Ji Hyo hendak membalikkan badannya untuk mengetahui siapa seseorang yang memeluknya itu. Namun, "Jangan menoleh." suara lembut seseorang yang ia kenal itu terdengar.
"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu." ucap pria itu masih mengeratkan pelukannya kepada Ji Hyo. "Sesuatu yang sangat ingin kukatakan sejak lima tahun yang lalu. Aku tak peduli apakah kau sekarang telah mempunyai pacar atau tidak, aku hanya ingin menyampaikannya."
Ji Hyo masih terdiam.
"Aku mencintaimu."
•••
Cerita back hug aku gabung ke sini ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SpartAce Oneshot Collection
Fanfiction[Kim Jong Kook - Song Ji Hyo Fanfiction #3] [10/10 end] Cerita-cerita pendek yang aku buat pas lagi bosan nulis cerita bersambung. [Beberapa / semua sifat karakter dan jalan cerita bersifat fiktif alias karanganku saja. Aku menulis fiksi penggemar k...