Hanin lagi menyisir rambutnya tiba-tiba ia tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak yang waktu itu dari pak post ngirim ke rumahnya.
"Loh inikan kota waktu itu, kok lupa ya aku belum bukak"Hanin
Lalu ia membuka kotak tersebut dan isinya dia ada 2 buku tebal satu album satu nya seperti buku diary. Karena penasaran Hanin ia mulai membuka buku diary ya terlebih dahulu. Saat dia mulai buka buku diary tertera nama agas, Hanin kaget.
"Kok nama buku ini agas"Hanin
Dia mulai baca tulisan di buku itu, sampai di tengah-tengah baca ia mulai menangis dan senang. Selang beberapa jam ia masih membaca buku diary agas, ya diary itu milik agas.
Setelah baca buku diary agas, Hanin pinda liat buku album disana banyak foto aktifitas agas dan Hanin saat sama dulu.
"Ternyata dia juga suka sama aku, tapi kenapa waktu itu sikapnya seperti biasa saja, aku hampir putus harapan karena dia"Hanin sedih
Dia tersenyum melihat foto-foto waktu SMA dulu.
"Jadi yang di maksut agas kemarin kotak ini"Hanin
Setelah itu Hanin pergi tidur ia menyimpan kotak itu lagi, esok ia akan menemui agas, banyak yang ia ingin tanyakan ke agas. Dan tak sabar menunggu esok pagi.
Pagi telah tiba Hanin mulai pergi ke kantor seperti biasanya dia pergi pagi-pagi dan tak sengaja bertemu dalvin.
"Hanin"
"Dalvin"
"Gimana di ruangan pimpinan, pasti nyaman kan?"canda dalvin
"Apa Aan yang ada aku kerja dua kali ngurus pimpinan sama pekerjaan aku sendiri"Hanin
"Tapikan nanti kamu dapet bonusan"dalvin
"Gtw deh, oh iya btw gimana berdua sama syila"Hanin
"Hem biasa aja, gak seru kalau gak ada kamu, syila aja pingin kamu cepet-cepet balik keruangan"dalvin
"Oh ya, masak"canda Hanin
"Oh yang udah nyaman sama pimpinan"ejek dalvin
"Tau dah, yaudah aku pamit bye" Hanin
Dalvin hanya menatap kepergian Hanin.
Aku kangen kita bersama bin batin dalvin
Tiba di ruangan Hanin mulai menghidupkan komputernya dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Saat itu agas sudah datang Hanin pun gugup dia ingin membersihkan soal isi kotak itu.
"Pagi nin" sapa agas
"Pagi juga"Hanin bersikap tenang.
Selang beberapa menit Hanin memberanikan diri menghampiri agas
"Agas"gugup Hanin
"Iya ada pa nin"agas melihat Hanin sangat gelisah
"Em aku udah tau isi kotak yang kamu maksut waktu itu"ucap Hanin sangat gugup
Agas pun tersenyum simpul.
"Kamu udah baca sampai selesai"agas
Hanin mengangguk malu.
"Nin kamu tau saat aku di Paris aku menyesal karena udah ninggalin kamu tanpa pamit, dan setiap harinya aku sangat rindu kamu"agas
Hanin diam ia tak mampu berbicara serasa keluh untuknya.
"Apakah kamu mau memulai dari awal?"agas
Hanin diam ia masih mencerna kata-kata dari agas
"Aku masih mencintai mu Hanin, meskipun banyak wanita yang mendekatiku waktu SMA dulu tapi aku tak tertarik sama siapa pun"agas
"Gas aku.."Hanin menggantung
"Aku tau, gak usah dijawab dulu sekarang aku yang akan berjuang dapetin kamu"agas.
Setelah perbincangan tadi mereka melanjutkan pekerjaannya. Mereka berdua mulai tidak fokus dalam mengerjakan sesuatu.