Aku Ingin Selalu Memelukmu Seperti Ini. Aku Akan Selalu Memelukmu Seperti Ini

16.5K 128 3
                                    

💜

"Mbak Wulan ... sama Mas Surya?" tanya Weni ketika dia masuk ke kamar Wulan melalui pintu belakang.

Kamar kos Wulan yang berada di paviliun memiliki dua pintu. Satu pintu mengarah ke belakang, ke arah kamar mandi, dapur, dan kamar-kamar kost lainnya. Satu pintu mengarah ke teras depan. Teras dengan dua kursi yang nyaman dan penerangan yang redup, menghadap ke arah taman.

"Iya. Tuh, lagi duduk sendirian di teras. Temenin ngobrol sana. Aku belum selesai beres-beres, nih," jawab Wulan sambil tersenyum.

Wulan memasukkan beberapa lembar pakaian ke dalam tas bepergian kecil. Lalu mengambil dua buah novel dari rak buku dan memasukkan ke dalam tas, tapi kemudian dia keluarkan lagi. Sepertinya akhir minggu ini dia tidak akan sempat membaca buku.

"Kita ngobrol dulu, yuk, Mbak. Ke rumah Mas Surya entar aja, ya," kata Weni saat melihat Wulan keluar dari pintu depan sambil menenteng tasnya.

Wulan tertawa.
"Tumben. Biasanya jam segini kamu udah diapelin. Andi enggak ke sini?"

Diletakkannya tasnya di atas meja, lalu duduk di pangkuan Surya. Tak ada kursi yang tersisa untuknya.

"Tuh, baru diomongin orangnya udah datang," sahut Weni sambil tertawa dan bergegas berdiri, lalu berjalan menghampiri pagar. Kemudian masuk ke dalam mobil Andi, pacarnya, yang baru saja berhenti di depan pagar kos.

Wulan bangkit dari duduknya, hendak berpindah duduk di kursi kosong yang ditinggalkan oleh Weni, tetapi tangan Surya menahan tubuhnya agar tetap di pangkuan Surya. Mereka berdua tertawa. Wulan menundukkan kepalanya dan mengecup ujung hidung Surya.

"Aku ingin selalu memelukmu seperti ini," bisik Surya.

Surya mencium leher Wulan dan membelai rambutnya. Digigitnya pelan telinga Wulan dan berbisik, "Aku akan selalu memelukmu seperti ini."

💜💜

Suara petir yang menggelegar di kejauhan membangunkan Wulan dari tidurnya yang nyenyak. Hujan deras yang turun semenjak tengah malam, masih menyisakan rintik-rintik gerimis. Diliriknya jam weker yang berada di atas meja. Pukul 3.26.

Sepertinya suara petir tidak mengganggu tidur Surya. Dia masih terlelap tidur dan memeluk Wulan dari belakang. Tangan kirinya masih berada di balik gaun tidur Wulan. Wulan tersenyum, lalu menarik tangan itu keluar dan diciumnya. Kemudian memutar tubuhnya menghadap tubuh Surya dan memeluknya erat-erat. Mencoba memejamkan mata dan kembali tidur, tetapi rasa kantuknya sudah hilang.

Disingkapnya baju Surya dan dibelainya dadanya. Terasa hangat dan nyaman. Dikecupnya dengan lembut tubuh Surya dari dada hingga pusar. Surya terbangun dan membuka matanya.
"Sekarang jam berapa, Sayang?" tanya Surya.

"Setengah empat," jawab Wulan.

Surya tersenyum, lalu menggulingkan tubuhnya ke atas tubuh Wulan. Masih ada waktu satu jam sebelum alarm jam weker berbunyi.

Cinta Tiada Akhir #1 (Penuh Adegan  Mesra 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang