"Woyy Andra dari mana aja lo. Sini cepet!" teriak Dino melambaikan tangan dari depan kelas.
Andra berjalan ke arah Dino dan Vero dengan tatapan dinginnya tanpa mempedulikan kubu kubu cewek centil yang sedang mencuri curi perhatian kepadanya.
"Weittss, lo kayaknya langsung jadi most wanted nih di sekolah ini" ujar Dino menepuk bahu Andra pelan
"Hooh. Tadi aja gue di rebutin para cewek-cewek yang minta nomer lo, padahal gue aja belum tau" Vero tertawa pelan saat mengingatnya.
Andra hanya diam, muak dengan hal-hal seperti ini yang tak jauh berbeda dengan sekolah lamanya.
"Ke kantin yok, gue udah laper nih" Vero memegang perutnya
"Males gue ke kantin" ujar Andra dingin
"Yaudah kalo gitu, Ver lo mending ke kantin beli makanan kita tunggu di rooftop"
"Oke kalo gitu mana duit kalian?" dengan wajah tersenyum Vero menjulurkan tangannya.
Andra dan Dino saling menatap, mengerti bahwa mereka satu pemikiran.
"Pake duit lo aja dulu" kekompakan mereka berdua mengucapkan kalimat itu membuat senyum Vero menyusut,
Vero kemudian memasang wajah masam lalu meninggalkan mereka berdua
"Jangan lama lama lo" teriak Dino yang hanya di balas dengan jari tengah.
Dino yang melihatnya terkekeh, sedangkan Andra hanya tersenyum tipis yang nyaris tak terlihat.
"Biasain senyum, supaya semua cewek tambah klepek klepek sama lo" ledek Dino memegang bahu Andra
"Bacot lo!" Andra melempar tangan Dino yang berada di bahunya
Dino semakin terkekeh melihat ekspresi Andra yang sangat datar.
****
Saat sampai di kantin, Agatha dan Dinda langsung duduk di tempat yang masih kosong.
"Din.. lo deket yah sama tuh siswa baru?"
"Bu kayak biasa. 2 yah!" teriak Dinda ke Bu kantin tanpa menjawab pertanyaan Agatha.
Agatha masih menatap Dinda, menunggu jawaban dari pertanyaannya itu.
"Apa sih Ga natap gue mulu"
"Pertanyaan gue yang tadi belum lo jawab"
"Andra?" Agatha hanya mengangguk mengiyakan.
"Dia sepupu gue" ujar Dinda singkat.
Agatha hanya ber 'oh' ria
Untuk sesaat mereka sama sama diam. Hening. Sampai saat Dinda tiba tiba memukul meja kantin dengan sangat keras yang membuat Agatha tersentak kaget.
"Lo suka sama Andra?" Dengan memicingkan mata, Dinda mencoba mengintrogasi Agatha.
Agatha hanya mengangkat satu alisnya heran.
"Ck. Mikir apa lo. Gak masuk akal"
"Justru lo yang gak masuk akal. Tumben tumbenan lo nanya soal cowok. Apa coba kalo lo gak punya rasa"
"Otak lo terlalu dangkal" Agatha menyentil dahi Dinda.
Dinda hanya mengelusnya sembari berdecak.
"Kalo lo suka juga gak papasih. Tapi ati ati aja. Dia itu iblis" dengan sengaja Dinda menekankan kata 'iblis'
"Iblis?" Entah kenapa rasa penasaran Agatha tiba tiba mencuak
"Nah kan, lo kepo. Mana pernah coba lo kayak gini kalo masalah cowok" Dinda tersenyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Us
Teen FictionAndra semakin meminimkan jarak di antara mereka berdua, ia lalu mengangkat dagu Agatha agar tidak menunduk. Ia mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu. Agatha bisa merasakan hembusan nafas Andra yang menerpa wajahnya. Ia semakin panik. Terliha...