Aku Cinta Kepadamu. Akan Selalu Cinta Kepadamu

20K 148 5
                                    

💜

Dini Hari

Surya berbaring menghadap ke kanan seraya memandang wajah Wulan yang tidur nyenyak di sampingnya. Dalam keremangan cahaya lampu kamar, wajah Wulan terlihat tenang dan damai. Wajah yang sangat dicintainya. Dibelainya pipi Wulan dengan pelan dan lembut agar dia tidak terganggu dan terbangun dari tidurnya. Surya mencoba menahan diri untuk tidak mencium Wulan, tetapi tidak bisa. Didekatkannya wajahnya, kemudian diciumnya pipi Wulan berulang kali.

"Aku cinta kepadamu. Akan selalu cinta kepadamu," bisik Surya.

Wulan membuka matanya yang masih terlihat mengantuk dan tersenyum ke arah Surya. Tangan kanannya meraih pipi Surya dan diciumnya bibir Surya sekilas. Kemudian kembali memejamkan matanya dan memeluk erat tubuh Surya. Melanjutkan tidurnya dengan damai dan bahagia. Masih ada waktu beberapa jam lagi sebelum dia harus bangun dan bersiap-siap ke kantor.

Pukul 06.55

Surya duduk di seberang meja kerja Wulan dan tersenyum geli memerhatikan Wulan yang sibuk merapikan barang-barangnya. Meja Wulan penuh dengan setumpuk buku dan perlengkapan kerja. Beberapa pigura kecil yang berisi foto adik-adik Wulan, foto Wulan bersama teman-temannya, dan foto Wulan bersama Surya. Serta beberapa hiasan kecil berbentuk Tazmania, karakter kesukaan Wulan.

"Horee ... udah beres. Mas Surya enggak ke kantor sekarang?" tanya Wulan sambil duduk di kursinya. Diulurkannya kedua tangannya, lalu meraih tangan Surya yang duduk di seberangnya.

"Berhubung tontonannya udah selesai, ya, sekarang saatnya ke kantor," jawab Surya sambil tertawa.

Wulan tertawa dan mencubit tangan Surya yang sebelumnya digenggamnya.

Wulan memeluk lengan kiri Surya dengan kedua tangannya. Mereka berdua berjalan beriringan melewati lorong kantor, menuju pintu depan. Sueya menyapa dan berpamitan pada Ani dan Dina yang duduk di meja depan. Sebelum keluar pintu, Surya membelai sekilas kepala Wulan, kemudian berjalan ke arah parkiran mobil.

💜💜

Dini Hari Berikutnya

Wulan membuka matanya dan melirik ke arah jam weker di atas meja. Pukul 00.50. Dilihatnya Surya masih duduk di depan meja kerjanya, di sudut dekat jendela balkon. Sibuk menekuri laptopnya diterangi cahaya lampu meja. Pintu balkon terbuka lebar, mengembuskan udara dingin dini hari ke dalam kamar. Wulan menggigil dan menarik selimutnya rapat-rapat menyelimuti tubuhnya.

Kemudian dia bangkit dari ranjang dengan selimut yang masih membungkus tubuhnya dan berjalan mendekat ke arah Surya duduk. Dipeluknya Surya dari belakang dan dia tarik selimutnya ke depan agar menutupi tubuh Surya.

"Udah hampir jam satu. Bobok, yuk," ajak Wulan sambil mengecup pipi Surya dari arah belakang.

"Tanggung, Sayang. Bentar lagi selesai, kok," jawab Surya. Tangan kirinya meraih tangan Wulan yang melingkari lehernya. Diciumnya tangan itu beberapa kali.

Wulan menggeser tubuhnya ke depan kursi Surya, kemudian duduk di pangkuannya. Digesek-gesekkannya hidungnya ke hidung Surya. Lalu mencium kekasihnya dengan mesra dan penuh perasaan. Digigitnya lidah Surya, yang membuat Surya tertawa, lalu menutup laptopnya.

"Sekarang udah pinter nyium, ya," kata Surya sambil membalas ciuman Wulan dengan lebih hangat dan lebih mesra.


Cinta Tiada Akhir #1 (Penuh Adegan  Mesra 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang