Aku Cinta Semua Yang Ada Di Diri Kamu. Kamu Cantik Apa Adanya

11.6K 97 11
                                    

💜
Suatu Sore

Suara ketukan pelan di pintu menyadarkan Wulan dari lamunannya. Spontan dia mendongakkan kepalanya, lalu menoleh ke arah pintu ruang kerjanya yang terbuka. Terlihat Surya berdiri di ambang pintu, sedang tersenyum kepadanya. Wulan membalas senyuman kekasihnya, lalu melirik jam tangannya. Pukul 16.08.

"Hai, Sayang. Tadi sedang ngelamunin apa?" tanya Surya seraya melangkah masuk ke dalam ruangan dan mendekat ke arah kursi Wulan. Surya membelai kepala Wulan sekilas, kemudian duduk di kursi di seberang meja kerja Wulan.

Wulan tersipu, tidak menjawab pertanyaan Surya. Diraihnya kedua tangan Surya dan digenggamnya. Diusap-usapnya telapak tangan Surya dengan ibu jarinya.

"Udah selesai kerjaannya? Mau pulang sekarang?" tanya Surya lagi.

"Udah, tapi belum beres-beres. Aku beresin sebentar, ya, Mas," jawab Wulan. Dia melepaskan genggamannya dari tangan Surya, lalu menyusun dan merapikan perlengkapan kerja di atas mejanya. Sebagian dia simpan di dalam laci.

Surya memerhatikan Wulan sambil tersenyum. Hari ini Wulan memakai blus lengan pendek warna pink dan rok hitam sepanjang lutut. Rambutnya yang panjang diikat satu ke belakang. Wajahnya segar tanpa polesan make up berlebih. Surya menyukai penampilan Wulan yang apa adanya.

💜💜

Surya membukakan pintu mobil untuk Wulan, kemudian memutari mobil dan duduk di kursi sopir. Diraihnya tangan kanan Wulan dengan tangan kirinya dan diciumnya.

"Aku cinta semua yang ada di diri kamu. Kamu cantik apa adanya," kata Surya.

Sebenarnya dia ingin mencium pipi Wulan, tapi saat ini banyak orang yang berlalu lalang di sekitar mobilnya. Dibelainya paha Wulan beberapa saat, kemudian menyalakan mesin mobil dan mengendarainya menuju arah pulang.

Di tengah perjalanan Wulan menggeser duduknya menghadap ke samping ke arah Surya, lalu mendekatkan wajahnya. Diciumnya pipi Surya, kemudian disibaknya kerah baju Surya dan mencium lehernya.

Surya tertawa dan mengulurkan tangan kirinya ke arah kepala Wulan. Membelai rambutnya dan mencium keningnya sekilas.

💜💜💜

Surya memarkir mobilnya di depan garasi. Nanti setelah magrib mereka akan pergi lagi ke kampus. Masih ada waktu sekitar dua jam sebelum kuliah dimulai. Masih banyak waktu untuk mandi dan beristirahat.

Surya menggandeng tangan Wulan memasuki pintu rumah. Mereka meletakkan tas mereka di meja sudut  ruang tamu, kemudian Surya meraih tubuh Wulan dan memeluknya erat-erat. Wulan mundur hingga punggungnya menempel di pintu rumah. Kedua tangannya diletakkan di dada Surya, lalu mengecup bibir Surya sekilas.

Surya mengulurkan tangannya dan mengusap-usap bibir Wulan dengan ibu jarinya.

"Bibir kamu mungil banget. Bikin kangen pengen nyium terus," kata Surya sambil mencium bibir Wulan dan mengigitnya pelan.

Surya memegang pinggang Wulan dengan kedua tangannya, lalu mengangkat tubuh Wulan. Wulan tertawa dan melingkarkan kedua lengannya di leher Surya. Kakinya dijepitkan di pinggang Surya. 

Surya menggendong Wulan dan berjalan ke arah sofa ruang tamu. Kemudian duduk dengan tubuh Wulan  berada di pangkuannya, berhadapan. Tangannya diulurkan ke kuncir rambut wulan dan melepas ikatannya. Dibelainya rambut Wulan yang panjang. Diciumnya bibir Wulan dengan penuh perasaan. Kedua tangannya membelai-belai paha Wulan, kemudian bergerak ke arah baju Wulan, membuka kancing yang teratas.

"Boleh, Sayang?" tanya Surya sambil berbisik.

Wulan mengangguk, lalu mencium bibir Surya. Melanjutkan ciuman yang sempat terhenti sejenak karena pertanyaan Surya.

Cinta Tiada Akhir #1 (Penuh Adegan  Mesra 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang