BS 2 - Tentang Sahabat

7.2K 959 221
                                    

BS 2. Tentang Sahabat


Katanya, berbagi itu indah. I give you a story, you just give me a star and comment. Ayo, saling berbagi hehehe gampang, kok, sebelum baca dan offline, tekan bintang dulu. Syukron ukhayya wa ukhtayya 🙏🏻♥️



🍁🍁🍁
"Seseorang itu menurut agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya."
- H. R. Abu Daud & Tirmidzi -



Gadis itu membiarkan silir angin yang sejuk menerbangkan khimar panjangnya yang menjuntai di tepian hammock chair. Sembari membaca buku tebal dari salah seorang wanita tauladan yang entah sudah berapa kali ia selesaikan namun selalu mampu menebarkan rindu dalam kalbu. Hingga tanpa menyadari jika sejak tadi seseorang sudah berdiri di pembatas pintu balkon sembari bersedekap. Memilih diam dan menatap gadis itu sampai beberapa menit kemudian ia berdeham pelan.

"Masya Allah, Kha! Kamu udah sampai? Kok, aku enggak dengar salam?" Fatimah langsung berdiri menyambut sahabatnya. Membuat gadis ayu itu terkekeh pelan dan menyambut pelukan Fatimah.

"Salamku udah dari tadi terurai sama angin, Fa. Kamunya aja yang terlalu fokus," balasnya membuat Fatimah menyengir.

"Ya afwan kalau begitu. Aku keenakan baca buku dari tadi," ujar Fatimah seraya mengajak Khadijah untuk duduk di kursi yang memang disediakan di balkon kamarnya.

Khadijah Azmya Ardiningrum ini adalah sahabat Fatimah sejak kecil. Mereka pernah tinggal di lingkungan yang sama. Namun, sejak ayah Fatimah diangkat menjadi manajer di Baskoro Grup branch Jepang, keluarga mereka memilih pindah ke komplek perumahannya saat ini. Keduanya tidak pernah terpisah hanya sampai SMP, sebab ketika SMA mereka berada di sekolah yang berbeda. Khadijah memilih untuk meneruskan sekolahnya di Al-Azhar International High School sedangkan Fatimah melanjutkan di Megantara High School. Ini dikarenakan Megan menyediakan fasilitas untuk salah satu organisasi yang berkaitan dengan desain. Sedangkan Al-Azhar lebih memfokuskan siswa dan siswinya pada ilmu Al-Qur'an terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan study ke negeri seribu menara.

Saat ini Khadijah melanjutkan kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia yang  juga berada di kota Bandung. Impian keduanya untuk tetap melanjutkan persahabatan ini semakin terikat karena mereka tinggal di kota yang sama walau berbeda indekos. Namun, setiap minggu Fatimah dan Khadijah selalu menjadwalkan diri untuk mengikuti kajian sehingga selalu mendapatkan kesempatan bertemu.

"Udah selesai maket butiknya Tante, Fa?" tanya Khadijah saat menoleh ke arah maket di atas meja dekat jendela.

Fatimah mengangguk, "Alhamdulillah, sudah. Besok Mami mau bawa ke interior designer-nya langsung buat diskusiin itu. Pasti ada tambahanlah dari mereka yang lebih profesional dari aku," jawabnya disambut senyum Khadijah. "Bentar, ya, aku minta Bibi buatin minum dulu!" sambung Fatimah kemudian berjalan menuju kamarnya dan tak lama Khadijah mendengar suara gadis itu memanggil asisten rumah tangga di keluarga Yamashita ini.

Gadis manis itu melarikan netranya ke arah bunga-bunga cantik di balkon yang Fatimah tanam sendiri. Mawar putih, merah, dan kuning sedang bermekaran di depannya. Di sudut balkon yang sudah sangat Khadijah hafal terdapat bunga kesukaan Fatimah. Lily of the Valley yang melambangkan kesucian atau harapan yang suci. Bunga itu Fatimah beli ketika mereka berada di akhir sekolah menengah atas. Fatimah mendatangi Khadijah ke Al-Azhar untuk memintanya menemani membeli bunga tersebut.

"Pasti Bibi rajin ngerawat kalian, ya," gumam Khadijah pelan seraya mengusap satu helai mawar putih di depannya.

Lalu mata jernih itu memandang ke arah depan. Sebuah rumah yang berseberangan langsung dengan milik keluarga Yamashita. Rumah yang salah satu penghuninya sangat Khadijah kenal, sosok yang menjadi sahabat dari kakak laki-lakinya.

Bidadari Surga ✔️ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang