Setelah insiden teriakan heboh Navy. Kini anak itu tengah rebahan di atas kasurnya dengan di temani lagu 'LOTTO' yang di populerkan oleh EXO. Volumenya begitu keras bahkan terdengar sampai luar kamar. Tapi Navy tidak peduli, yang penting dia Happy urusan orang lain sabodo teuing.
"Nav." Seruan dari Vano yang terlihat tampan dengan balutan celana jeans hitam, kaos oblong hitam, jaket biru dongker dan sepatu converse putihnya tak di indahkan oleh Navy. Anak itu malah semakin menyamankan posisi rebahan nya sembari memeluk 'Si Cinta' begitu erat. Membuat Vano mendengkus sebal.
"Navy." Teriak Vano sekali lagi di ambang pintu. Namun, karena suara dari Speaker yang tersambung dengan ponsel Navy, sangat kencang. Mengakibatkan Suara Tinggi Vano kalah dengan nyanyian Yang kini sudah berubah menjadi lagu 'Fire' BTS.
"Aishh.." Vano mengacak-ngacak rambutnya Frustasi. Dalam hati laki-laki tujuh belas tahun itu menggeram kesal dengan giginya bergemelatuk gemas. Menarik nafas panjang kemudian membuangnya kasar, Vano pun berjalan menghampiri Navy. Lalu menendang bokong sang adik.
"Navy bangun bego, gue mau ke warung mang Jajang lo mau ikut kagak?." Teriak Vano tepat di telinga Navy. Vano itu sebenarnya tipe-tipe manusia kutub, Jutek dan bermulut Cabe. Tapi kalo sudah berhadapan dengan Navy, Vano akan berubah menjadi rempong dan banyak Omong.
"Nav."
"Apaan sih?." Ketus Navy menjauhkan wajah Vano dari hadapannya kemudian mengubah posisi berbaringnya menjadi setengah duduk. Tak lupa mematikan musik yang masih memutar lagu 'Fire'. Membuat senyum kemenangan tercetak di bibir Vano. Berbeda Dengan Navy yang menampilkan wajah keruhnya.
"Ape?." Tanya Navy sekali lagi. Terdengar tidak kalem..
"Gue mau ke warung mang Jajang lo ma--."
"Terus?."
"Gue belum selesai, Anjing."
Mendengar umpatan Vano. Navy hanya berdecak seraya Memutar bola matanya malas. Ia kesal setengah mati Pada Vano. Bagaimana tidak kesal, kakaknya itu malah seenak jidat menganggu acara rebahannya yang begitu nikmat.
"Lo mau ikut ga?." Usai menekan emosi yang berdesakan ingin di keluarkan, Vano pun melanjutkan ucapan nya yang sempat terpenggal oleh Navy.
Navy berdecak seraya melipat tangan nya di depan dada. "Jadi, lo ganggu quality time gue sama 'si cinta' cuma gara-gara mau ngajak gue ke warung mang Jajang. Bedebah lo dasar laknat." Umpat Navy asal jeplak.
Vano mendengkus keras. Kemudian tangan nya terangkat menggeplak kepala Navy berharap otak sang adik isinya tidak melulu tentang rebahan, captain america, KPOP dan 'Si Cinta'.
"Heh.. Bambang. Kalo gue ga ngajak lo. Entar lo ngamuk bege. Gue ga bakal lupa ya, waktu minggu yang lalu lo matahin gitar kesayangan gue gara-gara gue ga ngajak lo nongki di warung mang Jajang. So, disini yang bedebah siapa? Lo atau gue? Punya kaca kan? Mirror mangkanya!." Cerocos Vano kesal bercampur gedeg. Bahkan saking membaranya Vano berkata. Air liurnya sampe muncrat ke wajah Navy.
Navy tersenyum kecut. Ia mengusap wajah tampan tiada taranya yang terkena cipratan air liur Vano.
"Dasar setan. Muka setampan kim seokjin gue kena najis nya si Vano. Aissh.." batin Navy menggerutu sebal.
"Gimana lo mau ikut?." Navy mengerjapkan matanya saat pertanyaan dari Vano tertangkap Rungu. Pandangan yang semula menatap Balkon kamar. Navy alihkan pada Vano lalu mengerjap polos. Setelah otak brillian nya memproses ajakan Vano. Navy pun langsung menggeleng keras.
"Ngga. Gue lebih milih rebahan terus mimpiin jalan-jalan bareng hyungdeul BTS sama EXO. Ketimbang jalan bareng lo yang mukanya ga ada glowingnya sama sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENNAVY [END] ✅
Genel KurguNavy namanya. seorang fanboy yang amat menggilai idolanya. hobinya? tentu saja berteriak, rebahan, dan yang paling penting menghalu. orangnya tidak bisa diam, ada saja tingkah Navy yang selalu membuat anggota keluarganya pusing tujuh keliling. tap...