Agas ngajak Hanin nanti setelah kerja pergi jalan-jalan.
"Nin nanti abis kerja aku ajak kamu ke suatu tempat"ajak agas
"Kemana?"Hanin
"Ada deh"agas
Hanin pun mengiyakan agas.
Skip pulang kerja.
Hanin udah siap-siap pergi ketempat yang udah di kasih tau agas tadi di SMS dia bergegas pergi naik taxi. Dia nunggu lama di perempatan jalan sampai berjam-jam agas tak kunjung datang.
"Duh kemana ya si agas katanya aku disuruh nunggu disini, apa dia lupa atau terjadi sesuatu di jalan" kawatir
Karena kawatir takut ada apa-apa Hanin telfon agas.
"Hallo gas kamu dimana?"tanya Hanin
'maaf nin aku lagi ada urusan, kamu udah berangkat gak'
Seketika Hanin kecewa
"Enggak kok aku masih di depan rumah, jadi gak jadi oke deh"bo'ong Hanin
Setelah itu Hanin jalan menelusuri jalan malam ini, dan tiba-tiba ada yang narik tangan Hanin.
"Hanin"
"Dalvin"
"Kamu kok ada disini tumben gak biasanya keluar malam"dalvin
"Iya pingin aja keluar malam"bo'ong Hanin
Dalvin masih gak percaya ucapan hanin.
"Bene?"dalvin memastikannya
"Iya"
"Kamu sekarang mau pulang atau gimana?"tanya dalvin
"Mau pulang aja deh Vin" Hanin
Dalvin pun nganter Hanin pulang saat di tengah-tengah perjalan pulang Hanin ngilat agas masuk di restoran dengan seorang wanita yang tak asing buat hanin.
"Eh Vin cobak kamu berhenti deh"pinta Hanin
"Emang nya mau ngapain?"dalvin
Hanin tak menggubris pertanyaan dalvin, ia langsung keluar dari mobil dan langsung masuk ke restoran tersebut untuk memastikan apakah penglihatannya tadi tidak salah. Dan disana ia ngliat agas makan bareng sama Amora. Mereka nampak Menikmati disana.
Ternyata Hanin di permainkan dengan agas, dia telah membohonginya. Tampa sengaja agas ngliat Hanin di pintu restoran, agas nampak terkejut. Hanin ia pergi lari karena ia sudah tak mau ngliat dia dengan Amora. Agas ia ingin ngejar Hanin namun Amora menahannya karena pesanan makanan mereka sudah sampai.
"Kamu kenapa nin kok nangis"tanya dalvin
"Vin aku minta kita cepet pulang"Hanin
Hanin masih menangis.
Tiba di depan apartemennya dalvin mengantarnya ke apartemen ia kawatir dengan Hanin yang tiba-tiba keluar dari restoran tadi nangis.
"Kamu kenapa nin, jangan nangis"dalvin
"Aku gak papa Vin, yaudah maksih kamu udah nganter aku pulang" Hanin
Setelah itu Hanin langsung masuk ke apartemennya. Ia sudah capek mempercayai agas selama ini. Ia sekarang lelah tetap bertahan dengan perasaan yang tak terbalas.
"Aku capek, aku lelah aku mau berhenti mengharapkan mu agas"lirih Hanin.
Hanin tak mau lagi ketemu dengan agas.