"Aku tak mau jatuh cinta lagi." ucap Ji Hyo lantang di hadapan temannya, Yoo Jae Suk. Mereka saat ini sedang nongkrong di sebuah warung kaki lima (pojangmacha). "Walaupun Oppa mengatur kencan buta untukku, aku tak akan datang. Kenapa? Karena kau mengenalkanku pada seseorang yang tak sesuai dengan kriteriaku." lanjutnya dengan cara bicara khas orang yang mabuk.
Jae Suk menghalangi Ji Hyo yang masih ingin meminum segelas soju. "Sudahlah, kau benar-benar mabuk. Sebaiknya aku mengantarmu pulang."
Ji Hyo menepis tangan Jae Suk. "Kenapa kau melarangku? Ini semua karenamu. Kau tak pernah mengenalkanku pada laki-laki yang kumaui." ucapnya, yang kini tak sopan dan tak memandang laki-laki di hadapannya sebagai pria yang berusia lima tahun lebih tua darinya.
"Kenapa marah padaku? Kau sendiri tak memberitahuku laki-laki seperti apa yang kau sukai, bagaimana aku bisa mencari laki-laki yang sesuai dengan tipemu." Jae Suk pun kembali memohon, "Ayolah, Ji Hyo. Sekarang kau harus pulang. Istriku sudah menunggu di rumah."
"Pulanglah. Aku tak mau pulang. Tak ada yang menungguku di rumah." ucap Ji Hyo keras kepala dan menuangkan soju ke gelasnya.
Dengan segala cara, akhirnya Jae Suk berhasil membujuk Ji Hyo untuk pulang. Dia memesankan taksi untuk gadis itu dan pulang ke rumahnya.
Ji Hyo sudah setengah sadar dan duduk bersandar di kursi. Matanya menatap ke luar melalui jendela mobil. Sudah berapa tahun ia mencari seseorang untuk mengisi hari-harinya, namun terus-terusan gagal.
Sebenarnya salah jika Ji Hyo memarahi temannya, Jae Suk karena tak pernah mencari laki-laki yang mirip seperti tipenya. Itu karena ia tak pernah memberitahu Jae Suk bagaimana tipe laki-laki yang ia idamkan. Itu semua karena orang yang masih mengisi hatinya sejak beberapa tahun yang lalu sampai sekarang.
"Kau sekarang dimana?" gumam Ji Hyo dengan mata yang berkaca-kaca ingin menangis.
Ji Hyo pun berhenti di minimarket dekat rumahnya. Ia ingin membeli sesuatu yang dapat menghilangkan mabuknya. Begitu ia turun dari taksi, tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya.
Dengan langkah yang cepat, Ji Hyo segera masuk ke dalam minimarket sebelum tubuhnya basah kuyup. Dipikirnya hujan akan reda dalam waktu yang lama, ia sekalian membeli dan menyeduh mie instan dan kimbab segitiga rasa kesukaannya.
Setelah meminum penghilang rasa mabuk, ia pun memakan makanannya dengan lahap. Tanpa menyadari ada seseorang yang menatapnya di luar melalui dinding minimarket yang terbuat dari kaca bening. Seseorang yang memegang payung putih itu tampak tersenyum tipis menatap gadis itu.
Saat Ji Hyo hendak mengangkat wajahnya, orang itu langsung membalikkan tubuhnya dan melanjutkan langkahnya.
•••
"Kim Jong Kook sudah kembali?" pertanyaan seseorang yang terdengar sangat terkejut itu membuat Ji Hyo yang baru saja memasuki ruang kerjanya ikut terkejut. Ada rasa sesak di dadanya saat mendengar nama itu.
Sekumpulan orang yang sedang bergosip itu tampak terdiam saat Ji Hyo sudah datang. Semua orang di situ tahu bahwa gadis itu pernah menjalin hubungan dengan laki-laki yang mereka bicarakan. Jae Suk yang merupakan salah satu dari mereka tampak menghampiri Ji Hyo. "Kau tak apa?"
Ji Hyo tersadar dari lamunannya, lalu tersenyum. "Selamat pagi semuanya." ucapnya lalu duduk di meja kerjanya. Walaupun ia berusaha terlihat baik-baik saja, tetap saja perasaan tak dapat berbohong.
Jong Kook dahulu adalah rekan kerja Ji Hyo. Mereka pernah saling menyukai, menjalin hubungan, namun salah satu dari mereka terpaksa pergi karena tuntutan pekerjaan di perusahaan itu. Juga, tak ada satupun dari mereka yang menyukai hubungan jarak jauh sehingga berakhirlah hubungan itu.
Sampai saat ini, Ji Hyo masih memiliki perasaan itu. Perasaan ingin mencintai, ingin dicintai dan rindu. Jika benar Jong Kook kembali, mungkin saja Ji Hyo bisa menemui lelaki itu kembali, tetapi apakah lelaki itu ingin menerimanya?
Seharian ini, Ji Hyo tak menemui Jong Kook di manapun. Padahal berdasarkan gosip yang ia dengar, Jong Kook ingin masuk kerja hari ini. Tentu saja, Ji Hyo tak mencari di setiap sudut gedung itu, dia hanya berharap bisa bertemu pria itu secara kebetulan.
Sekarang sudah menunjukkan pukul enam sore, yang berarti sudah waktunya untuk pulang. Ji Hyo masih juga tak menemukan Jong Kook. Ekspresi lesu sudah terlihat di wajahnya.
Jae Suk yang sudah selesai membereskan barangnya dan bersiap pulang menghentikan langkahnya saat melewati meja kerja Ji Hyo. "Kau benar-benar masih menyukai Jong Kook?"
Ji Hyo membelalakkan matanya. Dia sangat terkejut. "Kenapa kau bisa tahu, oppa?" tanya Ji Hyo sembari menutup mulutnya yang menganga.
"Memangnya aku ini bodoh? Kau tiba-tiba lesu dan diam seharian, apalagi ekspresimu saat mendengar Jong Kook sudah kembali. Itu benar-benar jelas." ucap Jae Suk. "Maaf aku tak bisa menemanimu minum malam ini. Aku mendapat teguran dari istriku, aku harus cepat pulang."
Ji Hyo memutar bola matanya malas. "Memangnya siapa yang minta?"
Jae suk tertawa lepas. "Kau selalu mengajakku minum kalau sedang sedih atau kesal, kan?"
"Pulanglah, oppa. Aku tak akan minum malam ini." ucap Ji Hyo yang telah selesai membereskan barangnya.
Jae Suk hanya menepuk bahu Ji Hyo dan berlalu pergi.
•••
Seperti biasa, Ji Hyo singgah untuk membeli sesuatu di minimarket. Karena hidup sendirian, dia harus mengurus makan dan perlengkapannya secara mandiri juga. Baru saja ia ingin pulang, tiba-tiba hujan turun. Ji Hyo yang biasanya tak membawa payung pun harus kembali terjebak di minimarket itu.
Ji Hyo pun kembali duduk di tempat favoritnya, yaitu tempat saat kemarin ia makan mie instan. Dia menatap kosong tanpa arti ke arah hujan. Suara derasnya hujan memenuhi telinganya. Mungkin akan sangat menyenangkan jika bisa bersama dengan orang yang kucintai sekarang.
Baru saja ia menggumamkan kalimat itu, tubuhnya terpaku saat melihat seorang lelaki sedang berjalan di balik dinding kaca minimarket itu. Untuk kesekian kalinya, ia terkejut hari ini saat melihat wajah yang ia rindukan dibalik payung putih yang juga sebenarnya ia lihat kemarin.
Lelaki itu tampak tersenyum menatap Ji Hyo. Senyuman itu adalah hal yang paling khas dari Jong Kook, lelaki yang ia cintai.
Ji Hyo dengan cepat mengeluarkan selembar kertas dan menuliskan sesuatu.
Apa kau masih single?
Jong Kook tertawa kecil melihat tulisan Ji Hyo di secarik kertas. Dia mengangguk kecil. Tangannya menunjuk ke arah pintu minimarket, tandanya ia ingin bertemu Ji Hyo secara langsung.
Ji Hyo pun beranjak dari duduknya dan segera menghampiri Jong Kook yang sudah menunggunya di pintu minimarket.
Tanpa berkata apa-apa terlebih dahulu, Jong Kook memeluk Ji Hyo. "Aku tak akan pergi lagi." ucap Jong Kook. "Apakah kau ingin kembali bersamaku lagi?"
Ji Hyo pun tersenyum bahagia. "Walaupun kau pergi jauh, aku akan ikut kemanapun itu."
•••
Mampir ke cerita baru SpartAce ya~
Judulnya "Don't Be Good To Me"
Semoga kamu sukachocosalt, 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SpartAce Oneshot Collection
Fanfiction[Kim Jong Kook - Song Ji Hyo Fanfiction #3] [10/10 end] Cerita-cerita pendek yang aku buat pas lagi bosan nulis cerita bersambung. [Beberapa / semua sifat karakter dan jalan cerita bersifat fiktif alias karanganku saja. Aku menulis fiksi penggemar k...