chapter 18

30 2 0
                                    

"aku.... Aku.... Memilih---" ucap Alya terbata bata. Angga melihat Alya dengan intens dia sangat menunggu apa jawaban yang ia pilih.

" Inget Al, sekali Lo pergi jangan harap bisa kembali lagi" peringatan Angga untuk Alya.

"Aku....." Baru saja Alya akan menjawab ponselnya bergetar dan itu membuat Angga langsung menghela nafas dengan kasar.

Drtttttttt

Buru buru alya melihatnya ternyata itu pesan dari sang Kaka, dan langsung dibalas oleh alya. Dan buru-buru di beranjak dari tempatnya dan melupakan jawabannya, padahal Angga sangat menunggu kepastian.

"Ngga, kita harus kekafe sekarang kak Agam nungguin kita disana sama yang lain juga" ucap Alya sambil menggenggam tangan Angga dan menariknya untuk menuju ke kafe.

"Wait" ucapan Angga langsung membuat Alya memberhentikan langkahnya dan menatap Angga dengan lembut.

"Gue butuh kepastian Al, engga usah menghindar!!!" Sentak Angga membuat Alya langsung melepaskan genggaman tangannya.

"A-kuu pasti jawab ngga,cuma engga sekarang aku butuh waktu untuk memikirkan ini semua"jawab Alya dengan menatap Angga dengan mata berkaca-kaca.

"Apa susah nya sih tinggal jawab, kamu pilih aku atau sahabat kamu yang BERKHIANAT itu" Angga
sengaja menekankan kata berkhianat, Alya langsung menunduk ia tidak tau harus gimana kepala tiba tiba menjadi pusing bingung harus gimana, rasanya pengen teriakkkkk.

"Okeeee, aku akan jawab pas kita ketemu sama kak Agam disana juga ada anak anak yang lain biar mereka jadi saksinya. Puassss ngga" Alya langsung menarik lengan Angga pergi menuju kafe, dan Angga hanya menuruti aja.

Sedangkan di kafeeeee......
Mereka kalo udah kumpul pasti ada aja yang bikin gokil, apalagi kalo udah ada di Candra biang keroknya.

"Eh eh eh tau ga" tanya Candra kepada semuanya yang ada disitu

"Ga tau" jawab siska dengan ketus

"Yeeeee jawab aja lu siskamling"Candra menoyor kepalanya sang empunya mendengus,dan langsung diberi tatapan tajam oleh bagus.

"Gue itu ganteng, tapi kenapa gue masih jomblo yah heran gue" tangannya sambil merapikan rambutnya dan bergaya sok cool. Membuat semua nya memandang jijik.

"Yeee itu mah nasib Lo can hahaha" jawab Panji dengan terkekeh

"Emang dasarnya aja engga ada yang mau sama lu" timpal Agam

"Lagian siapa yang bilang Lo ganteng, eleh muka kek combro gitu hahaha" Siska terkekeh melihat wajah Candra yang begitu kesal karna tidak ada yang memuji nya malah menghina. Dasar temen laknat.

"Astaghfirullah,untung gue mah orang sabar, lemah lembut, engga gampang marah, rajin menabung,sayang orang tua,rajin sholat,rajin----" tiba tiba Panji menyelusupkan makanan kemulut Candra yang lemes sang empunya langsung keselek dan semua disitu ketawa terpingkal pingkal.

"Kurang ajar lu yah kalo gua mati gimana masa iya orang keren kek gitu mati karena keselek kan engga lucu"Candra memiting kepala panji sambil terkekeh,tiba tiba datang sepasang kekasih yang masih genggaman tangan dan langsung duduk ditempat yang kosong.

"Ada apa sih ka, keknya penting banget aku disuruh kesini buru-buru" tanya Alya dengan wajah bingungnya sedangkan Angga hanya menatap datar.

"Ada yang pengen kita omongin"ucap Agam dengan serius dan ditatap sama yang laen nya.

"Apa"

"Jadi gini, kita pengen banget ngerayain hari jadian Lo sama Angga masa iya Lo jadian engga perayaannya Iyah yah gaes" ucap Siska langsung diangguki semuanya

ALGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang