Hanin sekarang bertugas di pelabuhan disana ia nampak melihat banyak orang yang menunggu kedatangan dan keberangkatan pesawat Lion.
"Wah gimana kabarmu Hanin"sapa pramuniagara dan disusul oleh pramugari disana.
Mereka sangatlah cantik dan tampan tubuh yang tinggi dan memakai pakaian yang sangat ketat sehingga membentuk lekuk tubuh mereka. Siapa sangka jikalau kau hawa melihat mereka yang sangat tampan.
"Wah salsa, Lubis"Hanin
"Hay"sapa mereka
"Wah, aku baik-baik saja kok, kalian berdua"tanya balik Hanin
"Syukurlah, seperti yang kau lihat Hanin kita keren kan"mereka berlagak model.
"Hem iya dah kalian paling oke"Hanin
"Just all right"lubis
"Well come to plane Lion"canda salsa
Mereka bertiga tertawa karena candaan mereka.
Keesokan harinya Hanin di ruangan.
"Gimana kemarin min?"tanya dalvin
"Seru"
"Wah pasti ketemu cowok-cowok yang cool"tebak syila
Hanin menatap malas syila
"Jadi penasaran aku keadaan di lapangan"dalvin
"Kapan-kapan pasti kamu pasti kerja disana juga"Hanin
"Hem mungkin"dalvin
Setelah itu mereka sibuk dengan sendirinya, syila yang pergi ke ruangan sebelah sementara dalvin sedang serius dengan pekerjaannya. Hanin dia sangatlah santai karena pekerjaannya tinggal sedikit lagi.
"Vin"panggil Hanin
"Nanti aku minta tolong temenin kelapangan lion boleh"Hanin
"Em boleh-boleh aku juga penasaran disana"dalvi
"Oke nanti pas pulang"Hanin.
Waktu pulang kantor. Mereka pergi ke lapangan lion menyerahkan berkas.
"Langga nih berkas yang kamu minta"Hanin
"Makasih nin"Langga menerima berkas yang sangat tebal.
"Emangnya buat apaan sih, kok buru-buru amat"Hanin
Dalvin hanya menyimak saja disana
"Ini buat nanti pemegang lion nanti akan pindah tangan"langga
"Jadi ganti yang baru dong atasan kita"Hanin
"Siapa?"dalvin tiba-tiba karena ia sangat penasaran
"Katanya sih dia masih di Paris, bulan depan dia Dateng kok tapi gak tau kapan"jelas Langga
"Paris?!" Hanin
"Iya kenapa nin?"Langga
"Eh gak papa kok"Hanin
Setelah itu mereka pamit pergi karena sudah lama di sana.
"Nin aku jadi penasaran sama atasan kita yang baru"dalvin
"Sama, aku juga katanya dia tamatan sama kayak kamu di Paris"Hanin
"Yang artinya dia kayaknya temen aku, seangkatan tapi siapa?"dalvi menerka-nerka
"Ah sudah lah nanti kita juga tau"Hanin tak mau melanjutkan lagi
"Kamu gak lapar min?"tanya dalvin
"Iya nih perut aku laper"Hanin
"Yaudah kita mampir makan yuk"ajak dalvin
Mereka memilih makan di mall, karena hari telah larut mereka setelah itu pergi pulang.
"Maaf ya Vin udah buat kamu pulang malem"Hanin
"Gak papa kok nin, oh ya aku pulang dulu ya"pamit dalvin
"Iya hati-hati"Hanin
Hanin memasuki apartemennya lalu membersihkan diri. Setah selesai ia duduk memikirkan atasan yang baru dari Paris.
"Siapa ya kiranya tuh pengganti"hanin