RnD || 10

88 7 0
                                    

*memutuskan untuk pergi tidak lah mudah*

Setelah pulang dari Jogja kami pun kembali kerumah masing-masing.

"Assalamualaikum mama"  bersalaman kepada mama yang sudah ku rindukan
"Waalaikumsalam gimana kabar mu" senyum mama menyapa
"Seru banget di sana" ucap Dian sambil menceritakan pengalaman nya

Momen bongkar oleh oleh-oleh tiba.

"Kamu beli apa aja?" Ucap mama
"Dikit aku beli nya mah" balas Dian
"Buat ayah ada gak?" Balas ayah ku
"Ada dong" sambil senyum balas Dian

Hingga larut malam akupun tertidur. Karena besok aku libur sekolah. Aku bisa bangun siang

"Yann bangun udah siang" ucap mama ku
"Masih ngantuk mah" balas dian merapatkan selimut nya

Siang hari Aku bangun...

"Mah makan apa hari ini?" Tanya dian sambil nge cek
"Soup ayam. Ayo makan" balas mama ku

Setelah selesai makan aku melihat hp Dan membuka Instagram.

Betapa kagetnya Aku saat melihat posting Rendi. Dia sedang bersama perempuan yang di jogja kemarin. Dengan caption hey kamu.

Aku kecewa. Aku sedih. Dan Aku bingung harus seperti apa.

Chat group🍃

"Guyss Rendi posting foto sama cewe" ketik dian
"Gua udah lihat Yan. Jangan galau oke kita selalu nemenin lu kok" balas Laras
"Pacaranya bukan si?" Tanya melly
"Gak Tau gua Mel, kayanya iya" balas dian yang sudah tidak mood

Hari itu Aku galau sekali.

Aku nge dm Rendi yang isinya adalah

"Hallo Rendi. Gua mau mengungkapkan isi hati Gua. Gua sayang sama lu. Maafin Gua yang Salah mengartikan semua perhatian lu. Gua udah baper sama lu. Sekarang lu udah post foto bareng dengan cewe itu. Otomatis semua yang lihat foto itu Tau kalau lu jadian sama dia. Gua mau bilang Gua mundur ya. Terimakasih buat selama ini. Jangan buat cewe yang itu baper. Cukup Gua aja yang baper sama lu."

Dengan mengetiknya sambil menangis. Aku pun berusaha menenangkan diri.

Betapa lama kemudian. Rendi membalas pesan ku.

"Iya Gua paham kok perasaan lu. Maaf juga udah buat lu baper. Pasti Ada aja yang tersakiti. Kita tetep jadi temen baik oke. Jangan musuhan sama Gua"

Balas nya seperti itu kepada ku. Aku ikhlas untuk merelakan Rendi dengan perempuan itu.

Sahabat ku selalu menyemangati ku.

Hari ini Aku harus kembali bersekolah. Aku harus berjumpa dengan Rendi. Ku berdoa agar Aku bisa kuat untuk bertemu dengan nya.

"Mell" dengan raut muka yang sedih
"Sudah Tak apa. Biarkan Rendi sama yang lain" ucap Melly menenangkan ku
"Bantu Gua untuk ikhlas in Rendi ya Mel" balas Dian dengan lesu.

Jika kamu jatuh cinta maka kamu harus siap jatuh. Dan itu yang sedang ku rasakan saat ini. Melupakan bukan Hal yang mudah bukan.

"Dian tadi Gua liat Rendi lagi duduk sama cewe berduaan" ucap Luna dengan hati hati kepada ku.
"Iya lun" ucap Dian dengan raut muka sedih

Perempuan yang menjadi pacar Rendi kelasnya berdampingan dengan ku. Aku melihatnya ketika bersama. Dan ketika pulang sekolah aku bertemu dengan Rendi. Dan dia ingin menjemput pacarnya itu.

Senyum dia kepada Rendi Dan begitu pun Rendi.

"Mau ngapain lu depan kelas Gua Ren. Mau jemput Dian? Bukan Kan?" Spontan omongan Dika Salah satu cowo di kelas ku.
"Ehh iyaa" balas Rendi yang mungkin Malu

Aku Tak mengerti kenapa Dika membela ku kala itu. Ya jelas temen sekelas ku Tak lagi menyukai Rendi.

"Larasss" ucap Dian
"Apa yan" bales nya dengan santai
"Main Yu pulang sekolah. Kemana saja" bujuk Dian pada Laras
"Iya Gua temenin lu mau ampe ujung Mana juga" balas Laras berusaha menghibur ku
"hahaha Asikkkkkk" senangnya Dian

Pulang sekolah. Aku Dan Laras pun makan seblak di deket sekolah Kita yang sangat di gandrungi sekali. Hari itu sangat sulit untuk ku lalui namun Aku bisa.

Bip(bunyi notif)

"Hallo Dian"

Itu adalah pesan singkat dari Rona. Aku masih Tak ingin membuka hati untuk nya. Tapi Aku Tak bisa menyuekin nya terus terus an. Aku balas dia

"Iya Rona"

Aku terlalu mengejar Rendi Dan hinga lupa bahwa Ada yang sedang mengejar ku juga. Terimakasih Rona untuk selalu optimis bahwa Aku akan menyukaimu.

Sesampai Aku dirumah.

Aku kembali merenungi. Aku memikirkan. Untuk membuka hati ku atau tidak. Rona terus mengirim pesan kepada ku.

Keesokan Hari.

Aku melanjutkan Hari baru ku tanpa memikirkan Rendi. Aku tertawa bersama teman ku. Belajar bersama. Walaupun jujur Aku sangat galau. Aku menyukai matematika Dan ketika pelajaran dimulai. Aku masih Tak semangat

"Ayo lah yan jangan sedih mulu gitu" ucap Melly menyemangati ku
"galau gua Mel" balas Dian ke aku

Tak bisa di pungkiri bahwa Aku tidak bisa konsentrasi menghitung. Salah semua jawaban ku. Berusaha fokus namun sulit

***
Jangan lupa vote ya
Terimakasih udah membaca

Rona n DianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang