RnD || 01

276 14 2
                                    

"Perasaan yang datang,
namun tak dapat di hiraukan"


Kini aku sedang latihan ekstrakurikuler bersama teman teman ku. Kali ini kita akan melakukan eksperimen di tengah lapangan dengan penonton nya adik kelas. Aku melakukan nya dengan baik supaya hasil latihan ini memuaskan.

Hari semakin gelap

Biasanya aku pulang bareng sama Laras. Walaupun rumah ku dan dia beda arah.

"Yan lu bareng aja sama Rendi. Gua denger denger rumah dia searah sama rumah lu" - Laras memberi saran

"Kaga ah takut nolak" - Dian sambil ngegas dan menggelengkan kepalanya.

"Coba aja dulu" - Laras berusaha membujuk karena ia tak ingin jika aku naik angkot sendiri malam malam.

Akhirnya aku memutuskan untuk memanggil Rendi. Aku belum begitu mengenal nya. Baru hari ini aku tau bahwa namanya adalah Rendi.

"Ren bareng dong pulang nya" teriak Dian dari kejauhan

"Boleh" teriak Rendi yang menghentikan langkahnya

"Okk tunggu sebentar" - teriak dian

"ras gua sama rendi ya. Hati hati lo" - ucapnya pada laras

"Lu juga hati hati ya" balas Laras

Dian pun bergegas untuk mengambil tasnya. Langsung jalan menghampiri Rendi.

"Gapapa kan ni ya gua bareng" - Dian berusaha so akrab

"Selow" - jawab Rendi yang santai

Obrolan kami di motor hanya sekedar menanyakan rumah masing2 berada di mana.

"Sampe sini aja ren" - Dian yang takut jika mama nya melihat dia di antar pulang dengan laki laki.

"Okk hati hati" - Rendi sambil melambaikan tangan

"Hati hati juga, Makasih ya" - Dian dengan senyumnya

Sesampai di rumah.

"Assalamualaikum mah aku pulang" - Dian dengan ekspresi yang datar

"Ya sudah makan sana" - Mama

Setelah makan dan berbincang hangat dengan mama. aku pun memutuskan untuk istirahat

Keesokan harinya

"Yan gimana lu kemaren sama Rendi" - Laras kepo

Semua pada heboh gua pulang bareng sama Rendi.

Oh iyaa gua lupa cerita kalau gua ini anak OSIS yang sibuk. Taat peraturan. Tidak pernah telat. Dan Rendi adalah anak yang suka telat. Tidak menaati aturan. Jadi ya gak mungkin gua suka sama dia!

"Yan kenapa ngelamun lu si!" - Melly

"Gapapa Mel" - Dian langsung fokus

Melly sahabat sekaligus teman sebangku gua. Yang selalu mengingatkan gua akan apapun. Yang suka marah kalau gua gak fokus belajar.

Krikkkk!
Bel berbunyi

Istirahat tiba. Waktunya kita berempat ke kantin. Tiba tiba Rendi nyapa gua.

"Hallo Dian" sapa Rendi dengan senyum nya

"Iyaa ren"  Dian membalas senyumannya

Kalau di tanya perasaan gua gimana. Gua bingung. Kenapa dia nyapa gua. Secara gua sama dia gak terlalu dekat

®®®

Hari ini gua masih latihan eskul. Dan di saat gua sedang mengobrol dengan teman yang lain.

"Dian" Dengan tatapan yang mampu mengikat semua perempuan. Itulah Rendi yang mampu meluluhkan para wanita.

"Iya kenapa" Dian berusaha kalem

"Boleh gua duduk di sini" - ucap Rendi tak berhenti menatap

"Ya silahkan" dengan menunjukan muka yang cuek

Deg!
Itu perasaan gua campur aduk. Guaa suka? Ya gua suka Rendi.

Setiap eskul gua selalu pulang bareng sama dia. Entah kenapa gua yakin dia punya perasaan yang sama kaya gua.

"Yan lu Deket sama Rendi?" - Luna

"Gak tau lun" balas Dian dengan pasrah

Teman teman mulai menanyakan apakah benar gua Deket sama Rendi.

Untuk saat ini gua belum bisa menjawab pertanyaan itu. Karena sampai detik ini Rendi tidak pernah nge chat gua seperti kebanyakan cowo lainnya. dia tidak peka sama gua.

Gua berharap suata saat dia chat gua. Mengabari gua setiap hari nya.

☔☔☔☔

Gimanaa?
Jangan lupaa vote dan komen yaa para pembaca yang baik

Rona n DianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang