Tibalah pergantian pimpinan Lion, saat ini Hanin sudah stay di kantor ia sangat sibuk mengurus semuanya karena acara akan tiba jam 8 nanti. Hanin sampai lupa belum sarapan pagi karena ia terburu-buru.
"Acara kapan di mulai?"tanya kru kantor
"Nanti jam 8"Hanin
Lalu persiapan semuanya sudah siap tinggal nunggu jam 8.
"Wah yang dah stay di kantor"syila yang baru datang
Hanin menganggukan kepalanya.
"Dalvin mana?"tanya Hanin
"Mungkin bentar lagi dia Dateng"syila
"Apa aan ini aku Dateng"tiba-tiba dalvin udah tiba disana.
Jam 8 pun di mulai.
Semuanya sudah tak sabar siapa yang akan menjadi pimpinan Lion. Seseorang telah datang dan disambut. Namun ketika itu Hanin melihat orang itu ia tertegung.
Dia..? Batin Hanin ia mematung tegang.
"Loh itukan agas?"dalvin
"Ha? Kamu tau Vin"tanya syila
"Iya dia kan patner aku di Paris dulu waktu kuliah"jelas dalvin
Seketika Hanin merasakan ledakan yang tak terduga-duga, teman yang pernah dalvin ia bicarakan adalah dia.
"Jadi orang yang kamu bicarakan temen kamu di Paris dia"Hanin tak percaya
"Iya betul nin, jadi dia jadi pimpinan Lion ini wah aku gak nyangka"dalvin kagum.
Saat semuanya sudah berkumpul, banyak kru lion memuji ketampanan pimpinan baru di lion.
Sedangkan Hanin ia ingin pergi dari acar ini, ia tak ingin bertemu dengannya.
"Baik saya akan memperkenalkan penerus lion disini, dia adalah anak saya"jelas pak komando
Semuanya terbelalak, beda dengan Hanin ia sudah tau kalau anaknya jadi penerusnya.
Jadi agas anaknya pak komando batin Hanin
"Perkenalkan nama saya Anggasta Ararya, panggil saja agas semoga kita bisa bekerja sama"ucap agas sopan.
Dan tak lupa agas menatap Hanin disana, dia tersenyum sebaliknya Hanin dia hanya diam melihat agas.
Setelah acara tadi selesai Hanin pergi ke kantin dia lapar karena lupa sarapan.
"Apakah saya boleh duduk"tiba-tiba seseorang datang
Hanin melihat siapa yang datang dan
"A..aag..aass"gugup Hanin
Agas tersenyum melihat hanin, dia masih sama seperti dulu.
"Iya Hanin"
Sontak Hanin kaget dari mana agas tau namanya.
"Boleh kan aku duduk disini"tanya lagi
"Boleh"Hanin bingung harus apa
"Giman kabar kamu nin?"tanya agas
"Baik"
"Syukurlah"
Tiba-tiba dalvin dan syila pun datang.
"Loh dalvino kamu kerja disini juga"tanya agas
"Yoi bro, eh maaf iya pak"dalvin
"Heheh gak papa kalik vin"agas
"Oh iya gas ini kenalin Hanin sama syila kita bertiga satu ruangan"dalvin memperkenalkan Hanin dan syila.
Yang sebenernya Hanin dan agas sudah kenal dia satu SMA dulu, namun mereka pura-pura tidak mengenalnya.
"Oh iya senang berkenalan dengan kalian"agas.
Setelah itu mereka berbicara hal-hal di Paris dan pekerjaan di lion. Dan setelah itu mereka pergi keruangan nya masing-masing
"Hanin"panggil agas
Hanin menghentikan langkahnya
"Kata papa kamu jadi asisten aku selama 1 bulan, itu bener gak?"tanya agas
Hanin sampai lupa kalau dia jadi asisten agas, yang artinya ia selama 1 bulan bersamanya. Ia sangat menyesal jadi asistennya.
"Iya pak saya yang akan mendampingi anda saat bekerja"Hanin
"Nin gak usah panggil pak panggil aja agas"pinta agas
"Maaf pak ini peraturan dalam bekerja"Hanin
"Emang begitu, please you can call me agas"mohon agas
Hanin hanya diam saja
"Hem, aku boleh minta nomor kamu gak?"agas
Hanin bingung apakah ia menemukan nomornya atau tidak.
"Boleh"
Akhirnya mereka berdua bertukar nomor
"Terimakasih, nanti saya hubungi, besok kamu sudah jadi asisten saya dan saya sekarang mau keruangan saya"agas
Hanin hanya menganggukkan kepalanya dan melihat kepergian agas.
"Kenapa aku harus bertemu dengan dia lagi"hanin