8

119 57 19
                                    

"Yang susah itu bukan melupakan, tapi menghilangkan rasa. Yang susah itu bukan meninggalkan tapi menyembuhkan luka."

🌻🌻🌻🌻🌻

"Ka Moza?" ucap Meyra heboh.

"Ko Ka Moza sama Ka Gavin?" tanya Meyra kepo.

"Iya nih Ra, si Gavin mau ditemenin katanya. Manja banget." perkataan Moza mampu membuat tubuh Luna kaku, lidahnya kelu, dadanya sesak, jantungnya seakan berhenti berdegub, matanya panas. Hatinya terasa seperti tertusuk ribuan belati, dengan sekuat tenaga ia mencoba menahan air mata yang ingin keluar dari pelupuk matanya itu. Seolah mengerti dengan situasi Luna, Alfi mencoba membuka obrolan, guna membuat Luna lupa akan rasa sakitnya.

"Nanti jadi pulang bareng gue kan?" tanya Alfi yang membuat pandangan Luna berpaling menghadapnya.

"Ahh...Gak ngerepotin lo kan?" tanya Luna mencoba meyakinkan.

"Ya enggak lah" Alfi tersenyum lalu mengusak rambut Luna dengan lembut. Senyum Alfi yang menawan, yang pertama kali Luna lihat diwajah dinginnya bagai oase untuk Luna.  Sejenak, ia melupakan rasa sakitnya.

"Lun, liat deh ada promo nih di KFC, nanti mau coba kesana gak?" tanya Alfi, yang membuat Luna mengangguk cepat.

"Mauu Fii"

"Makanan cepet deh lo" sungut Alfi. Gavin yang melihat pemandangan itu, menatap Alfi sinis.

"Yaudah karena udah kumpul semua kita mulai aja ya rapatnya" ujar Syahril

Rapat alumni dan osis segera dimulai, dari awal hingga selesai Gavin tak henti-hentinya menatap perempuan yang tengah berada dihadapannya itu.

🎈🎈🎈🎈🎈

LINE

Gavin Gue tunggu di parkiran

Pesan masuk dari Gavin membuat Luna merasa kesal, ada perlu apa lagi Gavin menghubungi dirinya. Belum puaskah Gavin membuat hatinya sakit? Atau memang itu hal yang paling Gavin sukai, melihat dirinya menderita?

Luna mengabaikan pesan Gavin, kini wajah dingin Alfi sudah terlihat menunggunya didepan toilet.

"Dibilang duluan aja sih, malah nungguin gue." ujar Luna, pasalnya ia sudah menyuruh Alfi untuk terlebih dahulu menuju parkiran, namun Alfi malah ingin menunggunya.

"Lagi pengen aja" merekapun berjalan menuju parkiran.

"Lo tunggu sini ya Lun, gue ambil mobil dulu." ujar Alfi saat mereka sampai di parkiran sekolah. Luna mengangguk. Ia segera mengeluarkan ponselnya.

Namun, baru saja ia men-unlock ponselnya. Seseorang merebut handphonenya paksa.

"Kenapa chat gua cuma dibaca aja?" tanya seseorang itu yang ternyata adalah sang mantan terindah:)

"Balikin hape gue!!" perintah Luna sebal

"Gak! Gue lagi ngomong sama lo. Tatap mata gue" Luna tak bergeming, matanya masih enggan menatap sosok dihadapannya itu.

"Laluna, tatap mata gue!!" perintah Gavin, Luna sontak menatap mata Gavin. Tatapan mata Luna yang teduh namun sedikit menusuk membuat Gavin melunak, sudah lama ia tidak melihat tatapan favoritenya itu, tatapan meneduhkan dari hazel coklat milik Luna yang mampu menenangkan hati Gavin.

Never Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang