[5] Blind Date

355 31 4
                                    

Jong Kook tampak menatap pantulan dirinya di cermin. Dia tampak rapi dengan kemeja putih dan celana kain hitam. Rambutnya pun telah ia rapikan. Untuk sentuhan terakhir, dia mengambil jas berwarna biru tua dan memakainya. "Oke. Mudah-mudahan ini tak berlebihan." ucapnya penuh harap.

Hari ini dia akan bertemu dengan seorang gadis yang tak pernah ia temui sebelumnya. Gadis itu adalah teman dari temannya. Di umur tiga puluhnya ini, Jong Kook belum menemukan gadis yang tepat untuknya. Tetapi, saat temannya memperkenalkan gadis itu, hanya dengan melihat fotonya saja Jong Kook sudah berdebar kencang.

Kini Jong Kook sudah duduk di salah satu meja pelanggan pada suatu cafe. Dia tampak sangat gugup dan beberapa kali memperbaiki kerah bajunya, walaupun dari rambut sampai kaki dia sudah sangat rapi. Jong Kook tak ingin gadis itu menolaknya hanya karena penampilannya yang kurang rapi.

Tak lama kemudian, pintu cafe terbuka dan seorang gadis yang memakai dress putih selutut dengan rambut sepanjang bahu tampak menoleh kanan-kiri, seperti sedang mencari seseorang. Tapi, Jong Kook tampak tak mempedulikannya karena gadis itu bukan gadis yang ia cari.

Pria yang sedang menunggu seorang gadis itu tampak mengerutkan dahinya saat gadis dengan dress putih itu duduk di hadapannya. "Anda si-"

"Maaf. Temanku menyuruhku ke sini." Gadis itu memotong perkataan Jong Kook. "Namaku Jeon So Min. Maaf sebelumnya, tapi yang seharusnya berkencan denganmu adalah temanku. Tetapi, dia tidak tertarik untuk berkencan saat ini. Maka dari itu aku datang ke sini untuk memberitahumu."

Jong Kook tampak sangat kecewa. Setelah sekian lama ia mencari seseorang yang dapat membuatnya jatuh cinta, tetapi ternyata orang itu tidak tertarik padanya. "Kalau begitu, aku permisi."

•••

Sudah seminggu berlalu semenjak Jong Kook menghadiri pertemuan kencan buta yang diatur oleh temannya. Temannya pun sangat merasa bersalah pada Jong Kook karena memperkenalkannya dengan orang yang salah. Walaupun begitu, Jong Kook tetap menjalani rutinitasnya seperti biasa.

Pekerjaan Jong Kook sebagai dokter membuatnya sedikit melupakan kejadian minggu lalu. Setelah memeriksa pasien terakhirnya hari ini, Jong Kook pun melepas jas dokternya, dan menggantinya dengan jas hitamnya. Dia berpamitan dengan ramah pada perawat-perawat yang ia lewati.

Jong Kook ingin segera pulang dan beristirahat. Ia sangat lelah. Dia pun mempercepat langkahnya sembari menatap jam tangannya, hingga ia menabrak seorang gadis. Gadis itu juga tampak terburu-buru, buket bunga yang ia bawa pun terjatuh karena ditabrak Jong Kook.

Dengan merasa bertanggung jawab, Jong Kook memungut buket bunga itu dan membantu gadis itu berdiri. "Maaf, saya tak sengaja." ucap pria itu, namun dia tampak terpaku saat melihat wajah gadis itu.

"Iya, tak apa." jawab gadis itu lalu mengambil sebuket bunga dari tangan Jong Kook. Dia ingin menjenguk temannya yang sedang sakit di rumah sakit itu. Baru saja ia melangkah pergi, tapi tangannya ditahan oleh Jong Kook. Gadis itu mengernyitkan dahinya karena ia tak mengenal Jong Kook sama sekali, "Maaf, anda sedang apa?"

Jong Kook menatap wajah gadis itu dengan jelas. Dia mengenali wajah gadis itu. Gadis itu adalah seorang gadis yang seharusnya kencan buta dengannya minggu lalu.

Gadis itu merasa aneh saat ditatap seperti itu oleh laki-laki yang tak dikenalnya. Dia pun melepas tangannya secara paksa, lalu sedikit membungkuk pada Jong Kook, seolah mengucapkan selamat tinggal.

"Nona Song Ji Hyo?" Jong Kook memastikan nama gadis itu, dan keyakinannya semakin besar saat gadis itu menghentikan langkahnya dan menoleh kembali pada Jong Kook.

"Apakah kau mengenalku?" tanya gadis itu.

Jong Kook tersenyum. "Ya. Aku mengenalmu."

"Kau siapa?" gadis itu melihat wajah Jong Kook dengan baik dan berusaha mengingat wajah itu, tapi ia tak menemukan apapun di ingatannya.

"Tebaklah." Jong Kook tersenyum misterius lalu memberikannya secarik kertas yang bertuliskan kartu namanya. "Jika kau mengingatku, kau bisa menghubungiku. Tapi kalau kau tak mengingatku, kita bisa berkenalan." ucapnya lalu berlalu pergi.

Sementara gadis yang bernama Ji Hyo itu tampak menatap tulisan di kartu nama yang diberikan Jong Kook. "Kim Jong Kook? Namanya terasa tak asing. Tapi, aku tak mengenali wajahnya."

Jong Kook tampak tersenyum senang. Walaupun ia tidak berhasil dalam kencan butanya dengan gadis yang ia sukai, tapi dia bisa menemukan gadis itu dengan cara lain.

•••

SpartAce Oneshot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang