BS 6 - Asa dan Rahasia

5.1K 836 230
                                    


BS 6. Asa dan Rahasia


Silakan ditekan bintangnya sebelum baca. Syukron. ♥️

🍁🍁🍁
Ada puisi tersembunyi.
Tentang seseorang yang dikagumi.
Namun, tak pernah berani 'tuk ditemui.
Hingga goresan menjadi suara hati.
Biarlah kelak, Allah yang menyampaikan doa ini pada sang pangeran mimpi.
-Fatimah Kirey Ashalina-



Empat tahun lalu adalah pertama kali ia menjejakkan kaki di kampus ini. Berlatih menyuarakan jargon terbaik di MPKMB tanpa henti. Berbaris rapi, merasakan euforia kebahagiaan bagi setiap mahasiswa baru yang meletakkan awal mimpi di kota kembang ini. Hingga pada akhirnya, menjadikan institut ini sebagai salah satu pencetak generasi terbaik yang selalu dinanti.

Sorak-sorai mahasiswa yang berhasil menyelesaikan tugas akhir telah lewat beberapa bulan lalu. Kini, ia duduk dengan khidmat di antara mereka yang mengenakan gordon hitam bergaris biru. Menantikan untuk maju satu per satu, dipindahkan tali toga dari kanan ke kiri, lalu senyum rektor yang menyalami menjadi saksi kebahagiaan hari ini.

"Selamat. Semoga ilmumu berguna di masyarakat." Do'a sederhana, tetapi sanggup menghadirkan senyum di wajah mungil Fatimah Kirey Ashalina.

Gadis itu mengangguk, perlahan meninggalkan panggung di mana ia telah mendapatkan hasil kerja kerasnya selama beberapa waktu. Kembali ke tempat duduk semula, berbisik pada teman di sebelah, sampai pada waktu acara tersebut berakhir dengan sebagaimana mestinya.

Berfoto bersama seolah menjadi keharusan bagi mereka yang baru di wisuda. Meninggalkan kenangan berharga di sebuah potret yang tak mungkin terlupa. Lalu, gadis dengan kebaya modern berwarna lace itu kembali tersenyum lebar, saat langkahnya menuju dua orang yang ia sayang.

"Congrats, Little Moci. Semoga ilmunya berkah, semoga bisa menerapkannya di masyarakat dan berguna bagi khalayak. Kamu punya tugas besar di luar sana, Sayang," ucap Almira seraya memeluk Fatimah yang netranya telah berkaca.

"Thank you, Mami. Terima kasih banyak selalu sabar pada Fa. Maaf kalau Fa sering nyebelin hingga bikin Mami pusing. Apalagi saat-saat akhir yang sering bikin kita miss komunikasi karena Fa jarang ngabarin," balasnya membuat Almira terkekeh pelan. Wanita itu mengecup sekilas pipi putrinya.

"Dalam keluarga, nggak akan ada yang selalu harmonis, Sayang. Walaupun ada, itu pasti akan sangat jarang. So, no need to sorry." Almira mengusap puncak kepalanya.

Sebelum Fa beralih pada pria yang selalu ia rindukan kehadirannya. Pria yang mengajarkannya untuk menjadi perempuan pekerja keras walau di dalam rumah ia tetaplah putri kecil yang manja. Pria yang Fa yakini selalu merindukan ia dan Mami bila sedang terpisah jarak di antara mereka.

"Omedeto, Shojo. (Congratulation, Little girl). Papi hopes your dream will take you ... to the corners of your smiles, to the highest of your hopes, to the windows of your opportunities. And to the most special places your heart has ever known. Semoga keberkahan ilmu selalu bersamamu. Looking forward for your next journey, Sayang." Zama berujar seraya memeluk putrinya.

"Aamiin. Arigatou, Papi. (Terima kasih, Papi.)," balas Fa.

Tak lama ponsel Almira bergetar, sebuah panggilan masuk membuat wanita itu mengalihkan tatapan ke sekitar. Hingga lambaian itu tercipta saat Fa turut menemukan gadis berkhimar navy yang membawa sebuket bunga tersebut melangkah mendekat pada mereka.

"Faaa!" Kha langsung memeluknya setelah gadis itu menyalami Almira dan mengangguk sopan pada Zama. "Barakallah fii ilmy, Fa. Semoga ilmunya berguna, semoga semua mimpi yang kamu citakan setelah ini terwujud. Aku nggak sabar jadi salah satu saksi di mana kamu berhasil wujudin impianmu nanti. May Allah always bless you, Fa. Jangan khawatir, apa pun yang kamu lakukan, selama itu untuk kepentingan masyarakat dan berguna bagi umat, aku pasti akan selalu dukung kamu. Whenever and wherever I am," sambungnya disambut pelukan tak kalah erat dari Fatimah.

Bidadari Surga ✔️ [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang