Aku Takkan Bisa Hidup Tanpa Kamu

24.4K 156 6
                                    

💜

Suatu Pagi

Ani berjalan bergegas mendekati Wulan sambil menyodorkan ponselnya. "Wulan ... Mas Surya nelpon nih. Hapemu dihubungi enggak diangkat terus."

"Oh, iya ... makasih," jawab Wulan sambil menerima ponsel Ani. Dia menggeser duduknya agak ke ujung ruangan agar teman-temannya tidak bisa mendengarkan pembicaraan teleponnya.

"Ya ... Sayang," sapa Wulan kepada Surya melalui ponsel yang dipegangnya.

"Selamat pagi, Cantik. Mas Surya telepon berkali-kali, kok, enggak diangkat?"

"Oh iya ... maaf. Hapeku di tas, di ruanganku. Aku sekarang sedang di frontdesk. Ada apa, Mas?" tanya Wulan.

"Enggak ada. Cuma kangen aja. Pagi ini rasanya lesu karena belum cium kamu. Jadi aku cium sekarang aja, ya ... muaahhh ... muaahhh ...."

Wulan tersipu. Dia palingkan wajahnya ke arah jendela agar teman-temannya tidak melihat pipinya yang merona. Dia juga merindukan ciuman Surya yang tidak dia jumpai sejak beberapa hari yang lalu karena pergi bertugas ke luar kota.

"Mas Surya pulang kapan?"

"Nanti malam, Sayang," jawab Surya. "Nanti Mas langsung mampir ke kampus, ya. Jemput kamu."

💜💜

Malam Hari

"Aku langsung pulang, ya. Mas Surya udah nungguin di mobil," pamit Wulan kepada teman-temannya sambil melambaikan tangan dan berjalan ke arah tempat parkir.

Penerangan menuju area parkir agak redup. Pukul 21.30. Wulan berjalan beriringan dengan beberapa mahasiswa lain, yang menuju kendaraan masing-masing.

"Hai, Sayang. Capek, ya?" tanya Wulan kepada Surya sesaat setelah duduk di dalam mobil.

"Sedikit capek. Tapi udah berkurang sekarang, setelah ketemu kamu," jawab Surya sambil meraih kepala Wulan dan mencium keningnya.

Wulan menggeser duduknya menghadap samping, lalu meraih lengan kiri Surya dan memijat-mijatnya.

"Udah makan belum?" tanya Wulan, sambil tangannya menghentikan pijatannya di lengan kiri Surya. Dia raih lengan kanan Surya dan dipijatnya.

"Udah, tadi mampir makan sama teman. Sayangku udah makan?" Surya balik bertanya.

"Sebelum berangkat kuliah tadi makan. Masih capek atau udahan pijitnya, nih?"

" Udahan aja, ya. Dilanjut di rumah aja. Biar bisa dipijitin bagian yang lainnya juga. Enggak cuma lengan," gurau Surya sambil tersenyum.

Wulan mencubit lengan Surya sambil tertawa.

💜💜💜

Surya melepas kausnya dan berbaring tertelungkup di ranjan.  Wulan meraih minyak zaitun dari atas meja dan naik ke atas ranjang. Kemudian duduk di atas paha Surya dan mulai memijat bagian belakang tubuh Surya. Dipijatnya tubuh kekasihnya dengan lembut. Mulai dari leher, bahu hingga punggung. Sesekali ditundukkan kepalanya, mengecup tubuh Surya di sela-sela pijatannya. Dua puluh menit kemudian, direbahkannya tubuhnya di atas punggung Surya.

Surya membalikkan tubuhnya hingga telentang. Sekarang tubuh mereka saling berhadapan. Dipeluknya Wulan erat-erat.

Wulan membelai dada Surya yang telanjang dan mengecupnya mesra. Surya mencium kening Wulan, kemudian digulingkannya tubuh Wulan agar berbaring telentang di atas ranjang. Surya menggeser tubuhnya ke bawah. Disingkapnya ujung gaun tidur Wulan, lalu ikecupnya pusar Wulan.

"Aku takkan bisa hidup tanpa kamu," bisik Surya. Wulan memejamkan mata tanpa menjawab.

Cinta Tiada Akhir #1 (Penuh Adegan  Mesra 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang