Kamar 348. Kamar di mana Jia Yeon di rawat di rumah sakit ini. Taehyung membuka pintu, dan munculah di sana sesosok perempuan yang sedabg duduk di ranjang pasie dan juga ada perempuan yang sedang berbicara dengan Jia menggunakan seragam sekolah yang sama dengan Jisoo dan Taehyung.
Tunggu.
Kenapa ada suara isakan tangis? Taehyung mempercepat langkah nya ke arah perempuan yang sedang menunduk sambil menangis."Ngepain lu disini?!" Bentak Taehyung. Perempuan itu hanya terdiam menatap wajah Taehyung sendu dengan muka yang basah karena air matanya yang mengalir.
"Tae, kamu ga boleh ngebentak perempuan, nak. Kasihan Jihyo. Kan dia pacar kamu. Ga boleh begitu." Jisoo yang dari tadi hanya terdiam di dekat pintu tiba-tiba hatinya berasa di sayat oleh beribu-ribu silet. Taehyung pun mengerutkan dahi nya.
Taehyung mencengkram tangan Jihyo kencang.
"Dasar perempuan murahan!"
"T-tae, sakit. M-maaf"Tiba-tiba ada tangan yang memegang tangannya Taehyung.
"Tae, lu ga boleh kasar. Dia perempuan" Jisoo tersenyum hangat. Padahal hatinya sangat rapuh.
"Jisoo, gue ga terima dong dia nga-"
"Udah, ga usah emosi. Biarin aja" Jisoo memegang tangan Taehyung gemetar. Taehyung langsung memeluk Jisoo.
"Gue bukan pacar lo! Dan gue ga akan mau jadi pacar lo! Cukup Jisoo yang ada di hati gue, bukan lo!!" Emosi Taehyung naik. Jia yang melihat keributan mereka berdua hendak melerai, tapi apa dayanya yang sedang di infus di ranjang rumah sakit.
"Jisoo, kamu di sini jagain mama aku. Biar aku yang urusin dia." Taehyung menarik Jihyo keluar dari kamar Jia. Dan di dalam ruangan itu, hanya ada Jisoo dan Jia.
"Duduk, nak" Jisoo duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang pasien yang di tempati Jia.
"kamu pacar nya Tae?" Jia tersenyum kecil menatap Jisoo yang wajah canggung."I-iya tante"Jisoo mengangguk ragu. Ragu? Ya, karena baru saja Jihyo mengakui di depan Jia kalau dia adalah kekasihnya Taehyung.
"Jihyo siapa?"
"Mungkin teman nya" Jisoo menyelipkan sehelai rambutnya ke belakang kelopak telinganya. Jia mengangguk.
"Oh ya, tante mau kasih tau. Taehyung paling ga suka sama orang yang suka nangis karena hal sepele. Tapi kalau misalnya orang itu nangis karena ulah Taehyung sendiri, Tae akan membuat orang itu tidak bersedih lagi. Jadi, sebagai kekasih Taehyung, kamu ga boleh sedih." Mendengar perkataan Jia. Entah kenapa Jisoo sedikit tersentuh dan senang.
"Kim Taehyung. Adalah anak emas tante tersayang. Dia tuh orangnya kuat banget. Dia ga suka dibilang lemah. Sekalinya dia dibilang lemah, dia bakalan berusaha buat jadi orang paling kuat." Jia kembali teringat dimana waktu Taehyung di katakan lemah oleh kakak sepupunya
"Haha, lemah sih! Udah sono, kamu lemah" wajah Taehyung memanas.
"Aku ga lemah! Aku kuat. Anak mama ga boleh lemah! Tae Kuat kok!"
Mulai dari situ, Taehyung makin lama semakin kuat.
"Dan satu lagi. Dia orang nya egois. Sekalinya dia sayang sama orang, dia ga akan pernah biarin orang yang dia sayangi pergi gitu aja. Taehyung pasti selalu pastiin kalau orang yang dia sayangi selalu aman di dalam pelukannya dia sendiri, bukan pelukan orang lain. Kalau dia aneh-aneh sama kamu, bilang aja ke tante. Nanti tante bantu marahin" Jia memegang tangan Jisoo.
"Tante, Jisoo mau nanya"
"Kalau misalnya Tae ninggalin Jisoo, Jisoo harus gimana?""Tante harap jangan sampai. Karena dia sayang banget sama kamu. Dia sering cerita tentang kamu ke tante." Jisoo kaget. Ternyata Taehyung sering menceritakan tentang dirinya. Begitu sayangnya Taehyung ke Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Mine - Kim Taehyung X Kim Jisoo
Ficção Adolescente'Dengerin aku. Kamu harus inget dan janji sama aku. Kamu milik aku, aku milik kamu. Kita berdua emang gak sempurna,aku tau itu. Tapi dengan kita berdua bersama, aku yakin, kita berdua bisa menjadi sempurna. Tolong jangan tinggalin aku demi seseoran...