"Dinda. Sejak kapan?" Tanya Agatha sedikit kaget.
Saat ia memasuki rumahnya, ia melihat Dinda, Adelina dan satu gadis yang tidak ia kenal sedang duduk di sofa ruang tamunya.Agatha menyimpan kantong kresek yang berisi cemilan yang ia beli tadi di atas meja, lalu duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan ketiga gadis itu.
"Belum lama. Lo gue telfon gak di angkat-angkat, yaudah gue samperin aja" Dinda mengambil satu cemilan yang Agatha simpan dan memakannya dengan santai. Agatha hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tumben bawa bocah?" Ujarnya menatap kedua gadis di samping Dinda yang sejak tadi memperhatikannya.
Adelina mencebikkan bibirnya mendengar Agatha menyebutnya sebagai bocah.
"Ade bukan bocah lagi yah kak. Ade udah kelas satu SMA, udah gede!" Protes Adelina
"Iyain aja dah. Terus yang di samping lo, siapa?" Agatha memperhatikan gadis itu, ia merasa tidak asing dengan wajahnya. Agatha jadi berfikir, akhir-akhir ini ia sering bertemu seseorang yang menurutnya tidak asing.
Gadis itu tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Agatha bermaksud kenalan. Agatha dengan senang hati menyambut uluran tangan itu.
"Kenalin kak. Aku Azura Herminia, sahabatnya Ade. Kakak boleh manggil aku Azura" Agatha mengangkat sebelah alisnya. Ia fikir Azura juga akan berkenalan seperti gaya Adelina, tetapi ternyata tidak. Azura termasuk tipe orang yang tenang, tidak seperti Adelina yang centil saat Andra tidak ada di dekatnya.
"Gue Agatha Pricilla. Lo boleh manggil Agatha atau Aga, terserah yang mana menurut lo bagus"
Agatha sedikit aneh menyebutkan gue-lo saat berbicara dengan Azura dan Adelina, karena kedua bocah itu memanggilnya dengan sebutan kak.
"Jadi tujuan kalian ke sini apa?" Tanya Agatha kepada mereka bertiga.
"Noh si Ade. Katanya dia udah beli tiket nonton untuk pergi bareng temannya, tapi tiba-tiba mereka ngebatalin. Jadi dia pikir dari pada hangus tu tiket mending ngajak gue sama lo. Yaudah gue telepon lo, tapi lo gak angkat-angkat. Jadinya nyamperin kesini deh" jelas Dinda.
"Jadi ceritanya mau ngajakin gue nonton? Gak ah. Gue gak suka nonton bioskop" Agatha menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa sambil memakan cemilan.
Adelina menatap Dinda, mengisyratkan agar ia membujuk Agatha. Namun Dinda hanya mengangkat bahunya. Ia tahu, Agatha paling malas di ajak ke bioskop. Apa lagi menonton film yang isinya cinta-cintaan gak jelas.
"Ayo dong kak. Please..." Adelina memasang wajah seimut mungkin agar Agatha ingin ikut bersama mereka. Namun Agatha hanya meliriknya sekilas.
Adelina menyikut pinggang Azura, "bantuin napa" bisiknya. Azura mengangguk.
"Iya kak ikut aja. Kasian Ade kalo tiketnya gak kepake, duitnya kebuang sia-sia gitu aja" bujuk Azura
"Kan ada kamu sama Dinda" jawab Agatha acuh.
Azura dan Adelina saling pandang. Agatha yang sudah tidak mendengar suara kedua gadis itu menegakkan badannya. Ia kaget melihat kedua gadis itu yang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.
Agatha berdecak. Sebegitu inginnya mereka mengajak Agatha untuk nonton.
"Ikut aja sih, Ga. Kita nonton film horor kok bukan cinta-cintaan" ujar Dinda.
Agatha berfikir sebentar, lalu mengangguk. Membuat Azura dan Adelina tersenyum cerah. Mereka saling mengedipkan sebelah mata. Jurus mereka yang satu itu memang tidak pernah gagal.
Agatha kemudian bangkit dari sofa dan berjalan ke arah kamarnya untuk berganti pakaian. Sedangkan Adelina keluar rumah untuk menelfon seseorang.
Saat ingin berangkat, Agatha baru ingat. Ia belum berpamitan pada Bi Emi. Ia celingak-celinguk mencari keberadaan Bi Emi tapi tidak menelihatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/215576312-288-k651704.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Us
Novela JuvenilAndra semakin meminimkan jarak di antara mereka berdua, ia lalu mengangkat dagu Agatha agar tidak menunduk. Ia mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu. Agatha bisa merasakan hembusan nafas Andra yang menerpa wajahnya. Ia semakin panik. Terliha...