Siberia, 1719

82 13 3
                                    

Kazimir telah lama mendambakan Anastasia, seorang gadis cantik, berkulit pucat, suka bertualang dan berburu. Bagi Kazimir, Anastasia bagaikan pusat Alam Semesta. Setiap dia melihat gadis tangguh itu, bukan hanya fisik indah yang dia lihat, matanya juga menyaksikan bintang-bintang berselimut nebula. Dan ya, Anastasia adalah cinta pertamanya. Dia sudah jatuh cinta pada gadis itu sejak lama sekali. Dia selalu berusaha untuk dekat dengannya, tapi gadis itu selalu ketus dan bahkan tak pernah menganggapnya ada. Miris, cinta bertepuk sebelah tangan ini tak tahu kapan berakhirnya.

Kini mereka sudah sama-sama berusia dua puluh delapan tahun. Kedua orang tua Anastasia sudah mendesak putri mereka untuk menikah, hal serupa juga terjadi pada Kazimir. Sayangnya, Anastasia sama sekali tidak tertarik untuk menikah, sama sekali tidak tertarik. Itu adalah kebalikan bagi Kazimir, dia sangat ingin segera menikah, dengan Anastasia tentunya.

Dunia itu sempit. Sudah tak tahan dengan anaknya yang terus melajang, kedua orang tua Anastasia yang ternyata bersahabat dengan kedua orang tua Kazimir memutuskan untuk menjodohkan mereka. Kabar ini masih belum diketahui oleh muda-mudi itu. Hingga pada suatu malam, semua terungkap, dan menjadi akhir dari drama ini.

Kedua orang tua Kazimir datang ke rumah Anastasia. Semula, Anastasia bersikeras untuk tidak hadir dalam makan malam yang diadakan kedua keluarganya itu, tapi ibunya terus mendesak. Dan, di sinilah  dia sekarang. Duduk berhadap-hadapan dengan Kazimir. Perasaannya tak karuan, dia sungguh tidak nyaman dan berharap basa-basi ini segera berakhir. Sampai...

"Apa?! Ayah dan Ibu menjodohkanku dengannya?!" Anastasia menunjuk Kazimir yang duduk di seberang. 

Reaksi Ananstasi adalah kebalikan dari Kazimir yang diam-diam jantungnya bertalu-talu bak genderang perang. Tapi, pemuda itu hanya diam seribu bahasa. Dia terlalu bahagia untuk bicara.

"Sudah kubilang, aku tidak tertarik dengan pernikahan!!!" seru gadis itu dengan nada agak tinggi. "Ayah dan Ibu tidak bisa memaksaku," lanjutnya.

"Ini demi kebahagiaanmu, Tasya," Ibu Anastasia mencoba menenangkan putrinnya.

"Aku lebih baik mati diterkam harimau daripada harus menikah!!!" mendengar ucapan Anastasia yang kelewatan, Ayah Anastasia langsung melayangkan tamparan di pipi pucat anak gadisnya. Bercak merah langsung tampak kontras.

Mata gadis itu memerah, lalu mengucurlah air mata menganak sungai. Tanpa sepatah kata pun, gadis itu lari meninggalkan rumah. Dia menunggangi kudanya  secepat angin. Kazimir langsung berinisiatif mengejar. Tanpa sadar, Anastasi telah masuk ke dalam hutan. Kudanya terus berlari kencang. Entah bagaimana, tiba-tiba kudanya panik dan berdiri, sehingga Anastasia jatuh. Kuda itu langsung lari entah ke mana.

Dari kegelapan hutan, Anastasia mendengar suara langkah. Sepasang cahaya kuning kehijauan tampak dari balik remang-remang. Pantas kuda tadi panik dan kabur, ternyata dia menyadari keberadaan seekor harimau. Anastasia berdebar, lututnya bergetar. Sialnya, dia tak membawa senjata apa pun. Dia pun lari secepat yang dia bisa. Harimau itu mengejar. Setangguh-tangguhnya Anastasia, dia juga bisa kelelahan. Dia mulai lelah, sedangkan harimau itu tepat di belakang. Dia segera mencari apa pun yang bisa dijadikan senjata.

Dia melihat batu, dia lembar batu itu ke si harimau. Tidak mempan. Harimau itu bersiap menerkam. Anastasia lari lagi. Dia melihat cabang pohon, dia ambil itu dan dia gunakan sebagai senjata. Tampaknya si harimau berniat menjadikan manusia di hadapannya sebagai santapan makan malamnya. Ketika harimau itu hendak menerkam, dengan sigap Anastasia mengayunkan cabang pohon di tangannya, itu mengenai kepada si harimau. Tapi cabang pohon itu langsung patah.

Anastasia berteriak minta tolong. Di kejauhan, Kazimir dengan membawa obor juga memanggil-manggil nama Anastasia. Sampai dia mendengar suara gadis itu. Dia pun memacu kudanya dan menghampiri sumber suara. Namun, malang menimpa, saat dia benar-benar sampai di sumber suara, si empunya suara sudah terkapar bersimbah darah di bawah kaki seekor harimau. Beruntung Kazimir memegang obor, dia melemparkan obornya pada si harimau. Harimau lari ketakutan melihat api.

Hati pemuda itu remuk redam. Pusat semestanya telah dicabik-cabik harimau. Dia peluk tubuh gadis yang dulu selalu ketus dan menganggap keberadaannya sebagai gangguan. Meskipun telah mendapat perlakukan buruk dari Anastasia, cinta Kazimir tak pernah padam. Dia pernah coba menyerah, tapi justru semakin menggila. Dan kini, cinta bertepuk sebelah tangannya telah berakhir, namun bukan dengan akhir yang bahagia. Ini akhir penuh darah dan air mata.



Ini adalah siklus panjang yang harus dilalui oleh Lucas, Cassandra, dan Lydia. Setelah mereka berenikarnasi sebagai sepasang rubah dan elang di Alaska, lalu menjalani lima kehidupan lagi sebagai binatang di berbagai penjuru, dari padang sabana di Afrika dan Australia; padang tundra di Kutup Utara, Gurun Sahara di Afrika Utara, dan padang taiga di Kanada. Dan, di kehidupan ini mereka tidak semuanya terlahir sebagai binatang. Lucas lahir sebagai Kazimir, Cassandra sebagai Anastasia, sedangkan Lydia lahir sebagai harimau. Karena dalam siklus ini, dialah yang telah memulai, dan siklus ini dikhususkan untuk terus menghukumnya hingga dia berdamai dengan dirinya sendiri. Aku harap hari itu akan segera tiba.

Rewrite The Cycle [MINWON ✨ SOONHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang