🦊 14 🦊

3.8K 614 45
                                    

Siang ini, Renjun dan Mark sudah membuat rencana makan siang bersama. Rencana mereka berdua adalah mempertemukan Yerk dengan salah satu teman Mark yang benar-benar tertarik dengan Yeri. Siang ini, Mark membawa Hanbin untuk dikenalkan dengan Yeri dengan harapan keduanya cocok dan bisa melanjutkan hubungan mereka ke tahap yang lebih serius.

Kenapa Mark memilih Hanbin? Jawabannya simpel, teman-temannya yang lain memang tampan dan wajahnya semua di atas rata-rata, tapi masalah mereka cuma satu. Otak, kadang mereka otaknya suka nggak ada. Mark jadi ragu mau membawa salah satu di antara member batangan single, apalagi kalau Mark membawa Bobby. Bisa-bisa acara makan siang itu berubah menjadi acara stand up comedy diselingi dengan makian di siang hari.

Renjun dan Yeri sudah datang lebih dulu ke tempat janjian mereka. Yeri duduk bersebelahan dengan Renjun, sahabat bodohnya ini. Perempuan tomboy itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru restoran kemudian menghela napas pelan, "Ngapain sih lo ngajak gue lunch bareng? Lo kan mau lunch sama Mark, bego!" umpat Yeri yang mulai merasa tak nyaman padahal Mark belum datang.

Renjun menggeleng, "Nggak! Mark bawa temennya juga kok, makanya gue bawa lo juga biar temennya Mark nggak dikacangin hehe," Renjun menjelaskan sambil tertawa tidak jelas.

Yeri lagi-lagi berdecak sebal, "Gue nggak punya waktu banyak. Abis ini gue ada meeting sama client, dia mau ngadain pesta pernikahan yang mewah kaya nikahannya Raffi Nagita," peringat Yeri dengan mata tajamnya yang menatap ke arah Renjun.

Si Manis mendadak ngeri sendiri melihat Yeei menatapnya begitu tajam, "Iㅡiya, mbaknya. Jangan natap gue kaya gitu dong! Serem banget lo kaya Susana!" sewot Renjun lalu menoyor kepala Yeri sampai yang punya kepala mengumpat kesal.

"Anying emang lo!"

Tak berapa lama berselang, masuklah 2 orang laki-laki tinggi dengan pakaian mereka yang semi kasual dan cukup menjadi perhatian banyak pengunjung di sana. Terutama karena wajah tampan mereka berdua.

Renjun yang duduk di kursi pilihan mereka sudah merasakan panas membara pada dadanya. "Anjir! Laki gue diliatin kaya gitu! Nggak bisa gue biarin! Gue harus maju!" baru saja Renjun hendak berdiri untuk mencolok mata perempuan-perempuan gatal yang memperhatikan Mark dengan tatapan terpesona sekaligus menganga, tapi Yeri sudah terlanjur menahan tangannya lalu memelototi laki-laki itu.

"Nggak usah cari gara-gara dong lo! Kalau lo bikin malu, gue balik nih!" ancam Yeri dengan tangan kanannya yang mencengkram lengan Renjun erat. Renjun berdecih sambil mencebikkan bibirnya, "Ih Eri! Tapi laki gue lagi diliatin kaya gitu! Gue nggak suka dia jadi pusat perhatian dan diliatin banyak orang!" rengek Renjun lalu kembali menjatuhkan tubuhnya di atas kursi.

Yeri mendesis, "Laki lo kegantengan, makanya banyak yang jelalatan buat liatin laki lo," balasnya singkat. Ia segera melepaskan cengkraman tangannya pada lengan lembek milik Renjun, takut-takut anak itu merengek tidak jelas karena Yeri mencengkram lengannya terlalu keras.

Renjun itu memang lemah. 😌

"Sayang!" Mark memanggil Renjun saat jaraknya dengan meja yang diduduki kekasihnya sudah dekat. Dengan segera Renjun bangkit dari duduknya lalu berlari kecil menghampiri Mark.

Tangannya bergerak melingkari leher laki-laki yang lebih tua darinya lalu mengecup pipinya sebentar, "Kamu lama," rengek Renjun tanpa melihat Mark sama sekali. Ia fokus untuk menatap para perempuan gatal yang sejak tadi memperhatikan Mark dengan tatapan terpesona sampai menganga. Ia memelototi perempuan-perempuan itu satu per satu dan tangannya yang masih melingkar di leher Mark.

Sedangkan Maek yang barusan habis dicium Renjun hanya bisa melongo dengan mulut yang sedikit terbuka. Ia cukup terkejut dengan sikap Renjun yang mendadak agresif seperti ini. "Sayang, kamu nggak apa-apa?" tanya Mark lalu melepaskan pelukan mereka.

GOJEK 📌 Markren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang