RnD || 04

166 11 1
                                    

"dia kembali hadir dihadapan ku"

Sore ini aku ada acara reuni SMP di salah satu cafe tidak terlalu jauh dari rumah. Aku datang bersama sahabat kala SMP ia bernama Nia.

Tak pernah berpikir bahwa dia akan datang dan gak berharap dia datang.

Aku dan Nia datang paling awal. Kita berdua pun menuju tempat duduk. Dari kejauhan aku melihat dia. Dia yang tersenyum manis entah untuk siapa.

"Hai Dian" dengan muka datar nya.

Dia nyapa ku dan mau menjawab namun mulut sulit untuk berkata. Akhirnya aku hanya membalas dengan senyuman.
Setelah yang lain tiba. Kita melanjutkan untuk bercerita, main games, seru seruan an.

"Dian"  panggil nya kepada ku
"Iyaa Ron"

Rona adalah orang yang sangat dingin. Untuk menyapa saja biasanya enggan. Tapi ia menyapa. Apakah sifatnya sudah berubah? Ah entahlah.

Dia terus memperhatikan ku dari jauh. Ketika aku melihat nya balik dia
Memalingkan muka nya. Apakah dia menyukai ku?

Akhirnya aku tiba di rumah.

"Mahh tau gak tadi aku ketemu rona"
"Wah rona yang waktu SMP itu kan"

Mama ku tahu bahwa aku pernah bercerita tentang rona.

°°°

ku merenung saat jam pelajaran di mulai. Aku memikirkan rona. Tak lagi memikirkan Rendi.

Hanya ada bayang wajah rona di pikiran ku.

"Yan lu kenapaa gua liat dari tadi pagi lu ngelamun aja terus" ucap Laras
"Masa lalu gua kembali hadir" dengan muka pasrah
"Haa siapa?" Kaget Laras
"Adaa gua belum pernah ceritain tentang dia ke kalian semua"

BIP (BUNYI NOTIF)

"DIAN BISA KETEMU NNTI SORE" Rona
"Weyy capslock jebol apa. Wkwkkw bisa Ron mau dimana" balas Dian
"Di cafe biasa yaa"
"Siapp Ron"

Sore ini cuaca mendukung sekali untuk ku menemui Rona. Aku pun mencari baju yang cocok untuk bertemu dengan nya.

"Yan mau di jemput" chat Rona
"Tidak usah kita langsung ketemu saja"

Perasaan ku tak bisa terkontrol. bingung dengan hati ini mau nya dengan siapa.

Di cafe🌜

Rona sudah tiba terlebih dahulu. Aku berjalan menuju dia. Omaygatt dia ngeliat in gua terus.

"Haii Dian" sambil melambaikan tangan
"Haii rona, boleh duduk?"
"Eh sorry. Sini duduk"

Kami tidak berdua saja di cafe tersebut. Ada Nia dan Ramdhan. Sahabat SMP gua dan Rona.

"Yan lu cocok kayanya sama Ron" - ucap Ramdhan serius
"bisa aja lu dhan wkwkwk"
"Sana yan sama Rona" - Nia

Rona tak menanggapi pembicaraan kita ber 3. Ya itu lah bercandaan kami malam itu dan aku tak ingin baper lagi sama rona.  Mungkin hati ku hanya ingin Rendi.

☔☔☔
Jangan lupa vote dan komen yaa

Rona n DianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang