Warning!!!!!
Saya hanya penulis amatir yang baru memberanikan diri berkarya dan Ini merupakan tulisan pertama saya!
Jadi mohon maap jika cerita saya terkesan biasa-biasa saja.Happy reading
..
.
Brukk!! Brukk!! Brukk!!
"Non Aga!" Suara pintu yang seperti ingin di dobrak serta teriakan yang sedikit keras membuat Agatha terbangun dari tidurnya. Agatha mencoba membuka matanya dengan perlahan sesekali menguap. Ia masih sangat mengantuk, tapi jika ia tidak segera membuka pintu kamarnya bisa di pastikan pintu itu benar benar akan rusak.
'ngapain sih bibi tengah malam gini gedor gedor pintu kamar gue' batin Agatha. Dengan keadaan yang masih belum sadar sepenuhnya, Agatha bangkit dari tempat tidur lalu berjalan menuju pintu kamarnya dengan sedikit sempoyongan.
"Non Aga!" Suara itu tak henti hentinya manggil nama Agatha dengan tak sabaran yang membuatnya membuka pintu dengan sedikit kesal.
"Apa sih Bi tengah malam gini" ujar Agatha malas saat sudah di depan Bi Emi.
Bi Emi geleng kepala dan berdecak melihat penampilan Agatha yang berantakan. Tanpa mengucapkan sepatah kata, Bi Emi mendorongnya masuk ke kamarnya dan menuju jendela, yang membuat Agatha mengernyitkan dahi bingung.
Hordeng besar yang menutupi jendela langsung di tarik Bi Emi yang membuat Agatha menyipitkan mata karena sinar matahari yang menembus kaca jendela. Agatha baru sadar kalo ternyata sekarang sudah pagi.
"Loh udah pagi toh" ujar Agatha cengengesan. Bi Emi hanya menatapnya dengan diam lalu menuju tempat tidur untuk membereskannya.
Seketika Agatha menepuk dahinya dengan keras lalu berlari mengambil jam yang ada di nakas tempat tidur. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Itu artinya, ia sudah terlambat untuk ke sekolah.
"Perasaan semalem Aga udah masang alarm deh kenapa gak bunyi" herannya.
Agatha pun bergegas menuju kamar mandi dengan wajah panik.
Bi Emi yang sedang membereskan tempat tidur hanya geleng kepala melihat anak majikannya itu. Sudah tidak heran lagi setiap pagi selalu saja mengeluh tentang alarm yang tidak berbunyi. Entah Agatha benar benar memasang alarm atau tidak.
Setelah membereskan tempat tidur, Bi Emi keluar kamar menuju dapur untuk mengambil nampan yang di atasnya sudah tersedia roti dan susu, kemudian kembali ke kamar Agatha. Bi Emi meletakkan nampan itu di atas meja lalu mengetuk pintu kamar mandi.
"Non Aga jangan lupa abisin susu sama rotinya, bibi udah taruh di atas meja" setelah mengucapkan itu bi Emi keluar dari kamar Agatha dan melanjutkan pekerjaannya.
Setelah selesai memakai seragam dan mengikat rambutnya asal asalan, dengan sangat terburu buru Agatha meminum susunya hingga tandas, lalu meraih roti yang tersisa dan segera keluar dari kamar.
"Bi, Aga berangkat yah" teriak Agatha berlari menuruni tangga. Bi Emi yang sedang membereskan sofa menoleh lalu mengikuti Agatha keluar rumah.
"Hati hati non" kata bi Emi saat Agatha membuka pintu mobilnya. Agatha hanya tersenyum ke arah bi Emi lalu segera menjalankan mobilnya menuju sekolahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Us
Teen FictionAndra semakin meminimkan jarak di antara mereka berdua, ia lalu mengangkat dagu Agatha agar tidak menunduk. Ia mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu. Agatha bisa merasakan hembusan nafas Andra yang menerpa wajahnya. Ia semakin panik. Terliha...