Aku Tak Akan Pernah Berhenti Mencintaimu Aku Tak Akan Bisa Berhenti Mencintaimu

62.2K 306 7
                                    

💜
Selasa malam ruangan bioskop terasa lengang. Hanya ada belasan penonton yang mengisi kursi. Surya dan Wulan lebih suka memilih menonton bioskop di malam hari kerja karena tidak perlu antre saat membeli tiket dan bisa bebas memilih nomor kursi yang mereka inginkan. Mereka selalu memilih kursi yang berada di ujung belakang. Pandangan ke layar luas dan bisa bermesraan tanpa khawatir dilihat oleh penonton yang duduk di belakang mereka.

Layar di hadapan mereka sedang menampilkan adegan percintaan. Surya menarik tangan Wulan yang sejak tadi digenggamnya. Dibawanya tangan itu ke bibirnya dan diciumnya berulang-ulang. Kemudian didekatkannya kepalanya ke kepala Wulan dan mengecup pelipis Wulan. Dalam cahaya bioskop yang remang-remang, terlihat Surya tersenyum.

"Aku mencintaimu. Tak akan pernah berhenti mencintaimu," bisik Surya.

Wulan tersenyum dan meraih wajah Surya dengan tangan kirinya yang bebas. Dia cium bibir Surya sekilas dan berbisik "Aku tak akan bisa berhenti mencintaimu."

Surya membalas ciuman Wulan yang sekilas dengan sebuah ciuman yang panjang.

💜💜

Hujan sudah mulai reda, hanya menyisakan rintik gerimis. Saat itu sudah melewati tengah malam. Hampir satu jam mereka berdua duduk di lobi bioskop, menunggu hujan berhenti.

"Udah tinggal gerimis, nih. Mau pulang sekarang aja, Sayang?" tanya Surya.

"Yuklah ... soalnya aku juga udah ngantuk,"

"Duh ... nanti pegangan yang kencang, ya. Jangan sampai ketiduran di jalan," kata Surya sambil membelai kepala Wulan.

Surya mengambil helm dan memasangnya di kepala Wulan. Diperiksanya talinya, sudah kencang. Baru kemudian dia memakai helmnya sendiri. Mereka berboncengan menyusuri malam menuju ke arah rumah. Wulan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Surya. Dadanya menempel erat ke punggung Surya. Terasa hangat. Sesekali tangan kiri Surya membelai tangan Wulan.

Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan kembali turun dengan deras. Tubuh mereka basah kuyup.

"Mau cari tempat berteduh atau lanjut pulang?" tanya Surya sambil sedikit menoleh ke belakang.

"Lanjut pulang ajalah. Udah terlanjur basah juga," jawab Wulan.

💜💜💜

Hujan mendadak reda ketika motor Surya sampai di depan pagar rumah. Mereka berdua tertawa. Kali ini tak ada acara menghitung kecupan. Mereka berdua menggigil kedinginan. Sambil menunggu pagar terbuka, Surya menangkup kedua telapak tangan Wulan dan mendekatkannya ke arah bibirnya. Ditiup-tiupnya kedua telapak tangan kekasihnya untuk memberi sedikit kehangatan. Dia merasa sedikit menyesal atas keputusannya mengajak Wulan pergi naik motor malam ini.

"Maaf, ya, Sayang. Jadinya kehujanan. Padahal tadi kamu udah bilang kalau mendung."

"Gapapa ... asik juga, kok, hujan-hujanan. Jadi ingat masa SD." jawab Wulan sambil tertawa.

"Nanti langsung mandi air hangat, ya, biar enggak sakit."

"He em."

Surya memarkir motornya di luar garasi. Biarlah nanti penjaga rumah yang memasukkan motor itu ke dalam garasi. Dia segera membuka pintu rumah dan menggandeng Wulan masuk ke ruang tamu. Tubuh mereka basah kuyup dari ujung kepala hingga ujung kaki. Air menetes dari pakaian mereka yang basah ke lantai ruang tamu. Mereka tertawa melihat penampilan masing-masing.

"Masa kita mau basah-basahan gini sampai atas? Ntar serumah basah semua lantainya ... ha-ha-ha ...." kata Wulan geli.

"Kalau gitu bajunya dilepas di sini ajalah, ya. Biar lantainya enggak licin," goda Surya sambil tersenyum tertahan.

Wulan berpikir beberapa detik sebelum memberi jawaban.


Cinta Tiada Akhir #1 (Penuh Adegan  Mesra 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang